Sembilan belas

50 6 2
                                    

"Ah kajja kita berangkat!" Seru Chanwoo saat melihat nuna dan hyungnya keluar dari arah dapur bersamaan. Minah hanya tersenyum simpul kearah Jennie dan tidak menghiraukan pekikan Chanwoo sambil membawa cake yang ia taruh di dalam dus khusus dan sudah ia hias seindah mungkin.

"Kenapa lama sekali keluarnya? Apa jangan-jangan kalian bermesraan dahulu ya?" Goda Jennie sambil menatap kearah kedua tersangka dengan secara gantian. Minah tertunduk malu sedangkan Hanbin mendenguskan nafasnya.

"Siapa yang bermesraan? Untuk apa aku bermesraan dengan Minah jika hanya di ruang dapur,tidak adakah tempat yang lebih layak dan romantis untuk dijadikan tempat bermesraan?" Jennie terdiam sama halnya dengan Chanwoo yang awalnya sibuk dengan cake nya.

Sedangkan Minah? Gadis itu mengangkat kepalanya dan menatap kearah Hanbin dengan tatapan malu dan terkejut. Namun masih di dominankan oleh rasa terkejutnya. "Hah?" Ucapan Chanwoo lolos begitu saja saat dirinya mulai mengerti dengan ucapan hyugnya tadi.

"Hyung...mengajak nuna Minah berkencan?" Tanya Chanwoo dengan wajah polosnya sambil mengerjap-ngerjapkan kedua matanya. "APA?!" Pekik Jennie dengan sangat kencang,gadis itu baru mengerti dengan ucapan saudara sepupunya itu.

"Oppa,kau tidak sedang mabuk kan?" Jennie menatap khawatir saudara sepupunya,ia takut jika sepupunya mengatakan hal itu dalam keadaan mabuk,padahal sepupunya itu tidak sama sekali meminum soju. "Tidak" jawab Hanbin dengan sangat singkat.

Wajah Minah yang awalnya merona karena malu sekarang memerah karena mendengar jawaban Hanbin. "Ah yang benar kau oppa?" Goda Jennie sambil tersenyum-senyum aneh menatapi kearah keduanya.

"T-i tidak sama sekali b-e benar Jennie" ucap Minah dengan gugup. Jennie memandangi Minah dengan tatapan sedang ingin menggodanya habis-habisan di depan sepupunya. "Ah jinja? Tidak ada yang sedang kalian tutup-tutupi kan?" Keduanya menggeleng dengan secara bersamaan.

"Sudahlah,cepat kita berangkat. Keburu turun hujan dengan deras" ucap Hanbin pada akhirnya untuk memutuskan acara 'menggoda' Minah sampai merona wajahnya hanya karena sebuah pertanyaan yang menurut Hanbin adalah biasa saja.

Jennie dan Chanwoo saling menatap satu sama lain dengan tatapan bingung dan segera menyusul langkah Hanbin yang sudah jauh dari mereka. Minah yang paham dengan sitausi tadi hanya bisa tersenyum miris,bisa-bisanya dirinya ini merona karena godaan Jennie.

"Masih sempat-sempatnya aku merona karena pertanyaan sial itu. Sudahlah,aku seharusnya mengingat ucapan Hanbin waktu itu. Aku sudah terlalu sia-sia jika menunggunya,bahkan saat kita memiliki waktu berdua seperti orang asing,berbicara seperlunya. Dan ucapannya waktu itu jika sedang dekat dengan gadis lain adalah benar,mau tidak mau aku harus pergi" ucap Minah dengan lirih sambil membereskan cake adik sepupunya dan segera menyusul langkah mereka bertiga yang sudah jauh di depan sana.

###

"Jadi,kalian sudah membeli semua dekorasi kejutannya?" Tanya Hanbin di tengah-tengah keheningan yang melanda mobil yang mereka tumpangi. "Iya sudah hyung,tinggal kita pasang saja" jawab Chanwoo dengan bahagia,Minah yang duduk di sebelah Hanbin pun tersenyum tipis.

"Aigoo,bahagianya maknae kesayanganku ini! Semoga berhasil kejutannya,ne" ucap Jennie sambil mencubit kedua pipi Chanwoo yang memang duduk di sebelah kirinya. "Aduh sakit nuna! Semoga saja hujan tidak turun hari ini,biarkan aku melihat senyuman manis kekasihku" harap Chanwoo sambil menjawab ucapan Jennie.

"Heiii sudah dewasa rupanya kau hm,sepertinya nuna kalah darimu Chanwoo-ah" goda Jennie sambil sesekali melirik kearah Minah. "Nuna yang mana dahulu? Kalau Jennie nuna mana mungkin kalah denganku,kan hubunganmu dengan Mino hyung sangat relationship goals" jawab Chanwoo sesekali tertawa dengan Jennie.

Sekarang,aku tidak ingin jatuh cintaWhere stories live. Discover now