Sembilan

56 8 1
                                    


           Kejadian yang berhasil membuat hanbin menjadi seseorang yang tertutup,yang berhasil membuat sang Kim Hanbin berbeda 180 derajat dari aslinya. Yang berhasil membuat hanbin menutupi siapa jati dirinya.

      Namun dengan keluarganya sendiri ia enggan untuk berbicara, bertegur sapa pun jarang ia lakukan bahkan tidak pernah ia lakukan sampai sekarang, walaupun sekarang hanbin dekat dengan jennie yang berstatus saudara perempuannya yang hanya berbeda 2 bulan saja dengan dirinya.

        Hanya jennie dengan sahabat kecilnya yang mampu membuat hanbin berubah walaupun sering kali hanbin tidak pernah menganggap ada jennie dengan sahabat kecilnya, terutama sahabat kecilnya jennie ia tidak pernah menganggap ia ada. Tepat hanbin berumur 15 tahun, kejadian itu merubah kepribadian hanbin.

       Diumur 13 tahun ia pernah berkata kepada sahabat kecil jennie, ia akan memacari sahabat jennie itu, namun takdir berkata lain hanbin tidak bisa memacari sahabat jennie dengan alasan tertentu. Hanbin anak tunggal dan tidak mempunyai adik perempuan.

      Sebenarnya ia sudah memiliki tersebut namun karena kematian sang ibunya yang tengah mengandung adik perempuannya membuat ia frustasi dan selalu menyalahkan dirinya dan orang-orang yang ia kenal bahkan sahabat jennie itu juga ia salahkan, yaitu Jung Min Ah.

       Semua orang yang selalu saja disalahkan oleh hanbin hanya bisa pasrah dan bersabar jika kebiasaan hanbin muncul kembali. Kebiasaan aneh yang selalu meuduh semua orang yang berada di sekitarnya.

         Saat itu Min Ah sedang bersama jennie tengah menaiki ayunan dihalaman rumah hanbin, suasana awal sangatlah damai namun tiba-tiba kedamaian itu terganti oleh suasana yang sangat meneganggkan.Hanbin lah yang merubah suasana awal itu, entah kenapa kebiasaan yang sudah menghinggap di diri hanbin dengan cepat ia keluarkan semua terhadap jennie dan min ah.

     Jennie yang tidak terima terus membalas perkataan demi kaatan yang di ucapkan oleh hanbin. Min ah? Ia hanya tersenyum penuh kesabaran, ia mengerti bagaimana rasanya menjadi hanbin dan merasakan posisi hanbin saat itu. Di tinggali oleh orang-orang yang ia sayangi, tentu sangatlah sakit.

       Sama halnya seperti hanbin, ia sangat terpukul saat eommanya pergi meninggalkan dirinya dan bersama adiknya juga hanbin ditinggal. Hanbin merasa dirinya tidak berguna sebagai anak pertama sekaligus oppa bagi calon adiknya nanti. Kejadian itu yang merenggut nyawa eommanya dan sang adik disaat appa hanbin sedang berdinas di Busan, dimana tempat tinggal hanbin saat dulu ialah di Jeju.

        Saat mendapat kabar bahwa yeojachingunya dan chaginya berada di rumah sakit, appa hanbin membatalkan semua pertemuan-pertemuan dengan beberapa klien, bahkan dengan perusahaanpun appa hanbin mengundur tanggal pertemuan mereka. Hanbin beserta haraboji dan halmoni nya pun berangkat ke rumah sakit yang berada di Busan.

      Baru hanbin menapakkan kakinya dilantai rumah sakit itu, dokter yang menangani eommanya mengatakan bahwa eommanya dan adiknya sudah tidak bernyawa. Hanbin yang mendengar penjelasan dari sang dokterpun dengan refleks menghajar dokter tersebut, ia tidak menerima bahwa eommanya dinyatakan sudah tidak bernyawa.

        Saat itu ia tidak bisa mengontrol amarahnya yang sudah menguasai dirinya itu, min ah yang melihatnya hanya bisa menangis, menangis ketakutan dan menangis sedih. Walaupun umur min ah saat itu 14 tahun, ia tidak bisa melihat orang berkelahi di depannya, ia akan jatuh pingsan jika tidak ada yang menyadarkan dirinya. Untung saat itu min ah sedang ditemani oleh eommanya dan juga jennie.

       TN.Kim selaku appa hanbin pun segera menarik hanbin yang semakin brutal memberi pukulannya terhadap dokter yang menangani eommanya. Haraboji hanbin pun meminta maaf atas perilaku hanbin yang secara tiba-tiba memberi pukulan terhadap sang dokter, sang dokter memaklumi dan segera pergi dari keluarga besar Kim dan keluarga min ah.

         Jennie yang mengetahui bahwa imonya sudah tidak bernyawa pun sedih, ia kesal dengan ucapan dokter sama halnya dengan hanbin namun jennie tidak memberi pukulan tersebut terhadapa dokter yang menangani imonya, disebabkan dokter yang menangani imonya sudah beranjak pergi dari hadapannya.

      Jennie melirik kearah min ah yang saat ini sedang menahan isaknya mati-matian, ia rengkuh badan min ah dan saat itu juga tangis dan isak min ah pecah di rengkuhan jennie. Min Ah sedih karena omonim hanbin sudah tidak bernyawa. Ia merasa terpukul, walau keluarga min ah dengan keluarga besar Kim hanya bertetanggaan kedekatan kedua keluarga tersebut sangatlah erat.

      Hal itu semakin jelas bahwa jennie bersahabat dengan min ah dan hanbin menyukai min ah yang berstatus tetangganya saja. Keluarga besar Kim tidak memandang kasta bahwa tahu jika cucu dan anak mereka bersahabat dengan min ah bahkan TN.Kim dibuat kaget saat ia mengetahui bahwa putranya kim hanbin menyukai jung min ah, gadis manis sopan dan bertatakrama .

       Ia bersyukur karena hanbin tidak salah pilih walaupun umr hanbin sangatlah masih tergolong muda, bahkan TN.Kim sudah berniat agar menjodohkan hanbin dengan min ah, namun haraboji dan halmoni dari pihak TN.Kim tidak setuju jika hanbin sudah di jodohkan dari kecil, mereka bermaksud agar hanbin leluasa memilih siapa pasangan hidupnya kelak saat hanbin dewasa nanti.

      TN.Kim pun menyetujui akan hal itu, ia memberi kesempatan yang luas untuk hanbin mencari pasanga hidupnya kelak. Jung Min Ah, gadis polos itu hanya memiliki eomma saja karena appanya sudah duluan meninggalkan dirinya dan eommanya di dunia.

Min Ah tidak berkecil hati akan kepergian appanya, sebab ia tahu Tuhan lebih sayang appanya maka dari itu Tuhan menjemput appanya untuk menetap di surga yang akan disusul oleh min ah dan eommanya nanti.

####

         "Permisi oppa, oppa lihat jennie ga?" hanbin refleks menatap siapa yang bertanya padanya disaat waktu istirahat latihan basket. "Jennie Kim? Ade saudara gue? Oh tadi dia pergi kearah kantin apa kemana gitu soalnya abis ribut sama gue" jelas hanbin, wanita yeng mendengar penjelasn itu hanya mengangguk-anggukkan kepalanya saja.

    "Ok terimakasih oppa" ucap sang wanita dengan senyuman, namun hanbin hanya mengangguk sebagai jawabannya. Mino yang melihat hanbin ditanya oleh adik kelas dimana jennie hanya mencibir dalam hati,mau tidak mau iya harus sabar dengan sikap hanbin seperti ini, karena mereka sudah bersahabat sejak masuk SMA di Starlight.

      "Muka biasa aja dong mino" ucap hanbin yang tiba-tiba saja duduk di sebelah mino, yang membuat mino refleks menatap hanbin dengan sebal. "Mau apa lagi kau hah?", "Wae? Kau sangat sensi rupanya", "Berisik", "Santai aja dong. Nanti juga bisa berduaan lagi sama jennie".

       "Bohong kau", "Yasudah kalau tidak percaya". Hanbin berjalan meninggalkan mino yang menatap hanbin aneh. "Eh hanbin!" pekik mino namun hanbin tidak menoleh kearahnya. "Aiss itu anak" sungut mino dan segera ia mengejar dan menyamai langkah hanbin.


Sekarang,aku tidak ingin jatuh cintaWhere stories live. Discover now