Tiga belas

46 7 0
                                    

       "Tapi eomma jangan marah ya?" minah mengulangi kalimat tersebut,takut-takut eommanya lupa akan hal jika eommanya tidak marah atau tersinggung dengan pertanyaan yang akan ditanyakan dengan minah.

     "Tidak,untuk apa eomma marah karena sebuah pertanyaan? Cepat katakanlah" perintah sang eomma membuat minah menutup bibirnya rapat-rapat, ia sempat ragu dengan pertanyaannya tapi segera ia tepis rasa keraguannya.

     "Baiklah,eomma apa semalam eomma mabuk bersama aejossi Kang?" minah dengan cepat menutup mulutnya setelah mengataka hal tersebut, ia melirik sebentar kearah eommanya lalu menghela nafas, ia merasa sangat bersalah saat menyadari raut wajah eommanya ini.

     "Eomma mianhe, aku tidak bermaksud menyinggung perasaan eomma" sesal minah,eommanya tersenyum manis dan segera memeluk minah sayang. "Tidak apa,lagi pula kau anak eomma,mengapa harus meminta maaf untuk menanyakan hal tersebut? Pertanyaan tersebut lah yang sejak tadi eomma tunggu keluar dari bibirmu minah"

     Minah melepaskan pelukannya,lalu menatap eommanya ia bingung,mengapa eommanya malah menunggu pertanyaan seperti itu keluar dari bibirnya? Apakah perkataan aejossi Kang itu benar? "Eomma,jawablah yang jujur! Aku tidak ingin dibohongi oleh eomma" eommanya pun tersenyum lalu mendudukkan minah di sebelahnya.

     "Maafkan eommamu minah,apa semalam Kang telah menceritakan semua?" tanyanya lembut sekali-kali ia membelai kepala minah sayang. "Iya eomma,tapi aku masih merasa jika aku ini dibohongi oleh aejossi Kang" jawab minah,ia memang merasa di bohongi oleh aejossi Kang.

         Tapi setelah mendengar eommanya berbicara seperti itu, minah merasa bahwa ucapan aejossi Kang itu sangat benar. Dan rasa pusing menyerang minah, ia bingung harus bertindak apa sebagai anak."Dan aku rasa aku sudah tahu apa jawabannya eomma" ucap minah dengan enggan menatap eommanya.

     "Permisi eomma" minah bangkit dari duduknya dan meninggalkan eommanya yang tersenyum kearah minah. "Maafkan eommamu minah" eomma minah menatap minah dengan sendu yang tidak akan pernah dilihat minah.

###

      "Apa?!Sekarang juga chan?" minah memekik hebat setelah menerima panggilan dari sepupunya yang sangat menyebalkan itu, Jung Chanwoo. "Iya noona, kita harus bersiap-siap dari sekarang" ucap chanwoo di sebrang sana,minah kesal sendiri, padahal waktu itu chanwoo mengajak memberi kejutan saat pukul 11.00 tapi mengapa harus sekarang juga?

      "Kau tidak sekolah chan?" tanya minah,takutnya chanwoo rela membolos demi kejutan hari ulang tahun pacarnya. "Tidak noona" jawabnya dengan santai membuat minah memelototkan matanya yang tanpa chanwoo ketahui, "kenapa kau tidak sekolah? Apa kau membolos?" tanya minah dengan tidak sabaran.

        "Tidak ada gunanya aku membolos noona karena hanya ingin memberi kejutan untuk SinB" minah menghela nafas lega,setidaknya sepupunya ini tidak seperti yang ada di dalam pikirannya. "Mengapa harus sekarang?" ulang minah,minah masih penasaran dnegan ajakkan chanwoo yang harus bersiap-siap sekarang.

         "Kau tidak menyuruh jennie mmebolos kan?" lagi-lagi minah diselimuti rasa khawatir,ia merasa sepupunya ini kurang waras dan dirinya juga kurang waras karena menerima ajakan sepupunya itu. "Tidak,sekolah jennie dan sekolahku di liburkan noona" jawabnya dengan nada tenang.

       "Bagaimana bisa? Sekolahku saja masuk!" ucap minah tidak percaya,terdengar suara helaan nafas chanwoo mungkin ia lelah memiliki sepupu seperti minah,orang yang tidak gampang mempercayai seseuatu padahal hal tersebut nyata bukan delusi.

     "Sekolahmu memang masuk,tapi dipulangkan siswanya sekitar 15 menit yang lalu,karena ingin mengadakan rapat besar dengan sekolahku noona" minah tersenyum,akhirnya ia terlepas dari tugas dan pekerjaan rumah.

Sekarang,aku tidak ingin jatuh cintaWhere stories live. Discover now