15. Special part

20 6 2
                                    

Hehe aku sengaja bikin special part buat kalian karna dapet hidayah gitu aja di kamar mandi:v. Gatau kenapa pasti ide muncul disitu terus,disini itu buat ngerayain hari ayah. Mumpung belum ganti hari aku sempetin aja publish tentang ayahnya minah ok? Tapi part ini ada adegan dewasanya,jadi aku private ya.

    "Minah sayang,ayo bangun. Lihat mataharinya sudah tinggi" minah tidak merespon ucapan sang ayahnya yang tengah membangunkan dirinya. Memang,dirinya sangat susah jika disuruh untuk membuka matanya.

   "Wait for 5 minutes ayah" ayahnya hanya menggelengkan kepala melihat perilaku anak semata wayangnya. "Kau tidak kasihan dengan eomma? Eomma sudah memasakkan sarapan yang sangat lezat untukmu, ah tidak tidak! Sarapan itu hanya untuk ayah jika kau tidak membuka matamu".

   Minah membuka matanya dengan spontan membuat ayahnya bereaksi kaget. Ayahnya tersenyum lalu membawa putri kecilnya kedalam kamar mandi untuk membersihkan muka. "Sudah cantik belum? Kajja! Pasti eomma sudah menunggu di meja makan" minah hanya mengangguk dan mengikuti ayahnya dari belakang.

    "Akhirnya kau sudah bangun sayang! Ayo cepat sarapannya nanti keburu dingin semua" minah mengangguk lucu. Segera minah mengambil lauk yang akan dia makan pagi ini dengan di temani oleh kedua orang tuanya yang sangat serasi.

   "Minah,setelah ini mau kemana?" tanya ayahnya di sela-sela makan. "Eh? AKu gatau mau kemana ayah,memang ada apa?" minah berbicara dalam mulut kosong,ia sudah di didik oleh eommanya jika sedang makan tidak boleh sambil berbicara. Selain tidak sopan hal itupun sangat jorok.

    "Mau main kerumah dede chanwoo?" minah menatap ayahnya antusias,eommanya yang melihat reaksi anaknya terkekeh lalu membelai surai hitam minah. "Memang boleh?" ibunya menatap minah lalu mengangguk. "Boleh dong,kata siapa ga boleh?" ayahnya menyibit pipi berisi milik minah.

     "Bersama ayah mainnya?" ayahnya hanya menggelengkan kepalanya. "Ayahmu hanya mengantarkanmu doang sayang,ayahmu masih banyak urusan. Memang kau mau bermain dengan chanwoo bersama ayahmu?" minah menggelengkan kepala dengan imut.

    Ayahnya tertawa,lalu mencium pipi berisi milik minah. "Yasudah,cepat habiskan sarapanmu" ucap eommanya sambil menuangkan air putih dalam mug milik minah. "Jangan sampai tersisa makanannya! Nanti nasinya menangis" ucap ayahnya mengingatkan akan hal kebiasaan putri semata wayangnya ini.

      "Iya ayah" ucap minah sambil mengelap bibirnya yang kotor dengan tissue. "Yasudah,kau kerjakaan dulu tugas mu dari guru Jung di sekolah baru boleh kerumah dede chanwoo" minah mengangguk mantap. "Chagi" panggil ibu minah saat ayah minah berjalan kearah ibunya.

     "Apa chagi? Kau sudah siap?" tanya ayah minah nakal. "Heuh Jung Hyun Bin ternyata sudah nakal" eomma minah menanggapi dengan candaan. Appa minah mendekati arah eomma minah. "Kau saja yang tidak percaya denganku Kim Hye Ri sayang" Hyun Bin--ayah minah-- sudah memeluk istrinya erat.

    "Lepaskan aku chagi,ada peralatan chagi! Margaku sudah mejadi Jung bukan Kim lagi" Hye Ri masih melanjutkan pekerjaannya di daerah dapur. Ia merasakan tangan suaminya melingkar dengan sempurna di pinggang ramping miliknya.

   "Sudahlah chagi,minah masih dirumah,aku tidak mau jika minah melihat hal yang tidak-tidak" Hyun Bin hanya terkekeh mendengar ucapan sang istri. "Tidak jika kau tidak mendesah dengan suara kencang" Hye Ri mencubit pinggang suaminya,ia tidak mengerti denngan pikiran suaminya.

    Padahal usia sudah memasuki usia berkepala 3,tapi tingkat kemesumannya semakin menambah. "Aku tadi serius chagi! Lagi pula aku lelah" Hye Ri melepaskan posisi intimnya dengan suami tercintanya. Suaminya mendengus sebal dan duduk di meja makan dan istrinya terkekeh pelan.

   "Yasudah,aku antar dulu minah kerumah chanwoo" eomma minah hanya menganggukkan kepala sambil mengelap piring yang basah setelah dicuci bersih. "Iya sayang kau hati-hati ne?" ibu minah menghampiri ayah minah lalu mengecup bibir milik ayah minah. Ayah minah membalasnya lalu mereka terhayut dalam ciuman panasnya.

Sekarang,aku tidak ingin jatuh cintaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora