Tiga

125 16 2
                                    

         "Min ah, tolong bantu eomma sebentar!" Panggil eomma yang membuatku tergelonjak kaget. "Ne eomma" ucapku berlari untuk memenuhi panggilannya. "Gwencana eomma?" Tanyaku sambil mendekati eommanya. 

    "Ah itu, tolong belikan eomma ice cream di depan gang deket sekolah SMA Starlight" perintah eomma yang membuat Min ah melongo. "Eomma mau makan ice cream?" Ucap Min ah tidak percaya. 

    "Anniya Min ah, nanti saudaramu akan datang, maka eomma belikan ice cream untuknya. Paham?" Tutur eomma sambil memberi beberapa lembar won untuk Min ah. "Ne eomma" jawab Min ah, saat itu juga Min ah megambil langkah seribu untuk sampai di tempat ice cream yang di tuju.

         "Omo! Antrian ini panjang sekali" desis min ah sambil menatap kearah antrian yang berada di depannya. "Apakah aku harus menunggu?" Ucapnya pelan sambil sesekali menatap kearah antrian tersebut.

      "Yasudah lah aku tunggu saja" ucapnya sambil menatap lemas antrian di depannya. Sudah 30 menit pembeli di kedai ice cream depan sekolah SMA Starlight kembali normal. Min Ah pun menghela nafas lega lalu ia pun berlari kecil kearah kedai tersebut.

     "Eh, itu tempat aku!Jangan kau tempati" pekik seorang yeoja yang tepat dibelakang punggung Min Ah. Min Ah pun mengusap telinganya berkali-kali agar tidak kenapa-napa telinganya.

    "Unnie!Jangan kau teriak, telingaku bisa budek nanti" omel namja sebelah yeoja yang berteriak itu. "Hanbin pabbo!Jangan panggil aku unnie!" omel yeoja tersebut dengan sebuah cubitan.

    "Appo, sakit unnie" rintih namja tersebut. "Jangan sebut aku dengan panggilan unnie pabbo oppa" bisik yeoja tersebut dengan menatap namja tersebut tajam. "Ah, mianhe" ucap min ah sambi meringis yang membuat yeoja dan namja yang sedang berkelahi di depannya menoleh kearahnya.

    "Mwo?Engkau Jung Min Ah kan?" ucap yeoja tersebut dengan wajah tidak percaya. "Ne, ada apa?" tanya min ah dengan tampang bingung. "Ah apa kabar min ah?Aku rindu sekali denganmu" ucap yeoja tersebut memeluk min ah dengan erat. 

   "Kau siapa?" tanyanya dengan gugup. "Kau lupa denganku?" tanyanya sambil menatap mata min ah. "Tidak, aku tidak ingat engkau sama sekali" ucap min ah seperti orang bingung. "Kasihan tidak diingat dengan teman kecilnya sendiri" sindir namja yang sedari tadi menahan tawa. 

   "Oppa, bisa tidak kau tidak membuatku marah?" tanya yeoja tersebut dengan datar. "Arrasso arrasso unnie" jawab namja tersebut semakin menjadi jadi.

    "Oppa, mau aku kutuk tidak?Kalau tidak tolong tutup mulutmu" ucap yeoja tersebut menatap tajam namja yang berada didepannya. "Ne" jawabnya datar. "Aku Jennie Kim, Min Ah" ucap yeoja tersebut yang bernama Jennie Kim.

   "Jennie kim?" ucap Min ah meyakinkan yeoja tersebut agar tidak berbohong. "Iya aku Jennie" jawabnya antusias.  "Omo!Sudah lama kita tidak bertemu Jennie!Apa kabarnya?" Ucap Min ah dengan bahagia, jennie pun memeluk min ah erat sangat erat.

   "Aku baik-baik saja Min ah, kabarmu bagaimana min ah?" Tanya Jennie balik. "Aku sama sepertimu jennie" jawab min ah dengan senyum manisnya. "Kau terlihat lebih cantik dari sebelumnya min ah!" Pekik Jennie sambil menatap min ah dari atas sampai bawah. 

   "Wae?Apakah aku terlihat aneh dimatamu?" Tanya Min ah spontan yang membuat Jennie tertawa. "Min Ah, sifatmu sama ya seperti dulu, sama-sama tidak PD-an" jawab Jennie masih tertawa."Ah bisa saja kau jennie" ucap min ah kikuk. 

    "Oh iya kenalkan ini oppa pabbo ku, Kim Hanbin" ucap Jennie mengenalkan namja yang berdiri di sebelahnya. "Oh, ah Annyeonghaseyo" ucap Min ah memberi hormat kepada Kim Hanbin. 

   "Min Ah, jangan kau teralu bungkuk, dia hanya beda 1 tahun denganmu" ucap Jennie memberi tahu. "Iya kah?Tapi sama saja dia lebih tua dari diriku" jawab Min ah sambil tersenyum manis. "Oh iya min ah, kami duluan ya!Pesanan kami sudah siap" pamit Jennie ramah sambil menarik tangan kim hanbin. 

    "Ne jennie, bye! Sampai bertemu kembali" jawab Min ah ramah. Setelah itu Min ah pun membeli pesanan eomma dan saat semuanya beres Min ah pergi beranjak dari kedai tersebut. Selama di perjalanan Minah masih memikirkan 'Pertemuan singkat' antara dirinya dengan Jennie. 

   Namun yang berhasil menarik perhatian Minah bukanlah Jennie, namun laki-laki yang senantiasa berdiri di belakang Jennie. Ia seperti mengenali sosok laki-laki tersebut, namun dimana? Dimana ia awal mengenali sosok laki-laki tersebut. Apakah itu Kim Hanbin, cinta pertamanya?

Sekarang,aku tidak ingin jatuh cintaWhere stories live. Discover now