28. Mengapa Tergesa-Gesa? Masih Pagi...

750 16 0
                                    

Cu An merasa kasihan sekali dan dia tidak tega untuk menjawab bahwa dia mendengar akan aib yang menimpa keluarga gadis itu. Dia hanya mengangguk sambil menundukkan pandang matanya, tidak tega menentang pandang mata yang penuh kesedihan itu.

"Ya, kurasa semua orang mengetahui apa yang menyebabkan Ayahku membunuh diri di depan Jenderal Chang Ku Cing. Benar sekali, Ayah membunuh diri karena merasa telah berbuat salah melanggar hukum, yaitu ayah telah membebaskan tiga orang pimpinan Pek-lian-kauw yang tertawan ketika orang-orang Pek-lian-kauw memberontak dan menyerbu kota raja. Memang Ayahku telah melakukan kesalahan besar itu, akan tetapi sekarang aku bertanya kepadamu, Bouw Kongcu. Apakah engkau mengetahui mengapa ayah yang terkenal setia kepada Kaisar melakukan hal itu? Mengapa Ayahku membebaskan tiga orang tawanan penting itu?"

Cu An yang merasa iba sekali kepada Li Ai, menggelengkan kepala karena dia benar-benar tidak dapat menjawab pertanyaan ini. Baru sekarang dia teringat bahwa seorang perwira tinggi yang setia seperti Kui Ciang-kun sampai melakukan perbuatan yang demikian besar kesalahannya, pasti juga mempunyai alasan yang amat memaksanya.

Apakah dia memang seorang pengkhianat yang berpihak kepada Pek-lian-kauw? Rasanya tidak mungkin!

Tiba-tiba dia teringat. Jangan-jangan Perwira Kui itu masih ada hubungan persekutuan dengan ayahnya sendiri yang dia tahu juga mengusahakan pemberontakan yang amat tidak disetujuinya! Akan tetapi dia tidak berani menyatakan jalan pikirannya ini dan seperti tadi ketika menjawab "ya" dia hanya mengangguk, kini untuk menjawab "tidak" dia pun hanya menggeleng sambil kini menatap wajah gadis itu.

Dia terkejut karena melihat perubahan hebat pada wajah yang jelita itu. Kalau tadi sebelum membicarakan hal ayahnya wajah Li Ai segar dan ceria seperti seekor bunga yang sedang mekar, kini wajah itu seperti bunga yang mulai layu! Pucat dan matanya kehilangan sinar gairah hidup!

"Benar dugaanku, mungkin jarang ada orang mengetahui alasan Ayahku melepaskan tiga orang tawanan itu. Akan tetapi engkau boleh mengetahui, Bouw Kongcu. Terserah engkau mau percaya atau akan menganggap alasan ini hanya dicari-cari untuk membela Ayahku saja.

"Ketahuilah bahwa dalam pembasmian dan penangkapan para pemberontak Pek-lian-kauw itu, yang berjasa besar adalah mendiang Ayahku yang dibantu oleh banyak pendekar, di antaranya Hwe-thian Mo-li Nyo Siang Lan. Nah, pada suatu hari, seorang tokoh besar Pek-lian-kauw berhasil menculik diriku. Aku dijadikan sandera, dan mereka lalu mengirim pesan kepada mendiang Ayahku agar Ayah suka membebaskan tiga orang pimpinan Pek-lian-kauw yang ditangkap dan dipenjara itu. Kalau Ayah tidak melaksanakan permintaan itu, aku akan dibunuh mereka.

"Bouw Kongcu, Ayah hanya mempunyai seorang anak saja, yaitu aku, maka mendapatkan surat itu, dia lalu nekat dan membebaskan tiga orang tawanan itu. Kemudian Jenderal Chang Ku Cing dan pasukannya datang kepada Ayah setelah mendengar bahwa Ayah membebaskan tiga orang tokoh Pek-lian-kauw dan menuduh Ayah berkhianat.

"Ayah sudah memberitahu alasannya membebaskan para pimpinan Pek-lian-kauw demi menyelamatkan aku, akan tetapi Ayah tidak menyangkal kesalahannya dan untuk menebus kesalahannya, Ayah lalu membunuh diri di depan kaki Jenderal Chang Ku Cing! Nah, Bouw Kongcu, demikianlah kejadiannya, terserah engkau percaya ataukah tidak."

Li Ai menghentikan ceritanya dan setelah menceritakan hal itu, hatinya terasa agak lega seperti telah memuntahkan sesuatu yang tidak enak dari dalam perutnya.

Bouw Cu An percaya sepenuhnya kepada gadis ini. Dia pun mendengar bahwa mendiang Kui Ciang-kun adalah seorang perwira tinggi yang gagah perkasa dan amat setia kepada pemerintah. Bahkan dia yang memimpin pasukan sehingga berhasil membasmi para pemberontak Pek-lian-kauw dan menangkap para pemimpinnya. Maka mustahil kiranya kalau kemudian dia malah nekat meloloskan mereka dengan terang-terangan sehingga semua orang mengetahui bahwa dia yang melepaskan mereka! Perbuatan itu pasti memiliki alasan yang kuat, dan alasan apa yang lebih kuat daripada melihat puterinya diculik orang Pek-lian-kauw?

Serial Iblis & Bidadari - ASKPHWhere stories live. Discover now