Pembalasan

1.8K 128 1
                                    

Tetesan merah darah mewarnai dek kapal yang mulanya berwarna hitam abu. Pakaian yang di gunakan pemuda itu tak bisa terbayangkan lagi. Karena tenaganya yang besar, ia masih bisa bertahan meski peluru tertancap di bahunya.

Ceres bergerak-gerak gelisah berusaha untuk melepaskan ikatan yang membelengu tangannya. Ia tak ingin hal yang sama terjadi padanya lagi. Haruskah karena dia........banyak orang yang menjadi korban.

" kalau kau menginginkanku tak harus kau menyakiti mereka. Tidak ada hubungan apapun antara apa yang kau inginkan dariku di mereka " Syuchu terkekeh iblis. Cukup menarik untuk membuat gadis ini memohon dulu padanya.

" lepas....LEPASKAN AKU " lantangnya marah tak di ragukan lagi.

Syuchu tidak akan pernah puas. Ia menginginkan Ceres hanya karena kekuatan dari darah Karel Heirblood. Menurut sejarah kuno Heirblood, Karel adalah penyandang nama pertama Heirblood, ia lah yang juga menciptakan nama itu yang berhubungan kuat dengan The Golden Revolver.

Dalam buku mengatakan kalau Karel memiliki kekuatan yang tak di ragukan. Ribuan senjata sudah ia ciptakan. Salah satunya adalah The Golden Revolver.

Tapi karena rasa sakitnya yang menimbulkan dendam, ia membawa seluruh kebenciannya dalam senjata itu hingga ia meninggal di kuasai oleh aura kegelapan.

Alasan itulah yang membuat pria paruh baya itu bangkit dari keterpurukannya. Selama ia dulu tercampakan dan kini ia lah yang akan menindas. Dengan kekuatan dari keturunan Karel Heirblood, tak ada yang bisa menandinginya.

Shin menatap sengit ke Syuchu, " jangan kau sentuh dia " kata Shin ganteng

"Tidaak, aku takkan menyerahkannya" kata riko keren

"Oke kalau begitu"

Dan akhirnya mereka pun bersahabat 👏👏👏👏👏
#plakkkabaikanbuatantemenkuyanggakwaras

Shin menatap sengit ke Syuchu, " jangan kau sentuh dia " ucapnya. Coba saja tangannya tidak di ikat pasti dia akan menghabisi orang tua ini. " kau tak usah ikut campur....urusanku denganmu sudah selesai "

Shin menggertakan giginya kesal. Ia tak tahan lagi untuk segera menghabisi Syuchu. Ia bangkit akan menendang perut pria tua itu, tapi keadaan malah terbalik. Shin terpental jauh mencapai tempat temannya yang lain.

Mizuki, Eris, Haruka, dan Nazuno menatap kasihan Shin. Bisa di pastikan pemuda itu terluka parah. " SHIN-KUUUN " Haruka berteriak keras memanggil pujaan hatinya. Tak tega rasanya melihat orang yang kamu cintai di siksa sekeras itu.

Pemuda itu hanya meringis sakit di bagian kepalanya. Untung saja tidak bocor. Ia tanpa sengaja melihat benda tajam ada di dekatnya. Terbesit sebuah ide di kepalanya. Ia berpura-pura pingsan agar Syuchu berpikir dia sedang tidak sadarkan diri.

" kau lihat kan...dia sangat lemah. Pantas saja ayahnya dulu tidak menganggapnya dan malah dijadikan sebuah senjata. Aku kasihan padanya " Syuchu terlihat tak bersalah telah mengucapkan ucapan panjang dan menyindir.

Semua yang ia tahan menggeram. Dasar tak punya hati, tua bangka, dan egois. Apalagi yang dapat menggambarkan sifat si tua Syuchu.

" bawa Ceres dan ik- "

Buagh...

Syuchu terkesiap kaget melihat bodyguardnya terkapar tak sadarkan diri. Begitu juga dengan orangnya yang menjaga para tahanan. Sebenarnya apa yang telah terjadi.

Kemudian ia mengaduh sakit pada bagian punggungnya. Seseorang telah memukulnya " ini baru saja di mulai " ucapnya, Shinawa Asuka. Ia memukul lagi dengan cepat. Sepertinya ia akan segera membalas perbuatan Syuchu padanya tadi.

Ceres hanya di buat kagum oleh Shin. Betapa beruntungnya pemuda itu bisa lolos. Gadis bersurai merah itu juga ingin bertarung dan membinasakan Syuchu. Jadi ia mencoba lagi untuk meloloskan diri. Kali ini tali yang mengikatnya terbuka tanpa membuat empunya sakit seperti tadi.

" sekarang anda bebas Ceres-sama " kata Mizuki sambil membawa benda tajam yang di temukan oleh Shin. Ceres mendesah, ia pikir bisa lolos karena usahanya. Ternyata Mizuki yang membuka ikatan ini.

Ceres berdiri dan mengambil senjatanya " MINGGIR KAU SHINAWA...AKU YANG AKAN MENGALAHKANNYA " teriak Ceres semangat.

" ENAK SAJA...INI BAGIANKU. PERGI SANA JANGAN GANGGU AKU " balas Shin tak kalah semangat.

" KAU YANG HARUSNYA PERGI. DIA ITU BAGIANKU, AKU AKAN BALAS DENDAM PADANYA ATAS KEMATIAN MAMA DAN PAPA "

" ENAK SAJA...AKU YANG HARUSNYA MENGALAHKANNYA. LEBIH BAIK KAU BERLINDUNG SAJA, SANA "

Eris menggelengkan kepalanya, saat-saat seperti ini mereka bukannya bertarung malah berebut untuk mengalahkan Syuchu. " kalian kan bisa bertarung bersama. Itu saja di bikin repot "

Dua insan berbeda jenis di depannya saling menatap. Benar juga perkataan Eris, kenapa mereka malah saling beradu mulut tak jelas.

Mereka berancang-ancang menyerang " KITA MULAI "

***

Hai, para pembaca ' The Golden Revolver ' 🙌🙌🙋

Maaf ya saya publishnya lama, saya sedang fokus untuk membuat cerita baru untuk menggantikan T.G.R yang akan segera tamat.

Ya...T.G.R bakal tamat, jadi saya harap kalian tetap membaca cerita saya yang lain, oke 😋

Judul ceritanya akan saya beritahukan nanti. Jadi tunggu aja.

Oya terima kasih sudah read, vote, dan commentnya. Sekali lagi maaf atas ketidaknyamanannya.

Sampai jumpa....

The Golden RevolverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang