Program Rahasia

3.1K 243 0
                                    

Ceres menoleh ke arah suara dan ia tersenyum tipis.

" sudah lama sekali, Nazuno Daruni " ucap Ceres kepada orang yang ia lihat tadi.

Nazuno tersenyum balik dan duduk di samping Ceres. Rambut biru klimis dan bola mata ungu begitulah sedikit pengambaran dari Nazuno.

" ah! Kau semakin cantik, Ceres. Bahkan aku tidak bisa mengenalimu " puji Nazuno dan sukses membuat pipi Ceres sedikit memerah.

" kau juga tampan " puji Ceres dan itu membuat Nazuno tertawa pelan.

Mereka berbincang-bincang mengenai hidup mereka. Sesekali mereka tertawa dan saling mengejek.

" sudah lama kita tidak seperti ini. Terakhir kali kau menemuiku ketika orang tuamu dimakamkan. Kau tidak menangis dan saat itu aku pikir air matamu sudah habis karena terus menangisi kepergian mereka"  ucap Nazuno panjang lebar.

Ceres diam. Ia menerawang kejadian tiga belas tahun yang lalu dengan pahit. Di musim semi itu ia kehilangan orang berharganya dan berusaha untuk melupakannya.

" jadi, bagaimana rencanamu? Ku lihat kau semakin bersemangat ketimbang dirimu saat berumur lima tahun. Dan kuharap tujuanmu itu tak membutakan matamu " kata Laki-laki itu dengan senyuman kecil.

" entahlah, tapi kau tahu aku mendapatkan misi yang berhubungan dengan kematian orang tuaku- " Nazuno menoleh ke arahnya dengan tatapan ' benarkah ' tapi tak digubris oleh Ceres. Gadis itu malah melanjutkannya, " aku tidak tahu, karena misi itu aku sangat bersemangat. Inilah kesempatanku untuk membalas dendam dan menunjukan kepada kakek tentang kemampuanku "

Laki-laki itu miris melihat gadis di sampingnya. Hidupnya begitu menyakitkan. Ditinggalkan oleh orang tuanya, tidak punya rumah, dan tidak dianggap oleh kakeknya. Cobaan apa lagi yang akan menimpa gadis bersurai merah itu.

Nazuno reflek mengelus kepala Ceres dengan lembut. Ia tahu Ceres menganggap hubungan mereka seperti kakak-adik, namun laki-laki itu menganggapnya lebih dari itu. Nazuno sudah mengenal Ceres dari kecil. Selain dirinya tak seorang pun yang memahami jalan pikiran gadis itu menurut dirinya.

Mentari sudah berada di ufuk barat. Dan mengharuskan para pengunjung taman agar kembali ke kediamannya sebelum gelap menyertai.

Ceres berpamitan kepada Nazuno untuk pulang. Tapi Nazuno menggemgam lengan kirinya dan berkata, " biar ku antar. Tak baik seorang gadis sepertimu berjalan sendirian "

Gadis itu mengangguk meiyakan permintaan Nazuno. Nazuno pergi ke parkiran diikuti oleh Ceres yang ada di belakangnya. Setelah sampai, mereka berdua pun menaiki sebuah motor sport berwarna hijau dan Nazuno membawa motor kesayangannya pergi ke rumah paman Ceres. .
.
.
Akhirnya mereka telah sampai di rumah paman Ceres. Nazuno memarkirkan motornya dan membiarkan penumpangnya untuk turun terlebih dahulu.

" terima kasih atas tumpangannya. Apa kau mau mampir dulu? " ujar Ceres.

" tidak perlu sungkan. Kalau pun aku masuk, pasti orang dalam akan berpikiran macam-macam tentangku. Sampai jumpa lagi Ceres " Nazuno pergi melesat dengan cepat hingga Ceres tak bisa berkata apa-apa lagi.

Ceres pun masuk ke dalam rumah dengan lesu. Yang perlu ia lakukan sekarang adalah mandi,makan,dan mengerjakan misinya. Gadis itu langsung menuju kamarnya tanpa tahu kalau adik sepupunya memperhatikannya.

Sakura mengikuti Ceres ke lantai dua sembari membawa dua cangkir teh dan makanan ringan. Sakura tahu kalau kakak sepupunya sangat menggemari teh dengan kelopak mawar di dalamnya. Informasi itu ia tahu dari ibunya.

Ceres mengambil buku bisnis di lemarinya dan membacanya di atas kasur king sizenya. Tanpa menunggu izin dari pemilik kamar, Sakura masuk dengan senyum tepatri di wajah manisnya.

" Ceres-neechan, Sakura membawakan teh mawar dan makanan ringan " ucap gadis surai merah muda itu riang.

" letakan saja di atas meja! " pinta Ceres.

Sakura meletakan nampan yang ia bawa ke atas meja belajar Ceres. Kemudian ia melihat sebuah kalung perak terselip di antara buku-buku pelajaran. Penasaran, gadis itu mengambil dan ingin melihatnya lebih dekat.

Dan Sakura tak sengaja menemukan sebuah kode sandi di belakang liontinnya. Sakura lantas mencoba memasukan sandi secara acak.  Ternyata Sakura dapat menbuka liontin itu. Di dalamnya terdapat sebuah chip kecil yang tak dimengerti oleh gadis manis itu. Ia pun bertanya kepada kakak sepupunya," apa ini Ceres-neechan? "

Ceres pun menoleh ke adik sepupunya. Ia kaget saat melihat liontin yang susah payah ia buka malah berhasil di tangan Sakura. Lantas Ceres pun mengambil liontin itu dan mengambil chip di dalamnya.

Ia coba menghubungkannya dengan laptop dan seharian itu ia habiskan untuk melacak program chip ini. Sakura memperhatikan Ceres yang asik dengan laptopnya. Ia memutuskan untuk pergi ke dapur untuk mengambil lagi makanan ringan.

Berlangsung sejam akhirnya Ceres berhasil membuka program yang ada di dalam chip. Hal pertama yang ia perhatikan adalah data disini semua mengenai The Golden Revolver. Yang paling menarik adalah disini dengan jelas tertera biodata pembuat The Golden Revolver sekaligus biodata pemegang senjata itu.

Ia terjejut saat melihat namanya ada di biodata pemegang The Golden Revolver.

" apa maksudnya ini? "

The Golden RevolverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang