Hal Yang Tak Terduga

3.6K 246 0
                                    

Pagi yang cerah untuk melakukan seluruh kegiatan termasuk sekolah. Ceres yang menyamar menjadi Karina harus rela menghabiskan waktunya untuk belajar. Kalau ia menolak melakukannya maka gadis itu tidak akan mendapatkan informasi yang ia butuhkan.

Karina duduk di kursinya dan melihat pemandangan luar kelas melalui jendela di sampingnya. Ia tidak tahu perginya Ayumi, tadi ia seorang diri pergi ke sekolah.

Lalu di depannya yang awalnya kosong, telah ditempati oleh pemiliknya. Ia duduk dan menoleh ke belakangnya. Siswa itu terkejut melihat Karina yang ada di belakangnya.

" sedang apa kau disini? Jangan-jangan kau itu stalkerku " ucapnya menuduh Karina.

Gadis itu menatapnya kesal dan balas
menjawab, " apa untungnya aku menjadi stalkermu. Tidak ada kerjaan "
" secara aku ini kan, tampan. Tak ada satu pun cewek yang menolak pesonaku " ucapnya sombong dan seketika membuat Karina merinding jijik.

" dengar ya. Aku siswi pindahan kemarin dan ada di kelas ini lebih tepatnya duduk dibelakangmu. Satu lagi, aku bukan termasuk cewek yang akan memujamu setiap saat " kata Karina panjang lebar.

Laki-laki itu tertawa setelah Karina berbicara panjang lebar ke hadapannya. Karina yang melihat respon laki-laki itu menggeram kesal dan memilih untuk membaca bukunya.

Shin menghentikan tawanya dan meminta maaf karena sikapnya.
" jangan marah seperti itu, aku hanya bercanda " tapi Karina tak merespon dan masih fokus membaca buku.

Itu membuat Shin semakin bersalah dan laki-laki itu memilih duduk di samping gadis cupu itu. Tentu sang gadis sedikit terkejut melihat Shin ada di sampingnya.

" aku minta maaf, oke " mohon Shin tulus.

" baiklah, tapi menyingkir dari sini. Aku tak tahan dengan tatapan mereka " Shin menoleh ke sekelilingnya. Ia melihat siswi-siswi di kelasnya menatap dirinya dengan tatapan memuja.

Baru saja ia akan mengatakan sesuatu, Karina menendangnya menjauh dan gadis itu kembali fokus dengan buku yang ia pegang. Shin
Berdiri dan memarahi Karina, " apa yang kamu lakukan. Pantatku sakit karena berciuman dengan lantai "

" itu akibatnya karena telah mengganggu ketenanganku " kata Karina.

Kemudian Ayumi datang ke kelas dengan nafas tak beraturan langsung menghampiri Karina. Sepertinya gadis itu habis berlari dari jauh.

" maaf aku baru sampai. Tadi aku ada urusan sebentar " ucap Ayumi terengah-engah.

Karina menyuruh Ayumi duduk di sampingnya dan menjelaskan kejadian yang menimpanya. Shin yang merasa dilupakan pergi ke meja temannya untuk melupakan rasa kesalnya. Kesempatan inilah digunakan oleh Ayumi untuk bercerita dengan Karina.

Flashback POV Ayumi

Aku berlari di sepanjang jalan menuju sekolah. Aku terlambat. Kalau bukan rapat dadakan itu pasti aku sudah sampai di sekolah dari tadi. Ku percepat lajuku mengingat waktu tak bisa diajak bekerja sama.

Aku merasa ada yang mengikutiku dari belakang. Karena tak ingin mengulur waktu, aku tak mempedulikan mereka dan bersikap seolah-olah aku tidak tahu apa-apa.
Tapi aku salah perhitungan, orang itu menghalangi jalanku dan berusaha untuk menangkapku. Untungnya aku cepat sadar dan reflek menghindari mereka.

Jumlahnya sekitar empat orang, dan aku tahu siapa yang mengirim mereka. Aku terus berlari melewati gang kecil buntu. Tentu aku tak bisa kabur lagi.

Empat orang itu masih mengejarku hingga tempat ini. Aku yang kebingungan memilih melompati tembok di belakangku. Dan aku baru tahu ternyata di balik tembok ini adalah tembok belakang sekolah lebih tepatnya di belakang ruang kimia.

Sebelum empat orang itu tahu aku disini, aku bergegas masuk kelas dengan cepat.

End POV Ayumi

" menurutmu empat orang yang mengikutimu adalah suruhan orang ZX? " tanya Karina pelan. Ia tidak mau kelas menjadi heboh karena ucapannya.

" aku sangat yakin, lagi pula siapa yang mau melawan APT selain ZX " Ayumi yakin dengan ucapannya dilihat dari matanya yang memancar keyakinan yang kuat.

Tapi Karina tidak terlalu menyetujui pendapat Ayumi. Kalau ZX yang menyerang mereka, mereka pasti tahu kalau di balik tembok itu adalah Otokari Gakuen. Terlebih lagi ZX hanya mengincar The Golden Revolver. Ia merasa ada pihak ketiga yang mencoba mencari keuntungan di dalam kesempitan.
.
.
.
Pulang dari sekolah Karina mengunjungi tempat kejadian Ayumi tadi. Gadis itu mencari bukti sebanyak mungkin untuk memastikan dugaannya. Karina sedikit kesusahan mencarinya melihat banyak genangan air dan sampah di sepanjang jalan ini.

Tapi Karina tak menyerah. Ia mengubrak-abrik sampah dan rela pakaiannya kotor demi sebuah bukti. Akhirnya apa yang dicarinya ditemukan. Gadis itu menemukan sebuah kalung silver dengan liontin bulat di tengahnya.

Karina heran untuk apa benda seperti ini ada disini. Tanpa banyak pikir, Karina membawa liontin itu ke rumahnya.

Sementara itu empat orang yang mengejar Ayumi kembali ke gang kecil itu dengan langkah cepat.

" kenapa benda itu bisa hilang ? " tanya seorang pria kepada rekannya.

" ayo kita cari! Benda itu berisi data-data penting dalam misi ini " perintah rekan lainnya dan disepakati oleh ketiga temannya.

The Golden RevolverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang