Prolog

9.5K 422 1
                                    

Fajar menyingsing ke barat tergantikan oleh kegelapan malam mendurai di angkasa lepas. Cahaya kecil terlihat seilir-ilir menerangi sepanjang perjalanan menuai mimpi setiap insan yang tertidur pulas.

Namun di malam itu adalah yang paling berbeda dari malam yang lain. Deru senapan menjadi melodi pengiring kegelapan. Percikan api merajalela di sebuah rumah sederhana yang hanya ditinggali oleh tiga penghuni. Entah apa yang mereka cari...

Sang kepala keluarga mencoba menghentikan aksi mereka. Tapi ia kalah dan dibawa pergi oleh orang-orang yang menyerang rumahnya.

Istri dan putri kecilnya terus berlari dari kejaran orang-orang aneh bermantel hitam hingga menutupi kepala mereka. Ibu gadis itu tau apa yang mereka incar dan karena itu ia berusaha melindungi putrinya.

Ketika mereka menikung ke gang kecil kumuh. Tak terduga mereka berdua dicegat oleh seorang pria aneh dengan membawa sebuah pistol di saku celananya. Ibu gadis itu menyuruh anaknya agar berlindung di belakangnya, gadis itu segera melakukannya dengan ketakutan.

" ajalmu sudah dekat " pria itu menyeringai dan mengambil pistolnya. Ia arahkan senjatanya itu kehadapan ibu sang gadis.

Dan gadis itu tidak tahu dengan apa yang terjadi selanjutnya. Ia melihat ibunya jatuh tersungkur dengan keadaan tengkurap. Darah mengalir deras tiada henti. Bahkan disaat itu ibunya menyempatkan diri untuk tersenyum kepadanya dan akhirnya menutup mata untuk selama-lamanya.

Air mata menetes di pelupuk matanya. Ia terisak menangisi ibunya yang telah tiada.

The Golden RevolverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang