Mizuki dan Keito

3.1K 241 0
                                    

Seorang pemuda turun dari mobil sportnya dan berjalan menuju Otokari Gakuen. Ia tidak asing bagi masyarakat sekolah karena pemuda itu adalah putra dari pemilik sekolah tersebut. Namun karena kesibukannya, laki-laki itu jarang sekali bisa menginjakan kakinya di tempat ini.

Sepanjang perjalanan menuju kelas, banyak siswi yang terus melihatnya dengan tatapan memuja. Bukan hanya siswi, guru dan siswa lainnya juga menatapnya kagum. Ia memang tampan tapi tidak setampan sahabatnya Shinawa Asuka. Temannya itu jauh lebih populer ketimbang dirinya.

Pemuda itu bisa melihat Shin yang sedang bercengkrama dengan dua siswi yang tak dikenalnya. Tak biasanya Shin mau berbicara dengan gadis-gadis. Yang paling membuatnya penasaran adalah salah satu dari gadis itu familiar di otaknya. Pemuda itu pun menghampiri mereka.

" yo... Shin " ucapnya ketika ia sudah sampai di perkumpulan itu.

Shin menoleh dan menatapnya sebentar lalu ia terlihat sedikit kesal,
" kau selalu tak pernah memberitahuku kalau kau sudah kembali ke Jepang, Keito"

Pemuda bernama Keito itu menggaruk kepalanya yang tak gatal dan mengalihkan fokusnya ke dua gadis yang tadi ia lihat dari jauh. Gadis cupu dan gadis bersurai ungu. Tunggu, apa itu ungu.

Keito mendekati Ayumi dan terus menatapnya dari ujung rambut ke ujung kaki. Kemudian ia berkata,
" kau mirip sekali dengan kekasihku. Apa kau Mizuki? " tanyanya.

Ayumi tersenyum lembut dan menjawab dengan nada sopan, " maaf kau salah orang. Namaku Ayumi Yakura bukan Mizuki "

" begitu ya...padahal aku berharap kalau kau itu dia " kata Keito dengan suara pelan yang nyaris tak terdengar.

" sudahlah...lebih baik kita kembali ke kelas sebelum guru bahasa Jepang masuk ke dalam kelas " yang lain mengangguk dan mengikuti Shin menuju kelas.

Pelajaran berlangsung dengan sangat membosankan, itu berlaku untuk Karina. Ia lebih senang mempelajari Ekonomi, Matematika, dan Fisika ketimbang dengan pelajaran bahasa.

Karina tak bisa fokus dengan pelajarannya dan gadis itu memilih untuk menulis sesuatu di bukunya. Lalu terdengar  suara getaran yang berasal dari saku roknya. Gadis itu mengambil sebuah ponsel dan melihat ke layarnya tanpa sepengetahuan guru yang mengajar.

' datanglah ke kantor sepulang sekolah, ada yang ingin paman bicarakan. Oya ajaklah Mizuki bersamamu ' ucap si pengirim pesan, Tom Heirblood.

Karina menghela nafas berat dan kembali meletakan ponselnya di saku rok. Gadis itu berusaha fokus ke depan dan berharap bel istirahat berbunyi.

Doa Karina terkabul. Bel berdentang dan itu mengakhiri pelajaran bahasa jepang hari ini. Guru yang masih berada di depan kelas pergi dan membiarkan siswa-siswinya beristirahat.
.
.
.
Halaman belakang menjadi tempat favoritnya saat ini. Ia bersama Ayumi menikmati bekal makan siang yang dibawa bersama. Setelah selesai menikmati makan siang. Karina bertanya kepada Ayumi.

" apa kau mengenal siswa yang menghampirimu pagi tadi? Sepertinya dia sangat mengenalmu, buktinya dia tahu namamu "

Ayumi mengangguk kepalanya dan berkata, " namanya Keito Sasami putra dari pemilik perusahaan terbesar di Jepang yaitu Kagate. Sebenarnya aku dan dia dijodohkan sejak kami berusia dua belas tahun. Alasannya karena keluargaku melakukan kesalahan sampai-sampai Keito masuk ke rumah sakit "

" keluarga Sasami tidak terima dan meminta keluargaku untuk bertanggung jawab. Syarat itu sudah dilaksanakan oleh keluargaku, namun keluarga Sasami  belum puas. Mereka meminta salah satu dari aku dan kakakku untuk dijodohkan dengan Keito "

" kakakku bersedia untuk menjadi perwakilan, tapi karena dia harus ke Amerika aku yang akhirnya dijodohkan dengan Keito. Aku lama tinggal di rumahnya, keluarga Sasami sangat menerimaku dan menyayangiku. Dan karena aku sering kemana-mana bersama Keito membuatku jatuh cinta kepadanya "

" lalu ketika kami lulus dari Junior School, Keito pergi ke luar negeri untuk membantu sepupunya mengembangkan perusahaan cabang Kagate di Inggris. Aku memutuskan untuk kembali ke rumah orang tuaku dan bergabung menjadi agen APT "

Setelah menceritakan masa lalunya, Ayumi merapikan kotak bekal miliknya dan kembali menikmati suasana alam di sekitarnya. Karina yang melihatnya tersenyum tipis.

" Ceres-sama, jika ada yang membuatmu terganggu katakan saja padaku. Bagiku anda adalah sahabatku. Meski aku tidak mengetahui bagaimana masa lalu yang anda hadapi hingga Ceres-sama menjadi seperti ini " kata Ayumi tulus dan itu berhasil menyentuh hati Karina.

Karina ikut menikmati pemandangan sekitarnya. Betapa senangnya ia hari ini.

The Golden RevolverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang