Part 34

2.3K 145 24
                                    

Maaf barusan kepencet hehe

Raya POV

"Kak bangun , makan dulu nih " Aku tersadar dari tidurku. Aku mencoba menetralkan kembali diriku.

".. kak ihh bangun , ini udah sianggg. " Sherin rupanya yang membangunkanku. Aku sama sekali tidak mengingat dia berada disini.

"iyaa iyaaa , ini udah bangun kok " Aku dari kasur dan segera menbasuh wajahku.

"Nih makan dulu kak , aku buatin kak Raya nasi goreng hehe . maaf kalo nggak enak" Sherin memberikan nasi goreng saat aku hendak duduk disofa. Posisi dia disampingku masih dengan baju yang kedodoran.

"Padahal kamu gak usah repot repot kek gini, Tapi makasih yaa " Aku tersenyum padanya dengan menerima nasi goreng buatannya itu.
Aku jika ingat kepada Tesya , Saat itu kami menikmati nasi goreng bersama. Penuh dengan canda tawa yang saling mengisi kehidupan kami. Keadaan Tesya seperti apa sekarang ?

"Kak ? kok cuma diliatin doang sih ? keliatan gak enak yaa ?" Sherin memasang wajah sedih memandamgku.

"Ahh ? enggak kok . Tadi aku cuma---" Selalu saja terpotong ucapanku jika bersama dia.

"Yaudah nih makan yaa , biar gak sakit" Sherin merebut sendok yang aku pegang dan memyuapiku dengan tiba tiba. Aku segera menguyahnya dengan tatapan sedikit heran.

"gimana ? enak nggak ? kurang apa ?" Tanyanya penasaran

"Emm enak kok , kamu jago masak juga yaa" Pujiku berbohong , nasi goreng yang dia buat sedikit keasinan. Tapi aku tidak ingin mengecewakan usahanya ini. Lagian kasian juga dia rela aku repotkan seperti ini.

"Serius ? padahal ini baru pertama aku masak hehe"

"Ohh gitu yaa hehe" Aku masih mengunyah suapan pertama tadi.

"Btw , mama kak Raya kemana ? kok gak ada ? papa kak Raya juga ?"

"Mama ? mama kerja palingan , kalo papa udah lama meninggal " Aku tersenyum padamya memberitahu bahwa aku tidak merasa tertanggu dengan pertanyaannya.

"Maaf ka , aku gak tau "

"Santai aja kok , gpp" senyumku lagi lagi.
"..Btw makasih yaa kamu udah nemenin aku disini"

"Sama sama ka , kak Raya udah aku anggap kek kakak aku sendiri kok " Sherin mengusap pundakku lalu tersemyum.

"..Ohh iya kak , aku lupa bilang . semalam ada cowo bertopeng yang masuk ke dalam rumah kak Tesya. hampir masuk sih."

"Serius kamu ? terus terus gimana ?" Aku terkejut dengam rasa penasaran.

"Dia berhasil kabur ka , keknya penjahatnya gak jadi maling"

"Hah , syukur deh . " Aku merasa lega jika penjahat tidak berhasil dengan aksinya.

"Iyaa kak , Tapi kenapa semalam kak Tesya nangis yaa ? kak juga ? terus ayahnya kak Tesya keliatan marah banget gitu ? "

Aku kembali memutar kejadian semalam. Malam itu , malam dimana harusnya aku bahagia dengan usiaku yang bertambah tapi malah jadi mala petaka bagiku. Aku harus bagaimana sekarang ? aku ingim sekali bertemu dengan Tesya saat ini.

"lho .. lhoo kok netesin air mata sih?" Sherin tampak heran.
Akupun heran , air yang berada didalam mataku terus memaksa keluar.

"Aku cuma lagi ada masalah aja sama dia. "

"Oh gitu yaa .." jawabnya manggut mamggut. Dia sepertinya tidak ingim terlalu kepo jauh. Baguslah.

"Emm , kak . aku pulang dulu yaa . tapi aku mau minjem baju sama celana kak Raya yaa . boleh ? hehe ." Ini yang aku tunggu , aku ingin segera melakukan sesuatu dengan bebas untuk meluruskan masalah ini.

Why Do You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang