Part 24

2.5K 151 12
                                    

Tesya POV

From : Mama😍
Sayang, kamu cepet pulang ya jangan kemana - mana dulu . ini penting !

Gak biasanya mama jam segini ada dirumah ? Dan kenapa dia menyuruhku agar segera pulang. Karena takut terjadi sesuatu aku langsung saja meninggalkan kelas.

"Ehh Sya, kok loe buru buru ? Mau kemana ? Gak bakal ke si Raya dulu ?" Tanya Reigna sehingga langkah cepatku terhenti.

"Duh gak tau Re , kata mama aku harus ceper cepet pulang , katanya penting . duluan yaa Re " aku meninggalkan Reigna yang mungkin masih heran dengan tingkahku.

Nasib yang beruntung sekolah dan rumahku memang tidak terlalu jauh jaraknya sehingga hanya merenggut benerapa menit saja.

"Assallamualaikum , Maa ? " aku mencari sosok mama.

"Akhirnya kamu pulang juga " Mama tersenyum padaku dengan wajah santainya.

"Ma , penting apaan sih ? Aku bela belain pulang sendiri naek angkot , takut terjadi sesuatu " Wajahku saat ini tidak kontrol.

"Emm , nggak sih . mama cuma mau make up-in kamu . Soalnya nanti malam bakal ada tamu spesial." Jelasnya menaruh kedua tangammya dipundakku

"Yah, kirain apaan .. Ihh mama .." Badanku kini terlentang diatas sofa.

"Lho ? Kenapa sayang ?"

"Ma , kan itu tamu pasti ngebahas kerja , kan ? Ngapain aku dibawa bawa ? " protesku.
Ohiya aku baru ingat, aku tidak sempat menganari kak Raya.

"Selain itu ada juga sih , emm kamu pasti sukasama anaknya temen ayah kamu itu" Haa ?maksud mama apaan sih ?

"Iyaa , pokonya kamu harus mau sama dia. Selain dia pinter ngaji dia juga baik ganteng. Gak kaya Aldino itu. Ayah cukup trauma" tiba tiba ayaj datang dan ikut duduk bersama kami.

"Tapi Yah , aku kan masih kecil . masa iya dijodohin." Aku cemberut dihadapan mereka.

Mereka saling bertatap mata kemudian tertawa kecil.

"Yaa setidaknya kamu liat dulu dia, ayah pengen yang terbaik buat kamu. Ayah takut kalo nanti ayah udah pergi kamu gak bahagia. "

"Ihh ayah kok ngomongnya gitu ?" Aku langsung memeluk ayah.

"Kamu mau yah ? "

"Hmmm , heueum" aku mengangguk pasrah.

"Yaudah kamu sekarang ganti baju , abis itu makan yaa . nanti kita pergi ke salon" Mama.

Aku merebahkan tubuhku diatas kasur. Jika saja alasannya bukan karena Ayah , aku tidak mau. Mana bisa aku meninggalkan dia ? Dia telah membuatku jatuh cinta. Ayah, seandainya ayah tau kalo aku itu udah milik Raya Makaisar . Semoga penyakit ayah segera diangkat.

***
Disinilah , aku sedang menunggu tamu spesial yang di maksud mama. Tiba-tiba bel rumah berbunyi, mama memintaku agar aku segera membukanya.
Ku buka pintu dengan rasa terkejutku. Aku terseyum padanya dengan kaku. Dia melihatku tampa mengedipkan matanya . apa penampilanku saat imi kacau ?

"Kamu cantik banget malam ini , sayang" Dia memujiku dengan lembut dan mengusap rambutku yang hasil salon tadi.

"Emm iyaa makasih , aku .. Aku akan selalu cantik dimatamu kan?" Ucapku gugup dan
sedikit terbata bata.

"Pastilah sayang, kok pertanyaannya aneh sih?" Kak rasa tampak heran dengam tingkahku

"Sayang, tamunya udah datang yaa . suruh masuk kesini.." Terdengar suara mama didalam sana. Aku melirik ke dalam rumah kemudian melihat kak Raya kembali dengan ragu.

Why Do You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang