Part 7

5K 248 17
                                    

Raya POV

Hari libur telah usai,  pada hari libur aku selalu menghabiskan waktu dengan Tesya. Sebenarnya, diantara kebersamaanku dengan Tesya selalu ada Aldino . Sepertinya Tesya juga mencintai Aldino tetapi juga menyangiku. Seharusnya kamu mencintaiku,  Sya. Kali ini aku berusaha mencoba sabar dan bersikap biasa di depan mereka. Satu berita bagus kali ini,  sekarang aku dipercayakan oleh ayah gadisku supaya aku menjaganya dan terus mendampinginya dari awal berangkat sekolah sampai pulang kerumah. Terima kasih kepada om Darmawan sucipto dan tante Reni Purinda yang telah menjatuhkan gadis manisnya dalam hidupku.

"Tante, om kita berangkat dulu yaa " aku dan Tesya mencium tangan mereka

"Assalammualaikum.." ucap Tesya,  senyumnya mengembang ngiung pada pagi ini.

"Jaga anak om yaa " suara om Darmawan terdengar didalam sana. Pasti om,  aku akan selalu menjaga Tesya sampai kapanpun.

Tesya POV

"Ibu tugaskan kalian harus membuat makanan yang dibuat oleh kelompok nantinya,  kemudian setelah itu kalian harus menjualnya " jelas bu Winda tetapnya dia guru KWU.
Semua siswa dikelas saling berbisik dengan berbagai macam perbincangan.
Perlu aku ulas kembali guru KWU ini mengutus kami diharuskan membuat sesuatu makanan yang seenak dan sekreatif mungkin.
Kalian tau?  Perasaanku senang saat ini bisa satu kelompok dengan seseorang yang selalu baik padaku. Tapi,  entah kutukan apa yang menimpaku pada hari ini. Dalam kelompok 2 kelompokku terdiri dari 2 pria dan 3 wanita,  satu yang membuatku merasa risih dia adalah Reigna! Yaa,  kalian masih ingat?  Dia adalah wanita yang pada waktu pertama aku menjadi murid baru disekolah ini dia melabrakku denga sikapnya yang membuatku kesal.

"Ohh yaa satu lagi,  kalian harus menjaga kekompakkan agar hasilnya bisa maksimal" tapi bu, gimana kelompokku bisa kompak jika ibu menyatukan aku dan Reigna dalam tugas ini?
Selang dari perintah bu Winda,  bel istirahat terdengar jelas .

"Ehh nanti kita mau bikin apa yaa? " Tanya temanku,  dia Rena.

"Kalo menurut gue sih,  bikin cup cake aja " usul Adrian.

"Ahh lu mah maunya" jitakkan Aldino mendarat dikepala Adrian

"Tapi,  bagus juga sih ide Adrian, soalnya nanti kita bisa minta bantu mama" aku mulai berbicara setelah mendengarkan mereka.

"Btw,  si Reigna kemana? " tanya Rena

"Gak tau tuh,  tadi dia keluar duluan,  kaya yang buru-buru gitu " hanya Adrian mungkin yang melihat dia. Tidak biasanya Reigna terlewat jika ada acara dengan Aldino tapi kali ini dia benar-benar tidak ada. Sebenarnya aku sama sekali tidak benci kepada Reigna. Hanya saja aku merasa jengkal atas perkataannya yang tidak selayaknya diucapkan. Aku juga mengakui dia cantik dan dia juga pintar tapi sayang yang semua dia miliki tertutup dengan sikap yang meleset. Hati yang buruk sama seperti monyet yang bersikeras berdandan cantik.

- - - - - - - - -
"Makasih yaa udah nganterin" aku turun dari motor vespanya

"Iyaa, sama-sama . Masuk gih " ujarnya menyuruhku masuk

"Kamu gak mau masuk dulu? " ajakku

"Next time aja yaa,  soalnya aku disuruh langsung pulang,  hehe " Aldino tipe orang yang nurut terhadap orang tua. Hihi

Aku segera masuk kedalam untuk merefresh otak dan semua organ tubuhku agar tidak kaku. Yups,  aku tidur siang dulu yaa lelah . Btw kenapa kak Kak Raya nggak ngajak aku pulang bareng sama dia? 

Raya POV

Hari ini aku tidak mengantarkan Tesya,  karena ada sesuatu hal yang memang benar-benar harus diluruskan. Semua hal yang ku lakukan ini semata-mata hanya untuk gadis manisku.

Why Do You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang