Part 27

2.6K 151 8
                                    

Tesya POV

Setelah kejadian yang membuatku sama sekali kurang mengerti. Kali ini aku lebih ingin tau aktivitas kak Raya. Supaya hal itu tidak bisa terulang kembali. Dan pada saat itu juga aku mengajak kak Raya ke pantai hanya untuk membuatnya refresh. Tentunya, aku mengurungkan niatku untuk memperjelas permasalahan, mungkin belum saatnya.

Meja makan kini sudah tertata masakan mama dan bibi. Dimeja makan hanya ada aku dan ayah yang sudah mengambil ancang ancang untuk menyantap masakan harum ini.
Udara kali ini sangat sejuk namun tidak demikian karena telah hadir soup kaki yang masih mengepul asapnya. Yang aku suka adalah dibagian sumsumnya.

"Sya, kamu jangan lupa pake jaket yaa. Kayanya pagi ini bakal hujam deh" ayaj bersuara sembari melahap.

"Iyaa , tapi aku gak terlalu dingin kok , yah ."
Jawabku, memakai jaket membuatku merasa terlalu ribet.

"Tapi kamu tetep harus pake jaket pokonya biar gak kedinginan. Ayah gak mau liat kamu sakit" kasih sayang ayah hampir sama dengam mama.

"Jangan khawatir Yah, kan sekarang anak kita bakal ada temen baru " tiba tiba mama datang dan duduk menata sarapannya.

Teman baru ? Hewan peliharaankah ?

"Emang siapa , Ma ?"

"Yang kemaren itu lhoo" mata mereka saling bertatapan aneh seakan memberi kode tersendiri.

"Masa kamu lupa sih sayang?" Ayah sedikit menggodaku.

"Ihh ayah tatapannya biasa aja dong , iyaa tau . cowo yang kemaren itu kan?" Aku mencoba menebak nebak.

"Iyaa anaknya O---"

Tingnunggg…tingggnunggg…

"Nah , kaya pangerannya udah dateng nih haha , bukain sana.." Aku boleh berpendapat ? Mereka terlihat aneh pagi ini.

"Ayah lebay lebayy" teriakku segera melangkah dan membuka pintu.

"Pagi, Sya " pria ini lagi hadir dihadapanku dengan senyumannya yang masih segar. Hehe iya segar.

"Yuk masuk.." Aku mempersilahkannya masuk untuk bergabung di meja makan.

"Eh nak Fadly udah dateng , silahkan dyduk . Ikut sarapan yaa" Ayah terlihat senang dengan keberadaan Fadly.

"Makasih om sebelumnya tapi Fadly udah sarapan tadi . Fadly nunggu diruang tamu aja yaa " Fadly menyampaikannya dengan sangat sopan. Tapi apa dia bener bener sopan dari dalamnya ? Eh kok nethink.

"Tesya kamu kok diem aja , ajak Fadly makan .." ucap mama memberi kode.

"Fad , duduk sini.." aku menyuruhnya duduk disebelahku untuk sarapan.

Dia berhasil duduk disampingku , dia lucu tingkahnya yang terlihat grogi saat duduk bersampingan denganku . HAHA

"Giliran di suruh sama om gak mau , ah dasar anak muda"

"Dulu ayah juga gitu pas muda .." ejek mama lerlontar menuju ayah . Wajah aja terlihat malu saat mama mengatakan itu .

Tiba-tiba  ponselku berbunyi ditengah meja makan ini.

MygirlRay

Aku diluar nunggu kamu , babe.
Aku udah pencet bel kok gak kedengeran ? Lagi dangdutan yaa ? :D

Masa ? Dari tadi aku tidak mendengar bel berbunyi ? Ini karena suara ayah yang membuat suara bel kalah.
Segera mungkin aku menuju pintu luar dengan meminta ijin pada mereka.

"Pagiii sayangg" senyum lebar yang sudah melekat dalam hidupku kini aku kembali melihatnya.

"Ihh lebay deh, ayo masuk" aku langsung menggenggan tangannya dan mengusur dia masuk kedalam.

"Ehh Tesyaaaa, sini nak" kali ini mama yang menampakkan kesenangannnya.

"Ehh tante , iya iyaa . Kaya enak nih makanannya hehe" Raya

"Iya siapa dulu dong yang ngajarin mama tesya masak , ayahnya nih.. " ayah menepuk nepuk dadanya.

Kak Raya gini duduk disamping mama berhadapan denganku. Dia melihat sosok Fadly yang masih dengan wajah ramahnya kemudian tatapannya beralih kepadaku seakan dia bertanya  'kok dia ada disini lagi?'.
Aku tidak bisa menjawabnya saat ini. Aku hanya tsrsenyum pada kak Raya. Dia cukup pengertian.

Disela perbingan tadi sebelum hadirnya kak Raya , Ayah menjelaskan bahwa Fadly akan satu sekolah denganku sekaligus satu rumah denganku. Mengingat kedua orang tuanya akan tinggal diluar negeri karena tuntutan dari pekerjaan. Jujur , aku merasa terkejut saat mendengar kabar itu. Takut. Takut jika kak Raya akan berpikir yang tidak ingin aku harapakan. Itulah alasan kenapa dia ada disini. Namun keberangkatan orang tua Fadly masih diproses.

"Ini udah hampir jam 7 , kalian berangkat sekarang sana. " ucap mama melirik jam dinding.

"Kalian pake mobil aja yaa , Raya motor kamu simpen disini aja yaa . Cuaca pagi ini mendung mending kalian pake mobil Fadly aja." Jelas ayah. Aku dan kak Raya saling bertatap dan pasrah setuju.

"Yaudah yuk kita berangkat sekarang aja yaa, tante om kami berangkat sekolah dulu yaa" Fadly bersalaman pada mama dan ayah. Begitupun sama dengan aku dan kak Raya.

"Fad , aku duduk dibelakang bareng kak Raya yaa.." Fadly hanya menggangguk dan tersenyum. Sepertinya dia terlalu ramah.

Kini posisi kami sudah duduk dengan nyaman didalan mobil hanya menunggu kapan sampai disekolah. Fadly tidak menanyakan jalan tempat sekolah barunya. Mungkin dia sudah tau.?

Raya POV

Akhir-akhir ini aku merasakan selalu saja datang masalah. Tidak ada kebahagiaan seperti dulu. Contohnya pada pagi ini , aku sudah berpirasat Tesya dan Fadly akan direncanakan sesuatu oleh para orang tua mereka.

Aku hanya belum siap merasakan kehilangan yang kedua kalinya. Aku hanya belum siap menerima kenyataan secepat ini. Siapa yang tidak rapuh hatinya jika seseorang yang dia harapkan akan menjadi milik orang lain. Ibarat seorang ibu yang sudah susah payah mengandung namun bayi tersebut tidak ada dipangkuannya tapi ada dipangkuan orang lain.

Dan lagi , Tesya adalah anak tipe penurut pada orang tuanya. Aku hanya ragu bila harus yakin Tesya akan bertahan denganku. Kemungkinannya hanya mencapai 35%.

Anak ini , kini ada duduk disampingku menglingkarkan tangannya ditangan kananku. Terasa hangat saat suasa hujam seperti ini. Wanginya yang khas dan bahkan aku sudah mengenalinya. Sikapnya yang membuatku selalu jatuh cinta tanpa hitungan waktu.
Akankah bertahan lama ?

Cuaca saat ini menyatu dalam perasaanku yang hancur , sangat hancur . Seperti tidak ada yang memperdulikanku saat ini. Aku terambaikan oleh teduhan yang kuat.
Aku sangat mencintai Tesya.

"Kak ? Ditanyain tuh sama Fadly.." Tesya menyadarkanku dengan menepuk pelan pipiku.

"Eh iyaa kenapa ? Nanya apa ? "

Fadly terkekeh dengan tingkahku , begitupum dengan Tesya. Apanya yang lucu ?
Bahagialah kalian saat ini. Semoga bahagia.

Hey hay haloo ? Wkwk
Maaf baru update. Alasannya sama karena kelas 12 sibuk wkwk.
Kalian apa kabar ?wkwk
Oke, maaf pendek :g

Happy reading guys ^^

Why Do You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang