Part 3

7.5K 330 2
                                    

Hari minggu tanpa ada rencana apapun, selalu membuatku kesal. Tidak ada teman main dan masih sama, tanpa ada rencana apapun. Jika aku pergi keluar harus dengan siapa? Ayah dan bunda masih bergelut dengan pekerjaannya. Kak Raya? Setiap hari minggu kak Raya jarang sekali keluar rumah hanya untuk bermain-bermain. Entah aktivitas apa yang sering dia lakukan dihari minggu. Apa dia malas bermain denganku? Berdekatan denganku? Ohh ayolah, aku manusia kok.
Yang aku tau kak Raya setiap hari minggu beribadah ke Gereja. Suara khas BBM membuatku berpaling pada handphoneku yang masih tergeletak diatas kasur.

Aldino
Sya, jalan yuk? :p
Aku
Kemana? 
Aldino
Udah ikut aja deh, mau nggak?
Aku
Emm, oke dehh . Aku siap siap dulu yaa
Aldino
Nanti aku jemput yaa

Daripada aku harus menjadi penjaga kamar atau nantinya berubah jadi tanah berlumut. Alangkah baiknya aku menera ajakkan Aldino. Aku segera bersiap-siap dengan segala harapan semoga hari ini menyenangkan.

"Bi, aku pergi dulu yaa, nanti sore pulang kok" pamitku tanpa bertatap muka dengan bi minah.
Ketika aku membuka pintu, ada seseorang yang telah menungguku ditemani dengan motor vespa classic.

"Lho? Kok udah disini? " Tanyaku heran

"Emang kenapa? " Pertanyaanku dibalas dengan pertanyaan.

"Yaa, kenapa gak bilang dulu, kan bisa nunggu di dalam" Jelasku pada pria dihadapanku.

"Emm, kan biar supprise, hehe " Cengenges Aldino mencubit pipiku.

"Ihh, sakit tauu" protesku masih berdiri didepan rumah.

"Ehh, langsung aja yuk . Silahkan naik tuan putri" Aldino tampaknya mendadak AMNESIA. Aku ini Tesya bukan Putri . Jangan-jangan dia itu playboy. Uhh dasarr.

"Aku bukan PUTERI, T E S Y A! "
Aku berkacak pinggang didepannya.

"Yaelah, udah ahh naik. Nanti keburu sore lagi" kenapa Aldino ikut protes?

Terlihat rumahku sudah semakin jauh saat aku melihat di kaca spion.

Aku merasa canggung diboncengi Aldino. Padahal saat aku disekolah dengannya biasa saja, kenapa jantungku tiba-tiba berdetak kencang tidak seperti biasanya. Aku harap dia tidak mendengar jantungku yang semakin detik semakin kencang dentumannya. Banyak orang yang mengatakan jika jantung berdetak kencang tak menentu bertanda bahwa seseorang itu sedang fall in love.
Apa benar aku jatuh cinta? Setelah sekian lamanya aku melepas hubungan dengan seorang pria 3 tahun yang lalu. Tapi cukup ku akui Aldino memang mempunyai kharimsa yang begitu bagus sehingga aku sendiri kagum kepadanya. Sekarang aku tidak tahu perasaanku saat ini . Ahh sudahlah, kenapa aku jadi penug harapan seperti ini?

"Pegangan dong" ucap Aldino sedikit genit.

"Ihh, apaan sihh" harus kalian tau, sebenarnya aku mau saja tapi tetap aku harus menjaga imageku . HAHAHA

"Ohh yaudah kalo gak mau" ucapnya sedikit dingin, alih alih dengan perlahan dia mengencangkan gasnya dengan sontak aku melingkarkan kedua tanganku dipinggangnya.

"Aldi, pelan-pelan dong! Isshhh! " pintaku dengan histeris kemudian aku sesegera mungkin melepaskan pegangganganku pada pinggangnya saat dia memperlambat kecepatannya . Dengan siallllll, dia hanya tertawa sesuka hati dengan catatan dia bahagia diatas penderitaan orang lain . Tapi, seru sihh wkwk.

Perjalanan telah kami lewati, akhirnya tempat yang dimaksud Aldino sudah terlihat didepan mata.

"Tadi itu seru banget yaa " Aldino bermaksud menertawakanku.

"Seru dari mana coba?" Wajah bebek terpasang begitu saja.

"Yaelah, gitu aja marah" Dia menatapku dengan genit.

"Liat nih, rambutku jadu berantakan jadinya " ku acungkan rambutku padanya. Supaya dia tau saja . Wkwk

"Tapi kok cantik banget yaa " sepertinya stok memuji dia masih banyak untukku .

"Iyalah, namanya juga cewe" kini protesku dicampur dengan menahan senyum.
Pujiannya sukses membuat hatiku dagdigdug tak menentu, jangan sampai hati ini keluar dari tumbuhku secara tiba-tiba . Mau dikemanakan imageku?

"Cieeee, pipinya merah " gawat, dia tau bahwa aku salah tingkah.

"A aapaan, udahlah cepet pesen hais nih " aku mengalihkan pembicaraan untuk mengamankan rasa ini . Ehh wkwkwk
Setelah memesan, pesanan sudah ada diatas meja tepatnya dihadapanku dan dia . Yaa, dia Aldino, siapa lagi?

"Kamu kaya anak kelaparan deh, Sya " Celetuknya saat aku langsung melahap makanan yang ada dihadapanku.

"Yaa, emang lapar kali. Hehe" jawabku bertingkah konyol dihadapannya.

"Kamu lucu deh, Sya" kali ini dia tersenyum menatapku . OMG Cepat bawa lari aku sekarang juga . Senyumnya sangat manis lebih dari apapun.
"Haha, gak bosen gombal terus " aku mencoba tenang dari perasan ini .

"Gombal? Itu bukan gombal kali" wajahnya berubah jadi bingung. Lah kok bingung sih?

"Lah? Terus apa? " jujur, kali ini aku bingung .

"Emm, apa yaa? " matanya mencolok sangat genit padaku gadis aneh sepertiku.
Aldino, baru pertama kali ini aku kenal dengan perasaan seperti ini . Sudah lama aku tidak merasakan jantung yang seperti kobaran api yang mengenjulang meminta keluar dan ingin memakan semua yang ada dihadapannya. Sudah jangan tatap aku seperti itu .

"Sttt, udah abisin tuh makanan kamu " jurusku adalah mengalihkan pembicaraan.

"Iyaa deh iyaa putri cantik" DEG! Tolonf aldino jangan memujiku.

^^^^^^
Hari ini cukup menyenangkan dengan ditemani seseorang yang berhasil membuat jantungku yang berdetak begitu sangt sangat kencang . Tapi jujur, aku nyaman ketika dia bertingkah menyebalkan dihadapanku. Saat dia tidak ada dalam hadapanku banyangannya seakan memaksaku lari selalu ingin bersamanya. Aku tidak sanggup menahan jantungku yang selalu berteriak dengan nada tinggi. Apa benar kalau aku suka pada aldino? Suka?

"Heyy, ngelamun terus " mama membuatku terkejut membuyarkan lamunanku.

"Mama, kalo kalo masuk itu ketuk pintu dulu' ujarku langsung memeluknya.

"Lagian, kamu ngelamun terus sih"

"Enggak kok, cuma lagi mikir aja,Ma " aku merubah ekspresi wajahku seperti orang yang fokus pada pelajaran.

"Ahh, kamu ini suka bohong. Pasti kamu lagi mikirin cowo kan? " Dari mana mama tau bahwa aku sedang memikirkan Aldino? Aku harus waspada nih wkwk

"Bohong banget sih, tadi bibi bilang kamu dijemput cowo, benerkan?" Ohh bibi yang membuat mama seperti ini .

"Itu cuma temen doang, Ma " bohong dikit gapapa yaa? Hehe

" jangan bohong, mama ngijinin kok " Mama sedikit tersenyum jail padaku.

"Serius, Ma? " Tanyaku dengan spontan

"Tuhkan, kamu bohongnya ketauan" Mama berhasil memancing semua pikiranku untuk jujur padanya.

"Mama mah paling bisa deh" Jelasku

"Minta ijin aja sama papa" keningku berhasil tercolek oleh telunjuknya .

Papa?  Aku bingung harus menjelasankan apa tentang perasaanku ini . Papa melarang keras jika aku berpacaran . Aku juga wanita normal yang mempunyai ketertarikkan pada lawan jenis. Tunggu!  Kenapa aku sibuk sendiri tentang perasaanku ini . Aldino aja belum tentu merasakkan hal yang sama sepertiku. Wanita emang selalu baper duluan :v
Lebih baik aku tidur sajalah h  mama juga sudah selesai mewawancaraiku.

Why Do You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang