Part 22

3.4K 177 7
                                    

Hallo, ini siapa yaa? " Samar-samar terdengar suara Tesya.

"....."

"Ohh, Sherin, dia masih tidur" Tesya.

Mataku otomatis terbuka lebar saat mendengar nama Sherin. Duhh, semoga Tesya tidak curiga. Ehh memangnya curiga apa? Mungkin maksudku semoga dia tidak cemburu.
Aku kembali memejamkan mataku, berpura-pura masih tertidur pulas.

"Sherin? Siapa yaa? Kok baru denger namanya" ucapnya masih memegang ponselku. Aku memicingkan mata untuk melihatnya.

Tesya kembali tertidur malas-malasan disampingku. Dia mengelus wajahku dari puncak rambut hingga terdiam dibibir. Tanganya terasa dingin, sangat dingin. Sepertinya baru saja selesai solat subuh. Aku masih berpura-pura tidur pulas. Sedang tangan kanannya masih menindih wajahku. Hembusan nafas hangatnya mengibas permukaan kulitku. Detik ini aku merasakan bibirnya menempel dibibirku. Aku sudah tidak bisa berpura-pura lagi kali ini aku mulai membuka mataku dan menatapnya penuh rasa kasih sayang ini. Dia melepaskan beberapa detik ciumannya dia terseyum sangat manis. Tesya sangat luar biasa.

"Aku sayang kamu" bisikku pelan dengan khas suara baru bangun tidur. Suara yang belum sempurna. Namun, kata yang sku barusan terfengar olehnya itu sangat sempurna.

"Sayang kamu juga" bibirnya tepat menempel dibawah telingaku. Lalu bibirnya kembali mendarat dibibirku. Bibirnya yang terbilang sexy nan menggoda ini selalu mengalahkan segalanya, aku selalu dibuat nyaman senyaman-nyamannya dari yang ternyaman.

Kemudian kami berpelukan yang ditumpuh oleh selimut tebal miliknya ini.

"Ohh iyaa, tadi ada yang nanyain kamu, dia cewe " Tesya tampaknya santai memberitahu info ini, namun matanya berkata lain. Aku dapat membacanya.

"Siapa? Masa, subuh-subuh gini sih " Aku berkata seakan aku tidak tahu.

"Namanya Sherin," Tesya

"Ohh Sherin, dia member baru di eskul sayang" aku ber'Oh ria mengusap kedua pipinya dengan kedua tanganku.

"Ohh gitu, kirain " bola mata hitamnya ditempatkan diatas, seakan matanya brrkata 'Kirain dia pacar baruku" Haha.

"Sayang, aku minta sama kamu, kamu jangan mudah cemburu yaa . Kamu gak akan pernah terganti oleh apapun wujudnya . Aku bakal tetep sayang kamu . Selalu. Kamu harus tau itu dan kamu harus yakin. Always trust me. Ok? " Memang, aku yakin aku sangat menyayainya. Aku bahkan tidak bisa dengan mudah meninggalkannya.

"Ok honey, aku genggam kata-kata kamu, disini" Tanganku ditempatkan didadanya , sangat terasa detakan jantungnya oleh tanganku sendiri. Dan you know? Tanganku didadanya, so? You know lah. Haha . Upszzz

"Nah gitu dong, anak pintar, haha " Tanganku kali ini mencubit hidungnya.

****

Siang kali ini aku berencana menonton film horor di bioskop. Rencana ini memang sudah kami rencana malam tadi.

"Aku udah siap nih " ucapnya, Tesya mengenakan dress pink pucat dengan rambutnya kriting gantung dan polesan make-up naturalnya. Dia sangat terlihat sangat cantik dipandang .

"Dasar cewe kalo dandan lama " aku langsung bangkit dari kursi seraya menceramahinya.

"Kan kamu juga cewe kali, gimana sih, tapi potongannya hampir kek cowo . HAHAH" Wah parah dia menertawaiku. Dia menertawaiku dengan gayaku yang hanya mengrnakan Lev's hitam panjang, kaos putih dan dibaluti jacket lev's berwarna abu-abu pudar. Sedang rambutku yang tak terlalu panjang ini ku biarkan terurai dengan ditambahkan topi pink bercorak terkorak. Hey, guys? Penampilan gua kayanya absurd yaa? Wkwk

Why Do You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang