Lima

6.3K 397 2
                                    

Aku sudah siap dengan seragam ku, pukul lima pagi aku sudah menyapu di depan kamar tuan muda itu. Mereka belum juga bangun, sampai saat ini. Apa mereka bangun siang?

Ah! Aku lupa!

Dia bilang kan, dia akan libur besok. Dan juga, teman temannya akan datang ke rumah. Jadi, pasti dia akan sengaja bangun siang. Aku menyapu sambil bersenandung, aku sangat bosan. Kalian tahu, rumah besar ini betul betul sepi. Rumah ku, selalu ramai dengan obrolan obrolan.

Setelah ku tahu, sebetulnya di rumah ini ada banyak orang. Namun, mereka semua sibuk. Dan yang paling sering tinggal disini, hanya tuan malvin. Aku fokus kepada pekerjaan ini, hufftt.. Ini hal tergila yang pernah ku lakukan.

"Oh baby look what you started, the tempratur rising in here..."

Setelah selesai menyapu, aku langsung berjalan ke ruang tamu untuk membersihkan sofa. Eisshh.. Sepertinya sofa ini sudah lama tidak di pakai, jadi banyak debunya.

Bisa di hitung, aku sudah bersin sebanyak delapan kali selama lima belas menit membersihkan sofa tersebut. Aku menggeleng, kemudian menoleh melihat jam.

Jam menunjukan pukul tujuh pagi, dan aku harus pergi ke dapur untuk membantu masak. Aku mengambil celemek ku, dan langsung ikut masak. Kalian tahu, mereka masak makanan eropa untuk sarapan pagi. Aku tidak mengerti, apa yang mereka masak. Semacam, makanan perancis mungkin?

"Lisa, kamu bisa masak kue? Tolong masak kue aja, banyakan.. Nanti, buat kita kita juga" ucap bu dante, juru masak rumah keluarga middleton.

"Bu, mereka ini keturunan inggris atau amerika?" Tanya ku

"Inggris, memang kenapa?" Tanya bu dante, aku menggeleng.

"Aku akan buat puding yorkshire " gumam ku. Puding yorkshire, adalah puding khas inggris.

Aku dibantu oleh sinta, dalam membuat red velvet cake. Karena, aku akan panik jika membuat kue sendiri. Setiap buat kue, aku harus di bantu oleh seseorang. Jika di rumah, pasti kerry yang akan membantu ku membuat kue.

"Jangan terlalu manis ya, nanti tuan muda marah" ucap sinta, aku mengangguk. Kau tahu, dirumah ini alat masak sangat sangat lengkap. Dugaan ku, pasti mereka sering mengadakan acara dan masak kue sendiri.

Semua orang, sangat heboh di dalam dapur. Karena, tempat kita bisa heboh hanya di dapur dan di kamar masing masing. Padahal, tidak ada larangan tidak boleh berisik.

Kata mereka, yang menyebalkan adalah si ibu eni. Dia lebih mengatur, daripada nyonya middleton. Kelihatan sih, dari kemarin dia terus terus mengatur sana sini. Anehnya, dari gerak geriknya dia sangat ingin dekat dengan si malvin itu. Dari gerakannya, yang ku baca.

"Lisa, rambut jangan sampai rontok!" Ucap bu eni, yang tiba tiba masuk. Aku langsung mengikat rambut ku, dan melanjutkan mencampur adonan kue. Seketika jadi hening, semenjak si bu eni itu datang. Dia menatap tajam semua orang, dan langsung keluar dengan mengibas ngibas kipas besarnya. Aku tertawa, yang lain juga tertawa.

"Jadi lisa, gimana menurut kamu tentang si tuan muda?" Tanya dinda, salah satu maid disana.

"Uhm.... Ganteng sih, gak bisa bohong" ucap ku, kemudian kami tertawa.

"Oh iya, kamu bisa bahasa inggris? Kita gak bisa bahasa inggris. Si Mr. Middleton selalu ngomong bahasa inggris, dan kita bingung gitu" ucap yuni, aku mengangguk.

"Tenang, ada aku semau beres.. Lol.." Ucap ku

"Tapi, untungnya si mister jarang pulang sih. Oh iya, nanti liat deh temen temennya si tuan muda. Pada ganteng ganteng sama cantik cantik.. Beuhhh udah super terawat banget deh pokoknya" ucap amel

(Not a) Real Maid (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang