Dua

7.3K 371 0
                                    

Aku memasuki rumah, setelah pintu rumah di bukakan oleh mbok dina. Mbok yang sudah lama, bekerja di rumah keluarga ku. Mungkin, dari aku berusia dua tahun. Sampai sekarang aku berusia dua puluh dua tahun.

"Mbok, mama dirumah gak?"

"Tadi, baru aja pergi. Beli apa gitu, mbok lupa" ucap mbok dina, maklum. Usianya sudah menginjak angka lima puluh delapan tahun. Bukan keluargaku sadis, masih mempekerjakan mbok dina. Tapi, mbok dina bilang dia terlanjur sayang dengan keluarga ku. Jadi, saat ini dia bertuga untuk masak saja. Sedangkan, untuk beres beres rumah itu ada mbak yang lain.

Aku langsung berjalan ke kamar ku. Rumah ku tidak ada lantai dua, tapi ada loteng. Dan loteng itu, sudah ku sulap menjadi kamar ku yang seperti yang ada di tumblr.

Aku turun kembali untuk mandi, dan langsung makan setelah mandi. Mama, dan kedua adikku ternyata sudah ada di situ. Sudah siap, untuk makan masakan mbok dina.

"Lah, udah pulang kamu?" Tanya mama, aku mengangguk. Kemudian, langsung menaruh nasi di piring.

"Cici, tadi di sekolah aku dapet surat" ucap jordan, adik ku yang berbeda enam belas tahun di bawahku. Jadi, aku punya dua adik. Kerry yang berusia setahun di bawahku, dan jordan yang berusia enam belas tahun di bawahku. Banyak yang mengira, jordan itu anak ku. Padahal, dia lahir dari papa yang berbeda.

Intinya, orang tua ku bercerai saat aku berusia sepuluh tahun, dan mama ku menikah lagi dengan teman SDnya. Asal kalian tahu, dia jauh lebih baik dari papa ku. Hidup kami membaik, sejak tinggal dengannya.

"Oh ya? Dari sapa jordan dapetnya?"

"Dari nathalie, katanya jordan ganteng jadi dia ngasih surat buat jordan" ucap jordan, aku tertawa dan mencubit pipinya. Dia itu, menggemaskan sekali

"Jordan aja, dapet surat cinta. Masa lu gak" ucap kerry, aku langsung menggetuk kepalanya.

"Emang lu punya cewek? Emang lu dapet surat cinta?" Tanya ku, kemudian dia menggeleng. Aku dan kerry melempar tatapan sinis, kemudian kembali makan. Mama hanya menggeleng geleng.

"Mam, aku ada projek. Penelitian cara bicara, gaya hidup, masalah yang sering di alami.. Ya pokoknya neliti orang yang super duperrr kaya, pebisnis gitu lah. Nah, jadi kita harus pura pura jadi maid selama tiga bulan gitu" ucap ku, mama langsung tersedak mendengar aku. Sementara kerry, dia tertawa terbahak bahak.

"Ahahahahaah!! Lu serius?? Jadi pembantu?? Ngakak!!" Ucap kerry, ia sampai berhenti makan karena ucapan ku. Aku menutup mata, sebetulnya aku takut akan respon mama.

"Gak papa sih.. Tapi, kamu hati hati ah. Maksudnya, takutnya kalau pebisnis gitu suka semena mena" ucap mama, aku mengangguk.

"Tenang, cici pasti hati hati" ucap ku.

"Bentar, kamu dapet kebagian di rumah siapa?" Tanya mama

"Di rumah keluarga middleton. Perusahaan middleton, pemilik beberapa mall dan juga punya fashion industry" ucap ku

"Wow!! Middleton?? Itu mereka kaya banget loh. Salah satu orang kaya di indonesia" ucap mama, aku hanya mengangguk.

Setelah makan, aku langsung melihat grup whatsapp dan mengkontek rumah keluarga middleton.

"Halo, selamat sore. Ini adalah kediaman keluarga middleton"

"Halo. Selamat sore. Saya lihat di koran, anda membutuhkan maid. Saya ingin melamar menjadi maid, di rumah keluarga middleton"

"ah, kebetulan sekali. Kau bisa datang besok, dan cari aku"

"Kalau saya boleh tau nama anda, dan alamat keluarga middleton dimana ya?"

"Aku sekertaris Eni, dan kau bisa ke jalan xxxxxxx nomor xx. Bilang saja, keluarga middleton. Pasti, mereka akan tahu"

"Baiklah. Saya akan datang kesana pukul 8pagi"

"Kau boleh langsung bawa koper"

"Baik. Terimakasih"

Aku tersenyum, dan langsung membereskan baju baju ku. Tapi, aku hanya bawa baju ku yang agak agak lusuh. Karena, aku tidak boleh membuka identitas ku. Bisa berabeh jika seperti itu.

Jadi, malam ini aku full untuk membereskan barang barang ku. Setelah itu, aku tidur.

(Not a) Real Maid (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang