Empat

6.4K 365 1
                                    

Pukul tujuh malam tiba, aku sudah bekerja daritadi. Agak lelah juga sih, tapi yang paling bikin lelah adalah saat dimana aku harus menyapu depan kamar tuan middleton, dan juga membantu memasak di dapur. Itu melelahkan, kalian harus tahu.

Katanya, tuan middleton tidak suka jika makanan tidak higienis. Aku bilang "dia kan tidak akan tahu itu higienis atau tidak"

Kalian tahu apa jawabannya?

"Tiap hari, akan ada yang cek cctv sebelum makan. Jika ketahuan jorok, maka orangnya akan di panggil dan di pecat"

Pernah, ada seorang juru masak disana yang jorok. Dan benar saja, langsung di pecat. Tapi, itu bukan tuan muda middleton. Melainkan, mama dari tuan middleton. Aku menggelengkan kepala, itu harus ku masukkan dalam penelitian. Harus!

Bel berbunyi, aku pun bingung kenapa ada bel. Lalu, amel langsung menarikku untuk menyambut tuan muda pulang. Aku menyeritkan dahi, dan mengikuti kemana ia pergi.

"Nanti, bilang 'selamat malam tuan muda, anda telah bekerja keras' sambil nunduk" ucap amel, aku menyeritkan dahi?

Gila! Kalian serius dengan tradisi itu? Itu seolah membuatnya sangat sanagt tinggi, apa apaan itu. Aku baru tahu, jika orang yang sangat kaya punya kebiasaan seperti dia. Atau mungkin, hanya keluarga middleton yang melakukan hal tersebut?

Sebuah mobil BMW keluaran terbaru, memasuki area rumah. Kemudian, orang tersebut keluar dan memberikan kunci mobil kepada seorang pemuda. Lalu, pemuda itu mengendarai mobilnya.

"selamat malam tuan muda, anda telah bekerja keras" ucap semua maid, termasuk aku. Aku mencuri celah, untuk melihat tuan middleton itu.

Wow!

Satu kata yang hanya bisa ku katakan. Wow! Dia sangat tampan.. Matanya besar, rambutnya di naikkan dengan rapih ke atas, badannya sangat kekar, dan di balut dengan jas, ia juga menggunakan kacamata. Dia sangat tampan! Benar kata yang lain, dan aku tidak bisa bohong.

Setelah ia pergi, semua maid langsung berjalan di belakangnya dan pergi ke dapur. Saat ini, kita harus menyiapkan makanan untuknya. Tapi, hanya 10 maid yang sedang shift yang menyiapkan. Sisanya, punya waktu bebas.

Aku membantu menata makanan di meja, kemudian setelah siap kita berdiri di dekat tembok dan menunggu tuan middleton itu datang untuk makan.

"Bener kan, kata gue.. Dia ganteng" ucap sinta

"Gak bisa bohong sih, ganteng dia" ucap ku, lalu kita berdua tertawa. Selama beberapa menit, kita mengobrol sambil menunggu si tuan muda itu datang.

Setelah sekitar 15 menit, akhirnya ia turun. Ia turun dengan baju abu abu agak ketat, dan celana tidur panjang berwarna putih sambil membetulkan kacamatanya. Aku menelan ludahku susah payah, astaga kenapa dia se tampan itu sih? Ciptaan tuhan yang sempurna.

"Menu hari ini adalah soto daging betawi, dengan bakwan jagung, lalu ada dessert nanti saya keluarkan" ucap eni, semua maid menunggunya makan. Entah kenapa, kita harus melihat si tuan muda itu makan. Aneh sekali kebiasaannya.

"Tuan muda, hari ini ada orang baru. Mau perkenalan sekarang?" Tanya eni

"tidak usah, nanti saja. Aku sibuk hari ini. Habis makan, saja dessert ke ruang kerja ku" ucap tuan muda itu, aku langsung menyeritkan dahi. Orang ini, ternyata benar dingin seperti yang lain sampaikan. Bahkan, selama makan tidak ada pembicaraan sama sekali.

"Besok saya libur. Teman saya datang, seperti biasa.. rapihkan ruang main, dan juga siapkan makanan" ucap orang itu, eni segera mencatat permintaan tuan muda middleton itu.

Selesai makan, kita semua bisa kembali ke kamar. Aku bernafas lega, dan langsung mandi. Kalian harus tahu, betapa segarnya aku sehabis mandi. Setelah kerja berjam jam. Ternyata, seperti ini rasanya berberes rumah orang yang super duper besar.

(Not a) Real Maid (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang