Episode 29 : First Kiss

2K 73 7
                                    

Mike bilang padaku, kalo dia akan pergi ke Amerika untuk menemui keluarganya. Entahlah, dia akan pulang kapan. Kudengar, dia akan menyelesaikan masalah perusahaan di Amerika.

Kehidupanku, masih sama seperti sebelumnya; kuliah, ngajar, kerja. Ya, hal itu sudah menjadi satu kesatuan dalam kegiatanku tiap harinya.

Tapi, kali ini sangat sepi tanpa kehadiran Mike. Sudah 1 tahun Mike meninggalkanku. Rasa rindu ini selalu membara dihatiku. Ya, aku rindu padanya.

Aku sedang libur kuliah. Ya, istilahnya long holiday; libur panjang. Tapi, bekerja masih terus berjalan. Aku tidak bekerja sendirian. Ada Phire yang bekerja denganku.

"Pagi, Melisya." sapa Phire.

"Pagi juga, Phire. Selamat bekerja."

"Baik, Nona."

"Kamu bisa aja. Panggil saja seperti biasanya, oke?"

"Hehe baiklah. Aku ke ruangan dulu ya."

"Oke."

Aku berbicara dengan Sasa; dia adalah asistenku. Ketika kami sedang berbicara tentang dokumen penting, ada seseorang yang mendatangi meja informasi. You know dia siapa? Agnez.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya Sasa.

"Saya mau ketemu dengan Nn. MeQee." jawabnya.

"Saya disini." jawabku, "Mari, ke ruangan saya."

"Baiklah."

***
"Ada perlu apa?" tanyaku.

"Wow, pertama kalinya gue dateng ke tempat kerja lo. Jadi ini perusahaan yang nyokap gue maksud."

"Maksudnya?"

"Nyokap gue mau mesen gaun. Dan katanya, pengen didesain sama MeQee. Terkenal banget ya lo."

"Baiklah, mau desain seperti apa?"

"Gak ada basa-basi dulu gitu sama gue? Udah sebulan loh kita gak ketemu."

"Maaf, saya sibuk. Masih banyak pelanggan yang menunggu."

"Formal banget ya. Wah, gue lupa. Ini kan tempat kerja. Seharusnya, lo santai dong ngomongnya."

"Baiklah, saya sudah bertanya pada Anda. Mau desain seperti apa untuk gaunnya?"

"Nyokap gue bilang, desainnya yang agak mewah. Besok, nyokap gue dateng kesini. Gue cuma disuruh sampein ini ke lo."

"Baiklah, akan saya tunggu kehadirannya."

"Yayaya. Sepi ya gak ada Mike? Lo sosoan banget deh pengen dapetin Mike. Dia ninggalin lo juga kan?"

"Maaf, masalah pribadi tidak dibicarakan dalam perusahaan kami."

"Satu hal lagi, jauhin Mike. Dia gak bakal deketin lo lagi. Udah setahun dia ninggalin lo. Gue pergi."

"Terima kasih, sampai jumpa."

Aku menghela napas.
'Ya, benar. Sudah lama Mike tidak menghubungiku. Apa dia lupa sama aku? Tapi, gak mungkin.' gumamku.

Aku melamun.

"Melisya!" panggil Phire yang membangunkan dari lamunanku.

"Eh iya? Apa Phire?"

"Ada apa? Kok melamun?"

"Gapapa kok, Phire. Hehe."

"Yaudah, aku cuma mau ngasih dokumen ini ke kamu. Apa ada kesalahan? Aku akan kasih dokumen ini ke Pak Rio."

"Baiklah, sini aku cek."

***
Pikiranku terasa berat sekali. Aku diam sejenak di dalam mobilku. Aku sedang memikirkan Mike. Mike tidak mengabariku.

I Love You. Do You Love Me?Where stories live. Discover now