Episode 12 : The Best Indonesian Designer 2016

2.1K 138 1
                                    

Hari demi hari telah berlalu. Rasa kerinduanku pada Mike sudah memudar sejak Phire menceritakan segalanya tentang Mike. Kini, aku akan fokus kembali pada lomba design gaun pernikahan nasional. Aku yakin, aku akan memenangkan perlombaan ini.

***
Hari ini adalah penyerahan hasil dari design gaun pernikahan dan penyerahan juara nasional. Aku gugup. Aku takut. Aku gak tau harus apa. Tapi, aku yakin dan percaya diri bahwa aku bisa menjadi seorang designer.

"Hasil dari survey para designer Indonesia, Perancis, dan Amerika menyatakan bahwa 'The Best Indonesian Designer 2016' jatuh kepada... Selamat untuk, MELISYA QUEENITA."

Semua penonton bertepuk tangan dan sahabatku Meri memelukku yang diikuti dengan Phire. Aku.. Aku menjuarai perlombaan nasional ini. Aku.. Aku tidak percaya hal ini. Aku.. Aku tidak bisa berbicara apapun. Karena aku sangat bergembira hari ini. Ditempat ini.

"Untuk, Ananda Melisya Queenita. Diharapkan untuk segera naik ke atas panggung."

Aku naik ke atas panggung dan berbicara sepatah dua patah karena keberhasilanku untuk menjuarai perlombaan ini.

"Sa.. Saya Melisya Queenita. Saya bukan siapa-siapa tanpa kalian semua. Sungguh, saya sangat berterima kasih terutama untuk guru saya dan sahabat saya.  Tanpa kalian, saya tidak bisa berdiri  disini dan memenangkan perlombaan ini. Terima kasih karena sudah memilih design saya dan menjadikan saya sebagai The Best Indonesian Designer 2016. Sekian dan terima kasih."

Semua orang bertepuk tangan ria saat aku sudah mengakhiri pembicaraan. Aku menerima piala, piagam, karangan bunga, bahkan aku mendapatkan kesempatan bekerja di Perancis. Aku.. Aku sangat bangga sekali.

***
"Hey, Mel. Selamat ya." ucap Fren.
"Makasih, Fren. Tanpa kamu, aku tidak akan memenangkan perlombaan ini. Makasih juga karena kamu sudah mengajariku segala hal tentang design. Aku janji, aku tidak akan melupakanmu."
"Haha selow aja kali. Aku sama kamu temenan kok. Aku bisa mengajarimu kapan aja. Tapi, selama aku masih di Indonesia."
"Apa kamu akan kembali ke Perancis?"
"Iya, mungkin sebulan/dua bulan lagi."
"Yaa, sangat disayangkan sekali. Kamu udah aku jadikan sebagai guru tambahanku."
"Kamu bisa aja, Mel. Ohiya, katanya kamu mendapatkan kesempatan kerja di Perancis?"
"Haha iya, tapi aku harus menyelesaikan kuliahku disini."
"Apa kamu akan ke Perancis?"
"Aku belum bisa memikirkannya. Tapi, ini kesempatan terbaik dalam hidupku. Aku akan memikirkannya lagi."
"Aku tunggu kamu di Perancis, Mel."
"Aku tak bisa menjanjikan. Tapi, aku akan meyakinkan diriku sendiri."
"Baiklah, aku akan ke ruangan guru. Sampai jumpa."
"Baiklah, Fren."

Fren seumuran denganku. Tapi, dia adalah salah satu designer terbaik di Perancis. Aku kira, dia sudah tua.

***
Aku kembali ke kelasku dan tampaknya aku dikejutkan oleh anak-anak kelas. Mereka membawakan sebuah cake padaku dan banyak sekali balon dan bunga-bunga yang tersebar.

"SELAMAT ATAS KEBERHASILANMU, MELISYA!" ucap salah satu temanku, Rindi.
"SELAMAT SUDAH JADI BEST DESIGNER, MELISYA." ucap semuanya serempak.

Aku sangat terharu sekali. Kemudian aku menangis dan memeluk semuanya sehingga membentuk lingkaran. Aku terlarut dalam sedih dan kegembiraan. Aku.. Aku sangat nyaman disini. Ya, nyaman.

"Makasih semuanya. Aku sangat bangga bisa satu kelas sama kalian semua. Aku sangat menyayangi kalian semua. Tanpa dukungan kalian, mungkin aku tidak akan berdiri disana. Tapi, kalian sudah mendukungku sampai sejauh ini. Makasih banyak."

Semua menangis dan merasakan kegembiraan juga.

"Eh.. Tunggu tunggu. Udah dong, jangan nangis lagi. Mending kita tiup lilin sebanyak 16 ini." ucap Phire.
"Ada 16? Banyak sekali."
"Ya, karena kamu sudah menjadi Best Indonesian Designer 2016. Yeeeyyy!"
"Makasih semuanya." ucapku bangga.

I Love You. Do You Love Me?Where stories live. Discover now