Untuk semua bayangan itu aku lebih memilih menghindarinya, dan menyelamatkan hatiku.

"Cih, kau melamun lagi. Jika masih cinta kau harus berani memulai mengajaknya bicara. Jika diam begini kau tidak akan mendapatkan apapun selain terus melamunkan hal yang sama selama dua minggu. Heran sekali ada orang sepertimu."

Hani membereskan mejanya kemudian bergerak pergi meninggalkanku.

"Ya! Kau mau kemana?!"

"Pergi menghindari pengecut sepertimu!"

"Mwo?!"

"Ah! Dan satu lagi. Jika kau merasa bersalah, minta maaflah. Dan buktikan padanya kau bukan Chen yang sama seperti dua minggu lalu."

"Bodoh bagaimana caranya aku membuktikannya? Kami sudah putus."

"Ajak dia balikan. Kau tau, aku punya satu info penting untukmu. Sebenarnya aku mau minta upah untuk ini tapi karena hari ini kau bersikap bodoh jadi gratis saja."

Hani mendekat kepadaku kemudian berbisik pelan, "Y/n masih mencintaimu. Hari ini aku tidak sengaja melihat wallpaper ponselnya dan itu masih sama."

"Apanya?!"

"Wallpapernya pabo! Masih sama seperti tiga tahun lalu. Foto kalian berdua!"

Benarkah?

🐣


Aku berjalan cepat kearah kelasnya setelah mendengar ucapan Hani.

Jika dia memang benar masih mencintaiku, seperti aku yang juga masih mencintainya akan lebih baik kami kembali bersama daripada harus merasakan luka karena perpisahan ini.

"Apa kau melihat y/n?"

"Untuk apa mencarinya? Bukankah kalian sudah putus?"

"Ya, Chanyeol memangnya itu penting sekarang? Cepat katakan dia dimana." Karena dari tadi aku tak melihatnya dibangku yang biasa ia tempati.

"Sudah pulang."

"Aish." Aku segera berlari keluar kampus dan melihatnya tengah duduk di halte menunggu bus.

Syukurlah dia belum pulang.

Aku berjalan mendekatinya, kenapa rasanya jadi gugup begini ya.

Aku duduk disebelahnya sambil berdeham, membuatnya menoleh dan jelas menampakkan ekspresi terkejut.

"Hai." Sapaan yang sangat canggung, senyumku juga mungkin terlihat canggung sekarang.

"Ehm hai." Ucapnya kemudian mengalihkan tatapannya kearah jalan raya.

"Apa kabar?"

"Aku baik."

"Sedang menunggu bus?" Oke ini pertanyaan spontan paling bodoh yang pernah ku ucapkan.

Tapi tidak apa-apa karena sekarang dia jadi melihat kearahku dan tersenyum geli. "Kelihatannya?"

Ah, aku sangat merindukan senyumannya.

"Menunggu bus haha aku jadi agak bodoh setelah berpisah denganmu."

Dan aku memang bodoh, sangat. Karena di detik berikutnya aku melihatnya menundukkan kepala, sembari memainkan ujung-ujung jarinya.

exo imagine series; spring love✔Where stories live. Discover now