Lay

7.9K 731 119
                                    


Hari berlalu dengan sangat cepat. Bel pulang sekolah berbunyi dengan nyaring.

"Ahh malas sekali rasanya pulang" aku bergumam.

Berjalan menyusuri lorong sekolah dengan pelan, sesekali aku berhenti untuk membenarkan tali sepatuku yang lepas.

Aku memutuskan untuk tidak pulang lagi hari ini. Untuk apa aku pulang, toh tidak ada yang akan peduli denganku.

Aku terus berjalan mengelilingi kota yang ramai. Tapi dalam keramaian itu, aku tetap merasa sepi.

Ahh, ada game center! Haruskah aku bermain disana sebentar?

Aku kemudian menyeret langkahku masuk ke dalam. Banyak sekali permainan disini, aku sampai bingung harus memulai dari mana.

Saat sedang asik bermain tiba-tiba ada seseorang yang menarik tanganku. Sialan.

"Ya! Lepaskan!" Aku berteriak. Tidak peduli orang-orang di dalam menatapku aku terus berteriak minta dilepaskan.

Saat sudah keluar dari gedung, laki-laki yang menyeretku barusan akhirnya melepaskan cekalannya.

Tanganku bahkan memerah, sialan.

"Ya! Siapa kau berani-beraninya menyeretku hah?" Aku berucap geram.

"Kau tidak mengenalku? Woahh padahal aku lumayan terkenal disekolah" ucapnya sambil menunjukkan muka terkejut.

"Tidak. Dan aku tidak peduli bahkan jika kau seorang idol sekalipun"

"Bagaimana kau tau?" Aku menoleh. Dia seorang idol?

"Jadi kau benar-benar idol?" Ucapku tak percaya.

Memang sih wajahnya tampan, tapi idol mana yang berkeliaran dengan bebasnya di saat seperti ini.

"Cita-citaku dulu. Tapi tidak kesampaian" ucapnya polos.

Sialan. Laki-laki ini sangat menyebalkan.

"Jadi apa tujuanmu menyeretku hah? Aku bahkan tidak mengenalmu"

"Gadis mana yang bermain hingga malam masih memakai seragam pula, sebagai gurumu sudah sewajarnya aku menyeretmu keluar"

"Kau guruku? Jinja?" Dia mengangguk dengan cepat.

Wah. Ternyata disekolahku ada guru tampan rupanya. Kemana saja aku selama ini? Heol.

"Jangan sok peduli. Diluar sekolah kau bukan guruku jadi kau tidak berhak menyeretku"

Aku membalikkan badanku dan berjalan cepat meninggalkan lelaki itu. Sial. Padahal masih asik main.

Hari sudah larut malam, sepertinya aku akan ke sauna saja untuk tidur.

Tin.. tin..

Bunyi klakson mobil mengejutkanku. Aku segera menoleh kearah mobil tersebut.

Sialan. Si guru tampan itu mengikutiku.

exo imagine series; spring love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang