Chen

8.6K 822 49
                                    


-With my lonely and uneasy heart,
I'm still here waiting for you.-


"Jongdae-ah, kau sudah sampai dimana?"

"Ahh mian, aku sedang mencari seekor kucing sekarang. Ada anak kecil yang kehilangan kucingnya" ucap Chen diseberang sana.

"Ahh begitu rup-" belum selesai lo ngomong, Chen udah motong omongan lo.

"Tunggu saja sebentar lagi eoh?" Tanpa menunggu jawaban lo Chen memutuskan sambungannya.

Lo mendengus pelan. "Padahal aku belum mengucapkan apa-apa."

Kota Seoul saat ini sedang memasuki musim dingin. Lo semakin mengeratkan jaket tebal yang lo pakai.

Sesekali lo menggosokan kedua tangan lo guna menciptakan rasa hangat.

Sambil menunggu Chen, lo mulai melamun mengingat kenangan-kenangan kalian selama hampir tiga tahun ini.

Chen sangat baik. Dia perhatian. Dia senang menolong siapa saja. Dia selalu memikirkan perasaan orang lain diatas perasaannya sendiri.

Itulah pesona seorang Kim Jongdae yang berhasil membuat lo jatuh cinta.

Waktu berjalan dengan lambat, sudah hampir dua jam lo nunggu Chen tapi dia belum datang juga.

Rencananya hari ini kalian akan pergi kencan, mengingat sudah lumayan lama kalian tidak pergi keluar berdua.

Chen selalu sibuk dengan kegiatan amal yang dia ikuti, dan lo juga gakmau terlalu maksa dia.

Lo ngambil ponsel dari saku jaket, barangkali ada pesan dari Chen.

Namun ternyata tidak ada satu pun pesan darinya. Lo menghela nafas pelan. Ada sebersit rasa kecewa yang lo rasain.

Salju perlahan mulai turun, butiran-butirannya mengenai telapak tangan lo yang sengaja lo ulurkan.

"Apakah kali ini kita gagal lagi, Jongdae-ah?"


●●●


Keesokan harinya saat lo lagi dijalan pulang, Chen tiba-tiba narik tangan lo dari belakang.

Nafasnya ngos-ngosan kayaknya dia habis lari ngejar lo tadi.

"Mian.. hhh.. kemarin aku tidak datang.. hhh.. temanku-"

"Gwenchana Jongdae-ah, aku mengerti kau sibuk" lo berucap cepat.

Ingatan tentang Chen yang tidak datang kemarin membuat hati lo terluka lagi.

Lo pengen banget marah, tapi liat wajahnya Chen lo jadi gak tega buat marahin dia.

Apalagi lo tau kalau memang semuanya bukan salah Chen. Bukan kemauannya untuk gak dateng kemarin.

"Jangan selalu bilang gak apa-apa! Aku tahu kau sakit hati karenaku!" Tiba-tiba Chen meninggikan nada biacaranya.

Mata lo mulai berkaca-kaca. Selama hampir tiga tahun kalian menjalin hubungan, baru kali ini Chen membentak lo.

"Lalu apa yang harus aku lakukan? Memarahimu? Apa dengan memarahimu lukaku akan hilang eoh?" Lo balik nanya sama Chen.

Lo paling gak tahan kalau udah dibentak apalagi sama orang yang lo sayang.

exo imagine series; spring love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang