Chapter 27. Hamil

3.4K 185 11
                                    

Hari-hari selanjutnya bergerak sangat lambat untuk mereka berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari-hari selanjutnya bergerak sangat lambat untuk mereka berdua. Seohyun di sibukkan dengan kuliah marathon menjelang liburan akhir tahun. Sementara Yonghwa sibuk dengan sidang-sidang yang harus di hadirinya, terkadang dia harus terbang ke Busan dipagi hari dan kembali ke Seoul setelah sidang selesai. Dan hari ini dia kembali harus terbang ke Jepang.

Kliennya walaupun adalah orang Korea Selatan tapi karena melakukan pernikahan antar negara yang telah di jalaninya selama sepuluh tahun dan mengajukan perceraian di Jepang dan Yonghwa yang menjadi pengacaranya.

Sejak kembali ke apartemennya. Yonghwa merasa ada yang hilang. Yonghwa merasa berat meninggalkan Seohyun dan kembali ke apartemennya. Walaupun mereka berdua kadang menyempatkan makan siang bersama, dan sekali mereka sempat menonton film di bioskop dan Seohyun menghabiskan malam di apartemennya. Yonghwa tetap merasa tak puas.

Dia ingin setiap malam memeluk Seohyun dan terbangun dengan memandang wajahnya. Sayangnya Seohyun tidak memperlihatkan tanda-tanda untuk mengajak Yonghwa pindah ke rumahnya dan mereka akhirnya bisa hidup selayaknya suami istri. Tapi Yonghwa tahu sedikit gerakan yang terlalu cepat bisa membuat Seohyun merasa takut. Sejauh ini Yonghwa menikmatinya walaupun sangat menyiksa.

Setiap malam sebelum tidur mereka selalu bercakap-cakap di telepon, bercerita apa saja yang mereka lakukan seharian dan apa jadwal mereka besok untuk mencari kesempatan untuk bertemu. Desember betul-betul menjadi ujian kesabaran bagi mereka berdua.

Yonghwa meregangkan punggungnya yang sedari tadi bersandar di kursi ruang tunggu di lobby bandara. Pesawatnya mengalami penundaan karena badai salju yang cukup besar melanda Jepang. Yonghwa merasa lega bahwa kasus yang di tanganinya sudah selesai, kedua belah pihak menyanggupi tuntutan masing-masing dan menerima putusan Hakim tanpa melakukan upaya hukum lainnya sehingga dia tidak perlu harus bolak balik jepang Seoul setiap minggunya.

Yonghwa berdiri dan berjalan ke counter sturbuck untuk membeli kopi. Tadinya dia ingin memesan ice coffee tapi teringat perkataan Seohyun yang mengatakan dia tidak seharusnya minum ice coffee di saat cuaca begitu dingin, maka Yonghwa memesan cappucino yang lebih ringan lalu. Setelah kopi yang di pesannya datang, Yonghwa meraih ponselnya dan mengambil gambar kopi tersebjt lalu membuka messenger dan mengirimkan gambar tersebut kepada Seohyun dengan tulisan ' lihat walaupun aku sangat menginginkan ice coffee tapi aku memilih cappucino '.

Tak sabar menanti jawaban Seohyun. Yonghwa memutuskan untuk menelpon Seohyun.

" Yoboseyo ", ucap Seohyun dari seberang.

" Yah, kau tidak membalas messengerku ! " ucapnya dengan nada merajuk. Suara tawa Seohyun terdengar dari seberang.

" Aku baru tiba di rumah, aku akan mengeceknya setelah ini ", kata Seohyun. " Apakah kau masih di Jepang ? ".

" Pesawatku di tunda, Jepang sedang ada badai salju saat ini ".

" Oh, jadi jam berapa kau akan kembali ke Seoul ? ".

ACCIDENTALLY WE MARRIED !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang