Chapter 25. Trio Pengacau

3.9K 189 3
                                    


Seohyun membuka matanya perlahan, tubuhnya terasa sedikit sakit di bagian paling sensitif di tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seohyun membuka matanya perlahan, tubuhnya terasa sedikit sakit di bagian paling sensitif di tubuhnya. Merasakan tubuh Yonghwa yang memeluknya membuatnya mengingat apa yang telah mereka lakukan semalam.

Mereka melakukannya. Penuh hasrat yang seakan tak pernah terpenuhi. Seohyun merasa pipinya merona mengingat betapa liarnya dirinya semalam dalam pelukan Yonghwa meminta dan terus meminta.

Ya Tuhan.

" Kau sudah bangun ? ". Sebuah bisikan di telinga Seohyun membuat Seohyun mendongak dan mendapati Yonghwa yang sedang tersenyum menatapnya penuh cinta.

Cinta ?

Tidak tidak tidak. Tidak boleh ada cinta. Cinta bisa membunuh, Seohyun terus menggumankan hal tersebut dalam hatinya. Mereka adalah dua manusia dewasa yang punya hasrat dan apa yang mereka lakukan semalam hanyalah pelampiasan yang sudah berlangsung ribuan tahun yang lampau. Pemuasan, bukan cinta.

Yonghwa tidak mungkin mencintainya dan dia tidak ingin jatuh cinta.

" Satu won untuk apapun yang membuat keningmu berkerut ", kata Yonghwa sambil memegang kening Seohyun yang berkerut.

" Apakah kepalamu masih pusing ? ", Seohyun bertanya mencoba menutupi rasa kikuk yang di rasakannya. Yonghwa menggeleng.

" Aku punya perawat yang cantik dan obat yang sangat mujarab ", bisik Yonghwa sambil menunduk dan mencium bibir Seohyun sekilas. " Tapi aku lapar ".

Seohyun tersenyum kecil. Dia pun merasa lapar. Rupanya energi mereka benar-benar terkuras semalam dan hanya menyisakan perut yang lapar pagi ini.

" Mungkin sebaiknya aku bangun dan membuatkanmu sarapan ", kata Seohyun berusaha melepaskan pelukan Yonghwa tapi Yonghwa semakin mengeratkan pelukannya.

" Kita delivery saja, dan karena hari ini akan ada badai salju, jadi aku memilih lebih baik kita tidak meninggalkan tempat tidur ini dan tetap saling menghangatkan ".

Seohyun menepuk lengan Yonghwa. " Terkadang aku tidak tahu kapan kau bercanda dan kapan kau serius ', gumam Seohyun. " Tapi delivery terdengar cukup menyenangkan ".

Yonghwa tertawa lalu meraih ponselnya yang di simpannya di meja nakas, mencari nama kontak rumah makan yang sering di teleponnya untuk mengantarkan makanan ke apartemennya. Menelponnya dan memberikan alamat rumah Seohyun lalu menutup teleponnya.

" Sebaiknya kita berdua mandi ", kata Seohyun

" Mandi bersama ? ".

" Ehh ", muka Seohyun bersemu merah. Membuat Yonghwa gemas dan kembali mengecup bibir Seohyun.

" Berhentilah bertingkah menggemaskan seperti itu ", kata Yonghwa dan mendapat protes dari Seohyun.

" Kau atau aku yang lebih dulu mandi ? ", tanya Yonghwa.

ACCIDENTALLY WE MARRIED !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang