Chapter 20. Tekad

2.9K 176 11
                                    

Yonghwa berdiri ketika di lihatnya seseorang sedang memasuki cafe kecil tempatnya menunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yonghwa berdiri ketika di lihatnya seseorang sedang memasuki cafe kecil tempatnya menunggu. Ibu Seohyun menatapnya dengan pandangan penuh kasih sayang. Yonghwa kemudian menarik kan satu kursi dan mempersilahkannya duduk kemudian dia kembali duduk. Yonghwa mengacungkan tangannya memanggil salah seorang pelayan yang segera datang saat melihat isyaratnya.

" Teh ", jawab Ibu Seohyun dan pelayan tersebut mencatatnya kemudian berlalu meninggalkan mereka.

" Saya minta maaf Bibi, saya mungkin sudah mengganggu ".

Wanita separuh baya di depannya tersenyum tulus menggelengkan kepalanya. " Sama sekali tidak. Bibi senang kau mengajak bibi untuk bertemu ", katanya.

" Apakah Bibi baik-baik saja ? Bagaimana dengan Paman Seo ? Saya benar-benar minta maaf belum sempat main ke rumah Bibi " ucap Yonghwa dengan nada menyesal.

" Kami berdua baik-baik saja. Kami mengerti kok, kau kan sibuk mengurusi semua klien mu ".

Kedatangan pelayan membawa pesanan Ibu Seohyun menghentikan basa basi keduanya. Setelah mengucapkan terima kasih Ibu Seohyun kemudian mencicipi tehnya.

Semalam saat Seohyun menelponnya untuk mengucapkan terima kasih, Yonghwa bertekad mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Jadi setelah sidang pagi tadi Yonghwa menelpon Ibu Seohyun mengajaknya bertemu siang ini. Tapi saat Ibu Seohyun ada di hadapannya Yonghwa tidak tahu harus memulai dari mana.

" Sebenarnya ada apa, Yonghwa ? ", tanya Ibu Seohyun setelah melihat Yonghwa hanya diam. " Bibi tahu kau tidak akan mengajak bibi bertemu hanya untuk basa-basi seperti ini. Pasti ada hubungannya dengan Seohyun, iya kan ? ".

Yonghwa mengangguk. Dia merasa sedikit grogi dan untuk menghilangkan rasa tersebut Yonghwa menyisip kopinya.

" Sebenarnya jujur saya sedang bingung ", jawab Yonghwa.

" Bingung ? ".

" Sudah seminggu ini Seohyun menghindari saya setelah kami akhirnya bisa akrab dan demi Tuhan, saya tak tahu apa yang menyebabkan itu terjadi. Seminggu ini saya terus bertanya apa yang telah saya perbuat sehingga Seohyun marah dan menghindar ".

Wanita di depannya menatapnya dengan pandangan prihatin. Putrinya itu betul-betul sangat pandai membuat siapapun bingung.

" Bibi ", sahut Yonghwa pelan. " Kalau boleh saya bertanya, apa yang membuat Seohyun tidak terlalu ingin berhubungan dengan semua laki-laki ? ", tanya Yonghwa dengan nada hati-hati. Yonghwa berharap Ibu Seohyun tidak akan marah saat dia bertanya hal tersebut padanya.

Wajah Ibu Seohyun perlahan terlihat sendu, dan Yonghwa di dera perasaan bersalah.

" Kalau Bibi tak mau bercerita tidak apa-apa kok ", ucap Yonghwa cepat setelah melihat perubahan raut wajahnya. Tapi Ibu Seohyun menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

" Tidak apa-apa kok ", katanya. " Mungkin memang sebaiknya Bibi menceritakannya padamu. Tapi bolehkan Bibi bertanya satu hal ?". Yonghwa mengangguk. " Seberapa besar rasa perhatianmu terhadap Seohyun ? ", tanyanya.

ACCIDENTALLY WE MARRIED !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang