THE WEDDING

13.2K 1.1K 92
                                    

Hoseok dan Nayeong akan menikah.

Ya, mereka akan menikah sekitar satu minggu lagi.

Sebagai orang yang mempertemukan mereka, tentu aku turut merasa senang. Apalagi, saat ini Nayeong memintaku membantu mengurus perihal pernikahannya. Ah, rasanya begitu bahagia bisa mengambil peran untuk mempersiapkan sebuah acara sakral yang tidak lama lagi dihelat.

"Jadi, bagaimana persiapan acara pernikahan Hoseok Hyung dan Nayeong sampai hari ini, Nyonya Jeon?"

Aku berada di ruang tamu, sedang mengelompokkan undangan berdasarkan pembagian yang telah diberikan Nayeong padaku. Kelompok teman sekolahnya, teman kampusnya, teman kerjanya, keluarga, juga kenalan-kenalannya yang lain.

"Tinggal menyebarkan undangan-undangan ini saja, Tuan Jeon."

Jungkook duduk di sofa seberang, mengambil salah satu undangan berwarna merah muda yang masih tercecer di atas meja. Entah undangan atas nama siapa.

"Pink? Apa Nayeong suka warna pink atau karena kau yang memilih desain undangan ini untuknya?"

"Dua-duanya. Nayeong suka warna pink dan aku juga suka. Karena itu, aku memilih desain undangan berwarna pink karena aku yakin Nayeong pasti suka."

Nayeong memberikan kuasa penuh untukku dalam memilih desain undangan. Itu bukan hal sulit lantaran aku dan Nayeong memiliki selera yang sama. Kami menyukai warna-warna yang lembut dan hal-hal imut dan lucu. Desain undangan yang kupilihkan berwarna pink dengan konsep pop up—ketika undangannya dibuka, maka karikatut bergambar pasangan yang mengenakan pakaian pengantin akan berdiri di dalam undangan.

Lucu, pokoknya.

"Eum, Sayang~?"

"Ya?" Aku fokus dengan hal yang tengah aku kerjakan.

"Aku sudah mentransfer uang belanja bulan ini ke rekeningmu."

Aku menghentikan kegiatanku sebentar sebab teringat sesuatu. "Ya, aku sudah tahu. Tadi notifikasinya sudah masuk di ponselku," ujarku. "Tapi ..., kenapa jumlahnya lebih banyak dari biasanya? Kau mendapat kenaikan gaji atau mendapat bonus dari perusahaan?"

Sebuah senyum terukir di wajah tampan suamiku. "Aku sengaja. Aku ingin kau membeli gaun baru untuk pernikahan Hoseok Hyung dan Lee Nayeong."

Mendengar itu, aku tidak kuasa menahan pergerakan ketujuh belas otot-otot mulutku. "Duh, kau tahu saja kalau aku sudah lama tidak beli gaun baru."

"Tentu saja. Gaun-gaunmu yang lama pasti sudah sempit semua. Mana cocok dengan tubuhmu yang sekarang?!"

Apa-apaan itu? Baru saja dia membuatku tersenyum dengan uang tambahan untuk membeli gaun baru, tahu-tahu secara tidak langsung dia ingin berkata kalau berat badanku naik, ya?

"Kau mau mengatakan kalau sekarang aku gendutan, ya?"

"Tidak," Jungkook menyahut dengan polosnya. "Tapi, memang gaun-gaunmu sudah sempit semua, 'kan? Lagi pula, kau ini istri seorang manajer. Masa gaunmu hanya itu-itu saja? Nanti dikira aku suami yang tidak bisa membelikan gaun baru untuk istrinya."

Aku tertawa. Kadang-kadang, aku tidak mengerti jalan pikiran suamiku sendiri. Dia ternyata berpikir sejauh itu.

"Baiklah. Aku akan membeli gaun baru yang tampak mewah supaya suamiku yang seorang manajer ini tidak malu."

Jungkook bangkit dari duduknya, lalu berkata, "Beli yang warna pink! Aku tidak mau kau beli gaun berwarna lain. Harus pink!"

Keningku mengernyit. "Kenapa harus?"

"Kau lebih cantik saat memakai warna pink."

***

Hari pernikahan Hoseok dan Nayeong telah tiba. Acaranya akan diselenggarakan di sebuah hotel milik Paman Nayeong pukul sepuluh, sekitar satu jam lagi. Aku sudah tidak sabar ingin tiba di sana dan melihat seperti apa penampilan Nayeong dengan gaun yang aku pilihkan untuknya. Meski aku sudah melihatnya saat fitting, tapi aku yakin rasanya akan jauh berbeda saat Nayeong memakai gaun itu lengkap dengan riasan pengantinnya.

JEON FAMILY STORIES SEASON 2 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang