Part 13 | Semakin Rumit

258K 10.4K 274
                                    

"Selamat pagi sayang," kalimat pertama yang Nata dengar saat matanya terbuka perlahan.

Senyum manis segera hinggap di bibirnya, "Selamat pagi, Mas," balas Nata pada Ednan yang terbaring miring di sebelahnya, dengan tangan kanan lelaki itu menyangga kepalanya.

Ednan mengecup bibir Nata membuat wanita itu terkejut dengan wajah yang memerah. Ednan terkekeh geli, "Kau masih saja memerah setelah apa yang sudah kita lakukan semalam?"

Nata semakin memerah. Mengingat kembali apa yang sudah terjadi semalam. Percintaannya dengan Ednan yang luar biasa. Ednan begitu lembut dan sangat hati-hati, apalagi dengan kondisi Nata yang sedang hamil. Lelaki itu takut jika dia menyakiti bayi yang ada di dalam kandungan Nata. Sikap Ednan benar-benar berbeda dengan waktu pertama kali Ednan menjamahnya.

"Apa yang kau pikirkan?"

Nata menatap Ednan gugup, "Tidak ada," jawabnya dengan tampang bodohnya.

Ednan tersenyum jail, "Dari pada hanya memikirkannya. Bagaimana kalau kita mengulangnya?" tawar Ednan yang benar-benar membuat Nata memerah.

"Mas!" pekik Nata sambil masuk ke dalam selimut, benar-benar malu dengan godaan Ednan.

Ednan tergelak. Dia pun ikut menyusul Nata masuk ke dalam selimut dan gelak tawa mereka mulai terdengar dari balik selimut memenuhi suasana kamar yang masih remang-remang.

***

Ricky melangkah keluar dari lift yang membawanya tiba di lantai tujuannya. Dia segera menghentikan langkahnya saat melihat dua orang wanita yang berbincang di depannya.

"Apa? Ed tidak datang ke kantor?" tanya Jane pada sekretaris Ednan.

"Benar Bu, Pak Ednan sedang mengurus salah satu resort yang ada di Lombok," jelas Lina pada Jane.

Jane tampak berpikir, "Kenapa Ed tidak memberitahuku jika dia pergi ke Lombok?" ucap Jane lirih. Dia kembali menatap Lina, "Kapan Ed akan kembali?"

"Saya kurang tahu, Bu. Tapi pak Ednan sudah mengosongkan semua jadwalnya untuk satu minggu ini."

Ricky yang sedari tadi diam di tempatnya pun ikut memikirkan percakapan dua wanita itu.

Ednan pergi ke Lombok? Apa dia pergi sendiri atau.. Nata juga ikut bersamanya? Batin Ricky bertanya-tanya.

"Ricky," panggil sebuah suara mengalihkan pandangan Ricky. "Kau ingin bertemu dengan Ednan?" belum sempat Ricky menjawab Jane kembali berkata, "Ednan tidak ada di kantor. Dia sedang mengurus salah satu resortnya yang ada di Lombok." Jane kembali berpikir, "Aneh. Tidak biasanya dia pergi tanpa memberitahuku."

"Mungkin urusannya benar-benar begitu mendadak," sela Ricky.

"Sepertinya begitu," jawab Jane. "Ya sudah Ricky, aku pergi dulu. Sampai ketemu lain kali," ucap Jane ramah sebelum meninggalkan Ricky yang hanya menatapnya datar.

Ricky tampak berpikir sejenak sebelum dia berlalu dan meninggalkan tempat itu.

***

Nata membuka matanya perlahan, saat indra penciumannya mencium aroma harum yang menusuk hidungnya hingga membangunkan cacing-cacing yang ada di dalam perutnya.

"Selamat siang," ucap Ednan yang sudah terlihat tampan dengan pakaian santainya. Lelaki itu duduk di tepi ranjang dengan menatapnya penuh senyum.

Nata mengulum senyum, "Selamat-" Nata menggantungkan ucapannya, "Ya ampun jam berapa sekarang, Mas?" ucapnya sambil mendudukkan tubuhnya. Hingga dia melupakan bagian jika dia masih polos tanpa sehelai benang pun.

Because Our Baby ✔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora