CHAPTER 21: DANGER

Mulai dari awal
                                    

Saat Sehun hendak mengambil barang itu, tiba-tiba saja ada sebuah panah yg mengarah kearahnya. Sehun segera menghindar dan mencari orang yg telah menyerangnya.

"Pengecut!!! Kau bermain sembunyi-sembunyi. Keluarlah jika kau adalah seorang pemberani!!!" Tantang Sehun.

"Ckk... Sombong sekali kau Oh Sehun.." Ucap seseorang yg tiba-tiba datang dan berjalan kearah Sehun.

Sehun mulai memperhatikan orang bertopeng tersebut, ia seperti merasa mengenali postur orang tersebut. Tapi Sehun tidak ingat siapa orang itu. Apakah Sehun mengenalnya atau hanya sekedar pernah bertemu saja, ia tidak ingat.

"Mau apa kau kesini?" Tanya Sehun datar

"Menghabisimu, Oh Sehun. Akan sangat beruntung karena kau sedang sendirian saat ini, mempermudahkanku untuk menghabisimu" jawab orang bertopeng itu.

"Jangan mimpi!!! Kau terlalu menyepelekanku... Serang saja aku dan kau akan tahu siapa pemenangnya" ucap Sehun

"Ckk.. Dasar sombong!!!" Orang bertopeng tersebut langsung mengeluarkan kekuatannya dan seketika itu pula tanaman yg ada disekitar bangunan tua tersebut langsung bergerak dan melilit tubuh Sehun, bahkan akar pohon itu tampak mencekik leher Sehun.

"Rasakan itu, Oh Sehun!!! Kau terlalu banyak omong!!!"

"Aaaarrgghh....." Sehun mulai merasakan sesak nafas, ia berusaha untuk mengeluarkan kekuatan anginnya agar pohon itu tumbang.

Berhasil, dengan segenap kekuatannya Sehun berhasil membuat pohon itu tumbang dan ia dapat meloloskan dirinya. Sedangkan orang bertopeng tersebut tampak geram karena usahanya gagal.

"Hanya segini kemampuanmu? Kalau begitu sekarang giliranku..." Sehun tersenyum lalu mulai membuat pusaran angin dari tangannya, ia mengarahkan pusaran angin tersebut pada orang bertopeng tersebut.

Orang tersebut terlihat kesusahan untuk menandingi pusaran angin yg telah dibuat Sehun. Bahkan ia tidak bisa mengeluarkan kekuatannya karena dirinya terombang-ambing didalam pusaran tersebut. Merasa terdesak, orang tersebut berusaha melarikan diri dari Sehun, ia harus mencari cara lain agar bisa mengalahkan Sehun.

"Aku akan membalas dendam padamu Oh Sehun. Ingat itu!!"

Sehun tersenyum saat melihat orang tersebut kabur darinya. Ia lalu mengalihkan pandangannya menuju barang yg tadi mencuri perhatiannya. Ia mengambil barang tersebut, itu adalah pena berwarna silver.

"Jadi ini adalah pedang ksatria wind?" Gumam Sehun.

Kemudian Sehun memencet tombol pulpen tersebut dan seketika itu pula pulpen itu berubah menjadi pedang yg terlihat kokoh. Sehun tersenyum dan menggenggam erat-erat pedangnya.

"Aku berhasil menemukannya, appa.. Aku akan menang melawan mereka. Aku janji appa"

.

.

Sebelas ksatria lain sedang berada didalam perjalanan menuju sekolah. Mereka tetap saja berisik selama diperjalanan walau Sehun tidak bersama mereka.

"Aaaaarrgghhh...."

Tiba-tiba saja Tao berteriak kesakitan sambil memegang lehernya. Melihat Tao yg tampak kesakitan, mereka langsung panik dan menanyakan Tao apakah ia baik-baik saja atau tidak.

"Aaakkhh... Apa itu?? Tadi sakit sekali... Hikss... Hyung... Sakit sekali tadi, ada apa denganku?" Tanya Tao saat rasa sakitnya mulai menghilang, bahkan ia sampai menangis.

"Apakah kau sedang sakit Tao? Atau kau punya riwayat penyakit tertentu?" Tanya Kyungsoo

Tao menggeleng, ia merasa jika dirinya sedang tidak sakit dan sebelumnya merasa sehat-sehat saja. Tapi tiba-tiba saja lehernya terasa tercekik walau itu berlangsung hanya sebentar.

12 POWER OF BROTHERS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang