Chapter 15: Sweet Labirin

1.9K 226 54
                                    

Here my promise. double update finally! thanks for follow. and now enjoyy~

***


Ini kali kedua mobil Bambam memasuki gerbang besar kediaman keluarga tuan. Tapi kali ini rasanya berbeda, tidak sama seperti terakhir Mr.Tuan mengundangnya, tidak sama setelah ia mengetahui semuanya. Benar-benar berbeda.

"Silahkan tuan," pelayan yang sama membukakan pintu mobil Bambam.

Bambam turun dan membalas dengan senyum, dan tanpa ragu melangkahkan kakinya lagi ke dalam rumah besar itu.

"Mr.Tuan sudah menunggu anda di ruang tengah, mari saya antar," ucap seorang pelayan ramah.

Bambam mengikuti arah pelayan itu pergi, walaupun sebenarnya dia sudah tau di mana letak ruang tengah itu.

"Silahkan tuan," ucap pelayan itu pelan, mempersilahkan Bambam untuk berjalan sendiri menyapa pemilik rumah.

Disana sudah duduk mommy dan daddy Tuan juga Mina, mereka duduk bertiga dan mengobrol santai. Tapi tunggu. Dimana Mark?

Mark? Apa Bambam ke sini untuk melihat Mark? Tidak. Dia ke sini untuk memenuhi undangan daddynya.

"S-selamat malam daddy, mommy, nuna.." sapa Bambam menginterupsi keluarga itu, lalu membungkukkan badan memberi hormat.

"Oh, kau sudah datang?" sambut mama Tuan ramah.

"Sini bam, duduk di sebelahku, sini," Mina ikut menyambut antusias.

Bambam melangkahkan kakinya ragu, dan kemudian duduk di sebelah Mina dengan canggung.

"Kau tampan sekali~" ucap Mina lagi sambil menatap Bambam dengan mata yang berbinar-binar.

"Aah, ti-tidak nuna. Aku.."

"Kau tidak tampan.." sela Mr.Tuan serius menatap Bambam, membuat semua orang di ruangan itu terkejut.

"Kau maniss~" ucap daddy tuan kemudian merubah ekspresi wajahnya menjadi sangat ceria.

Semua tertawa, juga Bambam yang wajahnya sudah seperti udang rebus sekarang. pujian seperti ini di ucapkan oleh calon mertua *ups* begitu aneh di telinganya, tapi Bambam menyukainya.

"Oh, soal makan malam.."

"Maaf bamie~ kami sudah memulainya tanpamu, daddy tidak bisa makan terlambat," ucap mama Tuan, berbohong.

"Ja-jadi, aku boleh.." bukannya kecewa, tapi Bambam malah senang, karena dia tidak perlu bertemu makhluk bernama Mark yang entah di ada di mana sekarang.

"Tapi jangan khawatir.." lagi-lagi kalimat Bambam di potong oleh daddy Tuan.

"Ada satu orang yang belum makan jatahnya malam ini,"

Perasaan Bambam buruk.

"Dia akan menemani makan malammu, karena kau adalah orang yang istimewa baginya," timpal mama Tuan.

'Istimewa?'

'Mark?'

"Ayo bam, dia sudah menunggumu di belakang," sambung Mina lalu berdiri menarik tangan Bambam untuk mengikutinya.

Bambam terdiam, lalu di tengah perjalanannya menuju halaman belakang, Bambam memegang tangan Mina dan menghentikan langkahnya.

"Kenapa bam?" Mina terkejut setelah tiba-tiba Bambam berhenti.

"Apa.. yang.. kalian.. renacanakan?" jawab Bambam ragu.

"Tidak ada. Tidak ada yang kami rencanakan. Kami hanya ingin kau memaafkan Mark kami. Nuna tau, kesalahan yang dia buat sangat menyakitkan untuk di maafkan. Tapi tidak bisakah kau beri dia satu kesempatan lagi?"

Sweet // MarkbamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang