Chapter 16: Flash

1.7K 222 44
                                    

Sinar matahari pagi cukup terik untuk membangunkan 2 manusia tampan yang tertidur langsung di bawah naungan langit. Tapi mereka tidak terganggu, atau sedikitpun merubah posisi untuk bangun. Mereka sangat nyaman berada di sisi satu sama lain.

FLASH

Akhirnya sebuah cahaya seperti kilat masuk menusuk ke dalam mata mark yang tertutup rapat. Ia mengerjapkan matanya. Merasa terganggu dengan cahaya itu.

Ia membuka matanya perlahan, meluruskan lehernya yang tertekuk dan berniat meregangkan seluruh bagian badannya yang terasa sakit.

Saat ia akan mengangkat kakinya, ia merasakan sesuatu yang berat menimpa pahanya. Menghalangi niatnya untuk berdiri.

Mark melihat ke bawah. Matanya membulat ketika mendapati seseorang tertidur lelap di pangkuannya.

'Bambam?'

'Apa ini mimpi? Apa semuanya nyata?'

Ah, mark mengingat semuanya. Sebuah momen indah terputar kembali di otaknya, sebuah permainan kecil yang membuatnya terjebak dan tidur bersama namja yang mulai disukainya.

'Jadi ini bukan mimpi, ini semua nyata'

Mark tersenyum bahagia.

Matanya kembali menjelajahi wajah indah milik bambam. mata yang tertutup indah dan mulut yang terkatup rapat, seorang malaikat kecil sedang tertidur penuh kedamaian di pangkuannya.

FLASH

Cahaya itu lagi. Cahaya yang membuat mark bangun dari tidur nyenyaknya. Ia kembali sadar ke dunia nyata.

Ia mengangkat kepalanya untuk melihat dari mana cahaya itu berasal. Lagi-lagi..

FLASH

Sekarang cahaya itu benar-benar masuk ke dalam retina matanya dan membuatnya terpejam.

Ia lalu membuka matanya kembali dan melihat benda apa yang menyakiti matanya.

"Daddy!" teriak mark, melihat daddynya berdiri sambil memegang sebuah kamera di tangannya.

"Sekali lagi mark! senyum!"

FLASH

Dan sekali lagi cahaya itu menghalangi pandangannya.

"Aww, manis sekali," ucap daddy Tuan sambil melihat hasil jepretannya di kamera itu.

"Ya, apa yang daddy lakukan?"

"Ah tidak, hanya mengabadikan sedikit momen langka," jawab daddynya

"Apa.."

"Shh, mark, bisa kau pelankan suaramu? Kau mengganggu tidur malaikat kecil di pangkuanmu," ucap daddy Tuan menginterupsi.

Benar juga. Seorang malaikat masih tertidur pulas di pangkuannya. Mark kembali melihat bambam-nya yang mulai menggerakkan badannya tidak nyaman.

FLASH.. lagi lagi..

Mark menatap tajam daddynya, menandakan ia sudah sangat terganggu

"Baiklah-baiklah, ini yang terakhir, aku pergi sekarang,"

"Bersenang-senanglah mark," lanjut daddy Tuan, lalu pergi meninggalkan labirin itu.

Mark melihat ke arah bambam lagi, yang sekarang mulai mengerjapkan matanya menandakan dia akan segera bangun.

Bambam akhirnya membuka matanya penuh. Hal yang di lihatnya pertama kali adalah seorang namja putih bersurai coklat sedang menatap intens ke arahnya.

Sweet // MarkbamWhere stories live. Discover now