Chapter 20: Treat

2.7K 230 72
                                    


Awkward

Itulah yang dirasakan pertama kali ketika mereka berempat duduk di dalam mobil Mark.

Mark yang duduk dibelakang kemudi dan Bambam yang mendampingi, serta Jinyoung dan Youngjae duduk di kursi belakang.

Mobil sport berwarna hitam itu akhirnya bergerak, meninggalkan Parking area yang sudah mulai kosong.

Hening. Tidak ada yang berani membuka suara.

Jinyoung hanya menyilangkan kedua tangan di depan dadanya, menatap sinis ke arah Mark. memerhatikannya dengan mata tajamnya, seakan menginterogasi Mark yang mudahnya mendapatkan Bambamnya.

'sihir apa yang ia gunakan?'

Bambam sudah menjelaskan semuanya. Tentang bagaimana bisa ia memaafkan Mark, tertidur di dalam labirin, dan terjebak berdua di kamar Mark. bahkan Bambam menceritakan kejadian yang akhirnya membuatnya bisa menerima Mark sebagai pacarnya. Tidak ada yang terlewat sama sekali. Semuanya telah dijelaskan secara detil oleh Bambam.

Lalu mata Jinyoung beralih ke arah Bambam. yang sampai saat ini terus saja menunduk, tidak berani menatapnya, atau melihat Mark, atau sekedar menolehkan kepalanya ke arah Youngjae.

"Huuh," Jinyoung menghela nafas yang kesekian kalinya hari ini, kemudian memalingkan pandangannya ke luar jendela.

"Jadi.. sudah berapa kali?" ucap Youngjae memecah keheningan.

"Hm?" respon Mark dan Bambam bingung bersamaan.

"Sudah berapa kali kalian melakukan 'itu'?" jelas Youngjae.

"Ah-um,emh.." respon Bambam gugup.

"Ini tidak seperti yang kau pikirkan jae-ah, kami baru melakukannya sekali, dan itu 2 minggu yang lalu,"

Blushhh, Bambam memerah seketika. Jantungnya berdegup kencang, desiran darahnya mengalir deras, dan keringat dingin membasahi tangannya sekarang. ia sangat malu.

"Aku tidak akan memaksanya kalau dia tidak mau melakukan 'itu' lagi," ucap Mark kemudian menepuk pelan kepala Bambam di sebelahnya.

"Aku sudah menjadi yang pertama baginya, dan dia juga yang pertama bagiku. Tidak masalah, karena aku sudah mengklaim semua bagian tubuhnya dengan.."

PLAAKK

Sebuah buku mendarat di kepala Mark dari bagian belakang. Pelakunya? Jinyoung, tentu saja.

"Bisa kau hentikan semua itu makeu-ssi, ini tidak menarik lagi," ucap Jinyoung datar dengan sedikit nada kesal ke arah Mark.

Bukannya tidak menarik, tapi hei, siapa yang tidak ingin mendengar cerita privasi-sex seseorang? Youngjae saja ingin mendengar semua cerita lengkapnya. Sedikit kecewa karena Jinyoung menghentikan semua ditengah jalan. Alasannya?

Itu semua karena Jinyoung menyadari dari awal, jika diantara mereka berempat hanya dia yang masih perjaka ting-ting a.k.a never fuck someone, or got fucked by someone. Poor Jinyoung.

Dan kenyataan yang lebih menyakitkan lagi adalah dia kalah pada 2 dongsaeng innocent-nya, yang sekarang sudah tidak cocok dengan gelar itu lagi.

"Baiklah aku akan berhenti. Lagi pula sepertinya Bambam tidak nyaman jika hal itu terus diungkit," ucap Mark tersenyum ke arah Bambam.

"Baguslah kalau kau mengerti," balas Jinyoung lagi.

"Tapi Mark..."

"Diamlah Youngjae! Berhenti menanyakan hal-hal tak berguna yang sebenarnya kau sendiri sudah tau jawabannya," potong Jinyoung lagi.

Sweet // MarkbamWhere stories live. Discover now