Chapter 9: The Truth

1.9K 210 25
                                    

chapter ini agak sedikit drama, gaada manis-manisnya and a little bit angsty i guess. kalo ga suka drama yaudah leave aja xD. if still want to read, enjoy ^^

***

Saturday, 15.25pm

"it's the day," ucap bambam datar menatap pantulan wajahnya di cermin

"Apa yang harus kugunakan eoh?"

"Ini acara resmi, aku akan duduk bersama Mr.Tuan dan juga..."

"Mark," bambam menarik nafasnya dan membuangnya kasar

Semua pakaian terbaiknya sudah ia keluarkan dari lemari, tapi tidak ada satu pun yang dianggapnya cocok.

"Apa cuma ini bajuku? Aissh sulit dipercaya, aku hanya punya sedikiit baju" sambil menatap setumpuk pakaian yang sekarang ada di tempat tidurnya

"Mungkin aku harus membeli baju baru atau aku pinjam baju jinyoung? Ah tidak-tidak, style nya bahkan sangat aneh, aku tidak yakin kalau dia punya sesuatu yang bagus" ucap bambam lagi

Akhirnya setelah 3 jam, pilihan bambam jatuh ke kemeja putih dan jas hitam santai dengan 3 garis dilengannya. Dipadukan dengan jeans hitam favoritnya dan sepatu sneakers hitam kesayangannya..

"Its perfect! Kau kelihatan tampan bam."

"Mark pasti terpesona melihatmu.." ucapnya di depan cermin sambil menata rambutnya.

'Tunggu. Ada yang salah. Kenapa tiba-tiba aku mengharapkan mark melihatku?' batinnya

"Dengar bam, kau berpenampilan seperti ini karna kepala sekolah yang mengundangmu, bukan karna kau akan bertemu mark!" ucap bambam sedikit berteriak, memperingatkan dirinya sendiri di depan cermin.

"Hufftt, lebih baik aku pergi sekarang" lanjutnya lagi lalu berjalan keluar kamar

***

Membutuhkan waktu 30 menit bagi bambam untuk tiba di kediaman keluarga Tuan. Ini bukan yang pertama baginya, karna tahun lalu ia juga pernah datang ke sini, bedanya waktu itu dia bersama teman-temannya, merayakan ulang tahun mina dengan siswa satu sekolah sebagai tamu undangan. Tentu saja, apa yang tidak bisa dilakukan keluarga Tuan huh?

Tapi sekarang situasinya berbeda, dia diundang secara khusus untuk datang makan malam bersama kepala sekolahnya itu. Dan yang membuat bambam tambah gugup adalah karna dia diundang hanya berdua bersama siswa bernama Mark, anak baru yang bahkan belum sebulan dikenalnya.

Pintu gerbang besar terbuka otomatis menyambut kedatangan bambam. mobilnya masuk dan berhenti tepat di depan tangga lebar menuju pintu masuk utama rumah itu. Dan seorang pelayan keluarga Tuan dengan hati-hati membukakan pintu mobil untuk bambam.

"Terima kasih" ucap bambam setelah keluar dari mobilnya

"Lewat sini tuan" sapa pelayan yang lain ramah dan bambam membalasnya dengan senyuman.

Sweet // MarkbamWhere stories live. Discover now