Chapter 2.2 : About Liu

Start from the beginning
                                    

"Dia, ugh, sulit mengatakannya tapi, dia adalah saudara kandungku." Aku membulatkan mataku tidak percaya.

Dia punya saudara.

"Kami tidak pernah bertemu lagi, meskipun dia disekitarku."

Kukedipkan mataku beberapa kali. Homicidal Liu? Nama yang aneh. Tapi, rasanya aku pernah mendengar Masky menyebut nama itu.

Ah! Toby juga!

Sewaktu aku menghantarkannya panekuk yang kubuat untuk sarapan(kalo lupa baca chapter 2), kami sempat berbincang kecil dan dia sedikit merayuku, tentu saja aku menolak halus dengan malu. Setelah itu dia mengatakan padaku bahwa, "Haa, apa aku kurang tampan? Seleramu pasti sangat tinggi. Ah! Mungkin saja Liu masuk kedaftarmu!"

Sebenarnya itu hal yang menjijikkan untuk diingat, tapi aku perlu untuk saat ini.

"Ehm, bukankah Liu salah satu anggota Creepypasta?"

"Hm," Aku mengerutkan dahiku. Inilah kebiasannya, memberi jawaban ambigu. Hm itu apa? Iya atau tidak?!

"Kalau begitu, kenapa tadi kau bilang tidak pernah bertemu lagi?"

"Hubungan buruk dimasa lalu," Aku meneguk salivaku begitu mendengar jawaban Jeff. Kenapa aku dapat dengan mudah menebak bahwa sebenarnya Jeff dan Liu sangat kompak? Dan tebakanku itu belum tentu benar.

"Nah, [Y.N], apapun yang kau lakukan, tidak peduli baik atau buruk pastikan kau melakukannya atas kemauanmu sendiri,"

"Atau ..."

"Kau akan menyesal karena terpaksa melakukan sesuatu yang tidak kau mau pada akhirnya," Aku terdiam sejenak oleh ucapan Jeff. Bukannya kagum aku malah lebih gelisah dari sebelumnya. Memang kata-kata yang ia ucapkan bijak, namun apa maksudnya mengatakan sesuatu atas kemauan sendiri?

"Kalau boleh tahu, Liu itu seperti apa? Aku tidak pernah melihatnya,"

"Dia? Dia berbeda denganku. Dia kuat, dia punya kemampuan tidak sepertiku, tapi setelah aku bergabung ke Creepypasta, aku sudah melebihinya."

"Benarkah?"

"Ck, tidak." Aku menatap punggung berbalut hoodie berwarna putihnya. Tidak?

"Dimana saja, ia bisa menjadi nomor satu."

Apakah aku baru saja merasakan rasa iri dalam diri Jeff? Untuk pertama kalinyapun aku dapat melihat sisi manusiawi dari Jeff. Tampak lucu dimataku. Aku ingin menganggunya lebih jauh, ah!

"Benarkah? Aku tertarik untuk menjumpai Liu-Liu itu. Sepertinya dia sangat populer, yah aku tahu sih rasanya kalau menjadi dirimu." Aku memejamkan mataku seraya menunduk berusaha menahan tawa, sampai akhirnya langkahku tertahan oleh tubuh Jeff yang mendadak berhenti.

Dahiku menabrak punggung tegapnya dan aku sedikit terlonjak begitu mendapati Jeff memutar badannya menghadapku, menghimpit badanku kepermukaan dinding. Ini sama seperti waktu itu. Seperti waktu Masky menghimpitku tiba-tiba dan kuharap akhirnya akan sama juga.

Pada akhirnya mereka tidak melakukan macam-macam. Lantas aku memejamkan mata, memalingkan wajah, namun aku sadar kalau Jeff sangatlah berbeda dari Masky.

Ia mungkin telah baik padaku sejauh ini,

tapi,

ia tidak akan menahan hasratnya seperti Masky.

Aku tahu sesuatu yang buruk akan terjadi padaku, tangan Jeff menahan posisi kepalaku agar menghadapnya.

"Buka matamu,"

Tidak.

"Kenapa semua orang sama saja?"

Tidak.

"Mereka melihatku dari luar tanpa memperdulikan bahwa aku ini masih manusia biasa yang dapat merasa,"

"Buka matamu,"

Tidak.

"Kau tahu alasanku menjauhimu saat pertama bertemu? Itu karena kukira kau sama seperti yang lain, tapi, aku salah."

"Dan ... tiba-tiba aku kehilangan dirimu sesaat, aku tidak mau itu terjadi. Jadi, alasanku sejauh ini berbaik hati padamu adalah ... aku tidak mau kehilanganmu untuk yang kedua kalinya."

"Baik suara, senyum, rupa apapun itu."

Suara Jeff bergema ditelingaku. Tidak dapat hilang. Mau tidak mau aku membuka mataku untuk memastikan apakah yang bersamaku ini memang Jeff atau bukan, karena Jeff tidak akan berbicara sesuatu yang konyol panjang lebar seperti itu.

Kulihat wajah Jeff sudah sangat dekat denganku.

Kapan ia akan pindah dan merubah posisinya?

Aku tidak nyaman.

CUP!

Mataku seketika membelalak tidak percaya, tubuhku terasa tersetrum oleh listrik dan bibirku kaku untuk protes.

Jeff mencium dahiku.

Kuulangi.

Dia mencium dahiku.

GREP!

Kini Jeff memelukku. Kemudian berbisik tepat didekat telingaku.

"Kita lanjutkan, mencari rahasia tentangmu."

#

#

#

#

#

Kyaaa!! *Blushing di pojokan*

Gomennasai atas adegan tidak mendidik ini!

Reader : Ingat Thor ini cerita Mystery/Thriller bukan romance!

Author : tapitapi.

*Pundung dipojokan*

Next? 20 votes.

Deathly Love [ Jeff The Killer × Reader ]✔Where stories live. Discover now