Chapter 0.9 : Limit

1.5K 263 88
                                    

Aku memijit kecil batang hidungku lalu menarik napas panjang. Aku belum bilang kepada siapa-siapa kalau aku akan angkat kaki dari mansion hari ini. Ya, hari ini.

Sebenarnya aku sudah telat dua hari. Aku menyatakan janji ini kepada Jeff. Aku tidak mau kalau nantinya aku dikira tidak sanggup atau lebih parah tidak berani mengangkat kaki dari sini.

Mengingat perlakuan Jeff yang mulai baik padaku aku semakin mantap untuk keluar dari sini. Aku tidak mau ia membenciku lagi.

Jadi, aku sudah mengemas barang-barangku dan mempersiapkan mentalku.

Aku memejamkan mataku sejenak dan mulai melafalkan kata-kata yang akan kuucapkan kepada paman Slendy.

"Paman, aku ingin keluar dari sini. Aku tidak bermaksud untuk tidak menyukai dan tidak betah pada mansion juga organisasi yang paman kelola. Aku hanya belum siap. Mungkin kapan-kapan aku akan main-main ke--KYAAAA!!!" Aku berteriak terkejut bercampur ketakutan begitu kurasakan sebuah tangan melingkar dipinggangku dan mengangkatku.

Aku berteriak panik dan kalau saja aku tidak disadarkan oleh Masky dengan sebuah tepukan dipipiku aku mungkin masih berteriak.

"M-masky!" Aku melototinya dan iapun menurunkanku.

Masky terkekeh kecil lalu menurunkanku. Ia menggaruk rambutnya lalu berjalan menuju lemari.

Masky itu... tadi apa-apaan!?

Ia berbuat seenaknya!

A-aku itukan perempuan kenapa ia mengangkat-ngangkatku seperti itu?! Aku tidak terima!

"M-masky. Aku tidak suka kalau kau memegang pinggangku seperti tadi," Tegurku.

Aku menatap Masky yang menutup lemari lalu berjalan kearahku.

"Aku tidak suka kalau kau berbuat seenaknya." Sambungku.

"Jadi?" Aku menaikkan kedua alisku.

Kenapa Masky bertingkah aneh akhir-akhir ini!?

"Jangan mengagetkanku seperti itu lagi." Ucapku.

Aku tersenyum untuk menunjukkan padanya bahwa aku tidak marah. Aku hanya tidak suka.

"Okay, aku tidak akan mengagetkanmu lagi." Masky memegang pucuk kepalaku lalu berjalan kearah sisi tempat tidur yang terdapat baju-baju dan koporku.

Aku menghela napas dan sedetik kemudian aku membelalakkan mataku. Terkejut melihat Masky yang mengeluarkan baju-bajuku dari dalam koporku dan meletakkannya didalam lemari kembali.

"Masky! Kau mau apa!?" Tanyaku terkejut. Aku menghampiri Masky lalu menepis tangannya.

"Jangan pergi." Ujar Masky dengan suara datar. Aku memandanginya heran lalu aku tersenyum kecil.

"Percuma. Aku tetap akan pergi." Tolakku.

"Jeff bilang padaku kalau kau ingin keluar dari mansion."

Aku mengangguk. Apa Jeff begitu dekat dengan Masky?

"Jangan pergi. Aku belum menemukan penggantimu." Aku mengerutkan dahiku.

"Kau berbicara tidak jelas Masky."

"Belum ada gadis yang sepertimu disini." Dia ngelantur?

"Kau yang pertama, tapi aku tidak memaksa,"

"Kalau kau ingin pergi." Aku menatap kearah lain. Asal jangan ke Masky.

Aku tidak mengerti apa yang dikatakannya, tapi itu membuat hatiku hangat.

"Terima kasih, Masky. Kau memang temanku yang paling pengertian."

Masky membuang wajahnya dan mendengus kecil.

Deathly Love [ Jeff The Killer × Reader ]✔Where stories live. Discover now