Chapter 1.2 : Change?

1.3K 244 24
                                    

Rasanya diriku seperti orang sinting yang sedang ditarik-tarik oleh seorang pembunuh. Aku tidak dapat melepaskan lenganku dari cengkramannya yang erat. Terlalu keras sampai-sampai kulitku terasa dijerat bukan oleh tangan seorang manusia melainkan tali tambang.

"Akhh..." Rintihku begitu Jeff menarikku kasar.

"J-jeff! Apa maumu!?"

"Aku sudah membacanya." Aku membelalakkan mataku dan menelan ludahku seketika. Kukepalkan tanganku lalu air mata merembes keluar bendungan.

"Kenapa?" Tanyaku dengan suara datar.

**

Jeff tertegun. Pupil hitam matanya menatap [Y.N] dengan dingin. Ia tidak tahu apa-apa mengenai gadis berambut sepinggul itu, tapi ia ingin mengetahuinya.

Karena, gadis itu tampak lain. Jeff memang awalnya berniat mengasingkan gadis itu dari daftar seseorang yang bisa disebut - Teman - bahkan - Kenalan - Namun, mengingat gadis itu mau tidak mau pernah berbicara dengannya, Jeffpun memasukkan gadis itu kedaftar kenalannya. Hanya saja, hasil dari setiap mereka berbincang, membuat Jeff merasakan adanya ketakutan dari gadis tersebut dan ia penasaran.

"Stop crying." Ujar pemuda berhoodie putih tersebut dengan nada sedingin es. Gadis dihadapannya, [Y.N] berusaha menghentikan tangisannya. Meskipun sesekali sesenggukan.

Jeff memang mengatakan kalau ia sudah membaca diary gadis tersebut, namun kenyataannya tidak, tapi Jeff juga tidak sepenuhnya berbohong. Ia hanya membaca kalimat pada lembaran pertama diary gadis itu.

"Aku ingin menjadi kuat untuk melindungi orang-orang."

Bagi Jeff, keinginan gadis itu terdengar aneh. Bagaimana mungkin seorang perempuan biasa ingin melindungi orang-orang? Bukankah sejatinya perempuan itu dilindungi bukannya melindungi? Jeff bisa saja membuat pengecualian bagi para perempuan Creepypasta yang menyeramkan, tapi tidak untuk seorang manusia biasa seperti [Y.N].

Lalu, apa alasan Jeff sebenarnya? Mengajak [Y.N] hanya berdua untuk pergi ke suatu tempat?

Pemuda dengan pakaian keseharian berupa hoodie putih tersebut penasaran dengan alasan gadis itu. Itulah alasan Jeff.

Suatu kejadian langka juga, Jeff penasaran pada hal berbau privasi orang.

"Ambil." Titah Jeff sambil menyodorkan beberapa buah pisau yang tampak sedikit berkarat. Mata [Y.N] memandang lurus pisau berkarat tersebut lalu mengerutkan dahinya.

"Untuk apa?" Tanya [Y.N].

"Lempar ke setiap batang pohon yang ada dihadapanmu."

[Y.N] lagi-lagi mengerutkan dahinya dan memandang Jeff keheranan. Dua iris hitam mata Jeff mendadak kalut begitu mata [E.C] [Y.N] menabrak pandangannya lurus dan tepat saat Jeff sedang diam-diam memperhatikannya. Jeff mengalihkan pandangannya ke setiap pohon yang ada dihadapan mereka.

"Ada tiga pohon. Lempar ke setiap batangnya hingga gagang pisau patah." Jeff memberi intruksi.

[Y.N] sontak membelalakkan matanya dan entah sejak kapan keringat dingin mengalir dipelipisnya. Gila saja!

Sampai gagang pisaunya patah!?

"M-mustahil."

"Tidak ada yang mustahil. Lakukan."

Percuma saja, batin [Y.N].

[Y.N] menelan salivanya lalu bergerak pelan menjulurkan tangannya untuk mengambil pisau. Gadis itu mengusap tengkuknya begitu ia rasakan sesuatu yang lama dilupakannya mendadak menjumpainya kembali. Mata [Y.N] bergerak pelan-pelan menatap Jeff. Pemuda ini serius.

Deathly Love [ Jeff The Killer × Reader ]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora