Chapter 0.2 : Nothing change

2.1K 308 44
                                    

Aku tersenyum lebar. Bahagia rasanya para member Creepypasta sarapan dengan masakanku. Bahkan Judge Angels memuji masakanku.

Ah, sepertinya kemampuan memasakku sedikit meningkat. Meskipun Eyeless Jack sempat mengkritikku tadi.

Hanya saja, satu kursi dihadapanku kosong. Bukan satu sebenarnya ada tiga kursi yang kosong.

Dan, baru kusadari Jeff, Madness dan Ticci Toby-lah yang seharusnya mengisi kursi tersebut.

"Anu, Ben." Ben mengadahkan kepalanya. Tadi, ia terfokus membelah panekukku. Sealot itukah?

"Ya?" Ben meletakkan pisau dan garpu yang tadi digunakannya. Lalu mengambil PSP dan mulai memainkannya.

"Dimana Jeff, Madness dan Toby?" Tanyaku pelan.

"Apa kau khawatir pada mereka?" Pertanyaan telak tersebut keluar begitu saja dari bibir Suicide Sadie.

Sementara itu, aku memperhatikan Ben yang belum menjawab pertanyaanku. Sepertinya ia membiarkanku untuk menjawab pertanyaan gadis putih yang duduk diagonal dariku ini.

"Bisa dibilang begitu. T-tapi tolong jangan berpikiran yang macam-macam." Balasku sambil menatap wajah Suicide Sadie.

"Jeff sedang bekerja. Madness dikamarnya. Ticci Toby dalam keadaan yang kurang baik dikamarnya." Jawab Ben kemudian. Ah, Ticci Toby itu bukankah pemuda yang memakai masker dan kacamata ya? Sebaiknya, setelah sarapan ini aku menjumpainya dikamar. Karena dia tidak ikut sarapan, aku akan membawakan panekuk buatanku ini saja kekamarnya.

"Terima kasih." Ucapku.

**

Ternyata, Ticci Toby itu pemuda yang cukup ramah. Aku sampai lupa kalau dia seorang pembunuh. Sikapnya yang gentle dan romantis itu membuatku tidak tahan berada didekatnya.

Sekarang, aku sudah selesai membereskan piring dan gelas dibantu oleh Sally. Gadis kecil itu sangat baik dan manis. Aku merasa iba, kenapa gadis kecil seperti dia bisa terlahap oleh kegelapan. Mungkin inilah yang dinamakan takdir.

BRAKK!

"AKHH!" Pekikku begitu kurasakan seseorang menabrak bahuku.

Aku memandang lurus kedepan. Dua pasang kaki dibalut celana hitam bernoda merah darah. Tidak, itu memang darah.

Aku mendongakkan wajahku untuk melihat siapa yang tertabrak denganku.

"Maaf." Ucapku spontan begitu menyadari bahwa didepanku ini Laughing Jack.
Pria paruh baya dihadapanku ini hanya menyeringai.

"Salahku. Badanku terlalu besar." Ujar Laughing Jack sambil tertawa kecil. Perkataannya barusan cukup lucu oleh karena itu aku tertawa juga.

Laughing Jack menyodorkan tangannya, aku menyambutnya lalu ia mengangkatku.

"Sayang sekali, aku tidak bisa membantumu [Y.N] untuk membereskan semuanya." Sesal Laughing Jack. Aku menggeleng sambil tersenyum kepadanya.

"Tidak apa-apa." Ucapku spontan.

Laughing Jack mengangguk kecil lalu berjalan meninggalkanku.

Satu lagi yang kutakuti.
Laughing Jack, firasatku buruk terhadapnya. Meskipun ia kerap kujumpai bertingkah manis terhadap Sally dan care terhadap anggota lain, tapi entahlah... aku merasakan ada yang aneh darinya.

Setelah aku membereskan beberapa pecahan gelas yang baru saja pecah aku menuju kekamar.

Kata Clockwork.
Kamarku ini adalah kamar milik Jane.

Aku sendiri belum pernah berjumpa dengan Jane. Dari namanya sudah pasti ia seorang perempuan. Kuharap aku dapat berteman dengannya.

Habisnya, Judge angel dan Suicide Sadie kelihatan sinis padaku. Bukannya berprasangka buruk, tapi sepertinya mereka sama dengan Jeff bedanya, mereka menutupi. Perempuan itu memang pandai menutupi kebohongan dibalik sikapnya ya...

Deathly Love [ Jeff The Killer × Reader ]✔Where stories live. Discover now