Chapter 1.4 : Library Keeper

1.3K 238 33
                                    

Sudah berlalu 2 hari semenjak hari itu.

Hari dimana aku belajar bersama Jeff dan berbicara dengan Masky (Lebih tepatnya ... a-aku tidak tahu apa yang akan dilakukannya.).

Dua hal langka itu terjadi didalam satu hari yang sama. Aku menghela napas.

Setelah aku meninggalkan Jeff ditengah hutan karena merasa cemburu pada Jane ... ah, aku malu mengakuinya ... akupun disambut Masky dan setelah itu Masky bersikap aneh dan sangat tidak bisa kuanggap sebagai suatu candaan.

Aku kemudian terbangun dikamar Masky dan hari-hariku berjalan seperti biasanya hanya saja aku merasa kesepian, kuakui aku membutuhkan kehadiran dua orang anggota creepypasta itu didalam hidupku. Mungkin, karena aku mulai menyadari mereka berdua melengkapiku. Jeff yang umm ... mulai saat ini bisa dikatakan orang yang kusuka dan Masky, pemuda yang berbaik hati meminjamkan kamarnya padaku serta berteman denganku. Aku tidak tahu bagaimana nantinya kalau mereka berdua menjadi orang asing bagiku.

"[Y.N]. Melamun lagi?" Suara melengking khas wanita membuyarkan lamunanku. Aku menolehkan kepalaku kearah kanan dan mengangguk.

"Kau memikirkan apa?" Tanya Nina berjalan pelan menghampiriku, kulihat dipelukannya terdapat beberapa buku. Palingan buku tentang menjaga kecantikan, batinku tertawa kecil.

"Hei! Kenapa kau tertawa? Apa ada yang lucu?" Tanya Nina dengan suara naik 2 oktaf.

Aku mengibas-ngibaskan tanganku didepan dada.

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya menebak kalau buku yang ada didalam pelukanmu itu pasti buku tentang kecantikan." Jawabku jujur sambil tersenyum geli.

Dan ... sepertinya tebakanku benar.

Buktinya Nina yang hari ini memakai little black dress langsung membuang wajahnya dan tersenyum malu.

"Y-yah, aku hanya sedang berusaha dan omong-omong apa kau mau membantuku?" Aku mengarahkan jari telunjukku kearahku sambil menaikkan alis.

"Ya aku sedang meminta bantuanmu [Y.N]! Memangnya siapa lagi yang ada di pustaka ini selain kau!?" Tanya Nina sedikit kesal. Aku memutar bola mataku lalu menunjuk kesatu arah pada Nina.

Pojok ruangan.

Disana ada Ben yang sedang main PSP seperti biasa dan sepertinya ia tidak mendengar perkataan Nina karena kalau ia sudah mendengarnya pasti ia akan keluar dari ruangan ini.

Yah, singkatnya Ben tersinggung.

Aku juga terkadang heran kenapa kurcaci itu sepertinya sangat sensi dan usil.

"Ups! Tidak kelihatan sangking mungilnya!" Nina berpura-pura menutup mulutnya. Aku terkekeh kecil dan tidak lama Ben bangun dari tempatnya.

Firasat buruk menyergapiku.

Dan ... benar, Ben bangkit dari tempatnya memberi tanda menyatakan perang berupa jari tengah lalu keluar dari ruangan ini. Aku menekukkan alisku sedikit khawatir. Apa ia serius marah?

Nina menggertakkan giginya kesal.

Aku berusaha menenangkan Nina dan mengalihkan perhatiaannya dengan cara menanyakan sesuatu.

"Kau tadi meminta bantuan padaku, Nina. Bantuan apa?" Tanyaku. Nina tersentak ia lalu menatapku dengan mata berbinar.

"Aku ingin menjadi cantik!" Ucap Nina. Aku mau tidak mau mengerutkan dahi kebingungan.

"Kau sudah cukup cantik." Komentarku. Nina menggeleng kepalanya.

"Lebih cantik dari Jane!" Jane?

Deathly Love [ Jeff The Killer × Reader ]✔Where stories live. Discover now