Bab 12

21 0 0
                                    


Tiga hari sebelum menikah, Aulia sudah memindahkan sebagian barangnya ke rumah Yuda.

Yap... 

Aulia satu atap dengan Yuda As-Saka.

Lea sudah sah menjadi istri dari pria bernama Yuda As-Saka, pada usia yang baru menginjak 20 tahun.

Wanita itu menghela napas terngiang-ngiang suara lantang tadi.

"Saya terima nikah dan kawinnya Aurelia Arabelle binti Faishal dengan mas kawin dibayar tunai,"

Kepala menggeleng cepat. Sudahlah Lea kenapa mesti diingat-ingat terus.

Apa jadinya kalau semua teman-temannya tau kejadian hari ini???

Apa yang harus Lea katanya kalau mereka tau?? Apa Lea harus bicara jujur?? Tidak-tidak, astaga Lea tidak mau satu sekolah menggosipkannya karena pernikahan dini. Itu tidak patut dibanggakan bukan?

Pertanyaan-pertanyaan yang tidak kunjung terjawab membuat Kepala nya pusing...

Ahhh.... Kesialan apa lagi yang terjadi sama gue...

Dan waktu khitbah kemarin, kenapa Yuda nurut saja? Lelaki itu bahkan tidak membantah sedikitpun padahal berdasarkan pembicaraan mereka lelaki itu setuju untuk membatalkannya.

Dan ironinya.... Yuda punya pacar.

Toh.. Saya juga punya pacar, saya engga bisa ninggalin pacar saya demi mahasiswa seperti kamu.

Saat itu Lea yakin sekali kalau yang keluar dari mulut nya Yuda di momen ijab adalah penolakan. Tapi ternyata Yuda manggut-manggut kayak kucing cina.

Shit lahh dosen itu...

Kekesalan Lea memuncak melihat Yuda yang menyambut tamu undangan dengan senyum terrrmanissnya yang pernah Lea lihat.

Ini dia seneng buat Lea menderita atau bagaimana si?

Umpatan-umpatan kasar sudah Lea lontarkan di bayangannya.

Lea mengambil ponsel nya kasar.

Tidak. Tidak bisa Lea berdiam diri disini. Ia harus menenangkan diri dan mencari cara agar dia bisa keluar dari kandang Hewan yang baru ia masuki.

"Halo, dimana, Rik?" Ia menelpon temannya untuk mengajak main ke mall atau cafe atau bar atau club, kemanapun itu yang penting tidak di kamar hotel bintang lima ini bersama suaminya.

Erico setuju dan ia akan menghubungi teman-temannya gengnya untuk berkunjung ke bar baru yang ingin dia datangi.

Temannya itu mengirimkan alamatnya ke Lea.

Krek...

Pintu terbuka dari balik kamar mandi.

Lea sudah membersihkan diri terlebih dahulu, niatnya tadi ia ingin langsung tidur.

Yuda menuju kasur dengan rambut basah yang masih ia acak-acak dengan handuk.

Pak/mas ya manggilnya?

Apa ajalah senyamannya Lea.

HOMEWhere stories live. Discover now