#31

5.2K 158 0
                                    

"Tahniah Hanif dan Diana." Kata Arianna di dalam hati.

Sungguh hatinya sakit bagai ditikam sembilu. Gambar-gambar perkahwinan Hanif dan Diana masih ditenungnya.

"Hanif kau dah bahagia sekarang. Aku? Aku bahagia ke sekarang?" Nampaknya Arianna sedang berasa sangat kecewa sekarang.

Mata Arianna sudah pun berhenti melihat gambar tersebut. Dibukanya pula aplikasi music.

Lagu Tetap Dalam Jiwa daripada Isyana Sarasvati berkumandang di seluruh biliknya.

Tak pernah terbayang,
Akan jadi seperti Ini pada akhirnya,

Semua waktu yang pernah,
Kita lewati bersama nyata,
Hilang dan sirna,

Hitam putih berlalu,
Janji kita menunggu,
Tapi kita tak mampu,
Seribu satu cara kita lewati,
Tuk dapatkan Semua jawaban ini,

Bila memang harus berpisah,
Aku akan tetap setia,
Bila memang ini ujungnya,
Kau kan tetap ada,
Di dalam jiwa,

Tak bisa tuk teruskan,
Dunia kita berbeda,

Bila memang ini ujungnya,
Kau kan tetap ada,
Di dalam jiwa,
Memang tak mudah tapi,
Ku tegar menjalani,
Kosongnya hati,

Buanglah mimpi kita,
Yang pernah terjadi,
Dan simpan ntuk jadi history,

Hitam putih berlalu,
Janji kita menunggu,
Tapi kita tak mampu,
Seribu satu cara kita lewati,
Tuk dapatkan,
Semua jawaban ini,

Bila memang harus berpisah,
Aku akan tetap setia,
Bila memang ini ujungnya,
Kau kan tetap ada,
Di dalam jiwa,

Tak bisa tuk teruskan,
Dunia kita berbeda,
Bila memang ini ujungnya,
Kau kan tetap ada,
Di dalam jiwa,

Bila memang harus berpisah,
Aku akan tetap setia,
Bila memang ini ujungnya,
Kau kan tetap ada,
Di dalam jiwa,

Tak bisa tuk teruskan,
Dunia kita berbeda,

Bila memang ini ujungnya,
Kau kan tetap ada,
Di dalam jiwa.

"Jangan sedih-sedih lagi Arianna. Sekarang kau kena masak, makan dan jalan-jalan pusing satu Mayotte ni." Arianna cuba menggembirakan hatinya sendiri.

Dia tidak lah memasak mana. Pancake saja yang dia mampu untuk buat sarapannya pada hari ini. Sementelahan pula, dia memang seorang sahaja di situ.

Tiba-tiba telefonnya berdering.

"Hello?" Kata Arianna setelah dia menjawab panggilan tersebut.

"Is this Arianna?" Tanya seseorang itu. Kedengaran seperti suara perempuan.

"I am. Why and who's this?" Tanya Arianna pula.

'"You didn't remember me at all, Arianna?" Tanya wanita tersebut sambil tergelak kecil.

"Sorry, I can't remember. Who's this?" Arianna semakin pelik.

"Helen." Kata Helen sepatah.

"Omg, Helen!" How do you get my number phone?" Tanya Arianna sambil ketawa.

"That's not the problem." Helen gembira dapat berhubung kembali dengan sahabatnya dahulu.

"I'm sorry, Helen. I can't remember you at first. But, I miss you!" Jawab Arianna serba salah.

Maka, mereka terus berbual lama menerusi panggilan tersebut.

Without You, With Him | Wattys2016Where stories live. Discover now