Bonus MALAM +18

25.5K 750 68
                                    

Aku Baru saja menidurkan varo dan menaruhnya di box bayi, aku mengecup pipinya dan memperhatikan wajah damainya, dia begitu tampan sangat persis dengan papanya, semoga di tidak bangun lagi sampai pagi batinku

Aku melihat jam yang menunjukkan pukul sepuluh malam tapi kak fian belum juga masuk kekamar apa dia lembur lagi diruang kerjanya, aku memutuskan untuk keluar dan menuju ke ruang kerjanya, aku melihat bik lasmi membawa nampan menuju ruang yang ingin ku tuju

"Biar aku saja yang membawanya kedalam" ucapku sambil mengambil nampan di tangannya.

"Baiklah nyonya, kalau begitu saya permisi dulu" dan aku hanya menganggukan kepalaku, aku pun kembali melangkah menuju ruang kerja kak fian

Cklek

Aku berdiri didepan pintu dan aku bisa melihatnya yang lagi serius di meja komputer nya, apa dia begitu sibuk fikirku, aku melangkah semakin dekat kearahnya dan menaruh cangkir kopi di atas mejanya

"Terimakasih bik" ucapnya yang baru memandang kearahku, aku bisa melihat keterkejutan diwajahnya

"Sayang, aku fikir tadi bik lasmi, kenapa kau yang mengantarnya" aku berjalan kearah belakang kursinya

"Aku tidak sengaja bertemu dengannya di depan pintu kerja kakak" kataku sambil memijit bahunya, aku bisa merasakan tubuhnya menegang atas sentuhanku

"Apa kakak sangat sibuk sekali, sampai jam segini masih disini" tanyaku sambil memeluknya dari belakang dan menaruh kepalaku di pundaknya

"Aku hanya mengerjakan beberapa hal saja sayang, hhmm... apa jagoanku sudah tidur" aku hanya mengangguk dan mengecup lehernya

"Tadi dia sempat rewel, tapi aku rasa dia akan tidur sampai pagi sekarang" aku berjalan kearah depannya dan duduk di pangkuannya dan juga melingkarkan tanganku di lehernya

"Apa kakak tidak merindukanku" aku kembali bertanya kepadanya, kenapa dia jadi membisu begini

"Apa aku harus menjawabnya, padahal kau tau aku selalu merindukanmu" jawabnya kepadaku dia tidak lepas memperhatikanku

"Tapi kenapa kakak tidak menciumku, kalau kakak benar-benar merindukanku" aku membelai wajahnya, dia menikmati sentuhan yang ku berikan

"Aku takut tidak bisa menahannya, kau tau bukan kalau...."

"Bagaimana aku mengatakan aku sudah bisa" ucapku memotong perkataannya dan mengedipkan sebelah mataku, aku bisa melihatnya membulatkan matanya

"Sejak kapan?" Tanyanya menuntut

"Mungkin seminggu yang lalu" ucapku pelan sambil menggigit bibir bawahku

"Shittt" umpatnya dan sekejap dia langsung menciumku dengan ganas, dia semakin mendekatkan tubuh kami dan membelai punggungku

"Kau tidak pakai apa-apa di balik jubah tidurmu sayang?" ucapnya melepaskan ciuman kami

"Ya, apa kakak tidak menyukainya" dia mengangkatku dan aku melingkarkan kakiku di pinggangnya, dia kembali menciumku dan ini ciumannya sangat lembut bagiku, dia membawaku ke sofa diruang kerjanya ini.

"Angkat kakimu sayang" aku mengangkat kakiku seperti yang dia katakan, aku melihat kak fian melepaskan celananya aku bisa melihat miliknya sudah menegang di bawah sana apa dia akan melakukan disini fikirku, aku membatu kakak fian membuka bajunya, setelah semua pakaiannya terbuka dia langsung mencium ku dan dia membuka jubah tidurku, sekarang aku telanjang diatas pangkuan kak fian, kak fian tidak melepaskan ciumannya dari tubuhku, dia seperti orang yang haus dan perlu pelampiasan

"Flo lihat aku" aku menatap kak fian dan aku bisa melihat gairah disana

"Angkat pinggulmu" dan aku menurutinya, aku bisa merasakan milik kak fian berada di intiku

REALIZE (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang