BAB 24

23.1K 913 4
                                    

Aku sudah menunggu kak fian hampir 2 jam, tidak biasa dia lembur seperti sekarang, aku sudah memasak makanan kesukaannya aku ingin meminta maaf atas kejadian tadi siang.

ping ping...

aku mendengar nada dering hpku. aku melihat ada pesan dari kak fian

"aku pulang telat, tidak usah menungguku"

tidak ada kalimat cinta seperti biasa dari pesan kak fian, apa dia begitu marah denganku..

"kak maaf" kataku lirih

*********-----**********

aku memandang pemandangan malam dari ruang kantorku, entah kenapa setelah kejadian tadi siang membuat perasaanku lain, aku tidak pandai mengungkapkan perasaanku, aku lebih baik menghindar lebih dulu sampai perasaanku membaik.

"tumben kau masih dikantor jam segini" aku menoleh dan melihat ardan didepan pintu

"ada yang salah" kataku datar dia duduk di hadapan mejaku

"ada yaitu kau, kau tak pernah lembur setelah menikah karna waktu pulanglah yang kau tunggu dan lihatlah sekarang kau seperti fian yang dulu yang gila kerja.." aku diam mendengar kata-katanya, aku mendengar dia menarik nafas

"aku tau kau ada masalah, bisa kau membaginya" aku menoleh kepadanya inilah yang aku suka darinya dia selalu mengerti kepadaku

"aku melihatnya berpelukan dengan raditya, CEO angkasa group"
hatiku sakit mengeluarkan kalimat itu

"tunggu...tunggu maksudmu letta mengenal raditya"
aku hanya mengangguk dan fikiran ku melayang tentang kejadian tadi siang

"silahkan masuk" aku menyuruh raditya masuk keruangku, dia adalah rekan bisnisku, aku akan bekerjasama dengan perusahaan miliknya, dia pengusaha muda mungkin usianya 3 tahun di bawahku

"ruanganya sangat nyaman, ohh ya maaf aku baru bisa mengunjungi sekarang mr. arganta".

"panggil saja alfian, tidak perlu terlalu formal, aku rasa usia kita tidak terlalu jauh" kataku membalas perkataannya

"menurutku ini awal yang bagus, karna kita juga akan sering ketemu nantinya"

"hhmm.. ohh ya kalau aku boleh bertanya apa kau mengenal flo" tanyaku hati-hati aku memperhatikan ekspresi mukanya

"maksudmu florin,, ahh aku minta maaf sekali lagi atas kejadin barusan, aku sudah lama tidak bertemu dengannya makanya kami berpelukan seperti tadi" dia juga membuat nama panggilan untuk flo apa mereka punya hubungan khusus dulu, aku akan mengorek lebih dalam

"wah apa kalian pernah punya hubungan dulu,," aku memakai mimik wajah tersenyum mengeluarkan kata-kata sialan itu

"dia hanya menganggapku sahabat dulu, tapi bagiku tidak... dulu aku pernah menyerah tapi aku rasa sekarang aku harus memperjuangkannya.. hehehehe tidak masalahkan aku mendekati karyawanmu" SIAL pasti itu salah bodoh yang ingin kau dekati itu ISTRIku,

"itu tergantung dia, aku tidak mungkin melarang perasaan seseorang" dustaku, kalau bisa aku ingin melemparkannya dari lantai ruanganku saat ini

"aku perhatikan kalian seperti sudah lama tidak ketemu"
lanjutku

"iya,, kami sudah tidak ketemu hampir 6 tahun, andai waktu itu aku bisa menjaganya mungkin aku tidak kehilangannya" aku melihat mukanya berubah sendu ada kejadian apa 6 tahun lalu, rasanya aku ingin bertanya tapi rasanya tidak sopan.

"aku mencintainya..." DEG jantungku berpacu lebih cepat setalah mendengar kalimat terakhirnya

"maaf..maaf kenapa aku harus bercerita tentang perasaanku juga,, hehehehe anggap saja kita bercerita sebagai teman barusan.
ahh yaa lebih baik kita mulai membahas kerjasama ini" aku hanya mengangguk sebagai jawaban

"jadi karna itu kau tak pulang" aku baru saja bercerita tentang pembicaraanku dan raditya tadi siang, aku hanya mengangguk

"kenapa, kau cemburu?" aku langsung menatapnya tajam

"tentu saja bodoh, rasanya saat itu aku ingin mematahkan lehernya. dan kau masih bertanya" kataku dengan tajam

"sabar dude aku hanya bertanya hehehehe, terus kau kenapa malah tidak pulang, letta pasti menunggu mu"

"aku belum siap ketemu dia, bayangan dia memeluk laki-laki itu masih berputar di otakku"

"ckckk,, kau ternyata yang bodoh, kalau kau bersikap seperti ini kau bukannya mendapatkan hatinya malah kau akan kehilangannya. dan dengan mudahnya laki-laki itu bisa mendekati istrimu, bersikaplah dewasa jangan lari apa lagi menghindar setiap ada masalah.."

"terus aku harus bagaimana"

"yaa tuhan, kenapa perusahaan sebesar ini bisa di pimpin dengan bos yang bodoh dengan soal cinta"
aku langsung melemparnya dengan bolpen

"mengurus perusahaan, dan cinta itu beda bodoh"

"hehehe,, untung kau berteman dengan pakar cinta, dengerin aku ya wanita itu akan luluh jika kita memberikan perhatian dan sentuhan, dan jadikanlah wanitamu sebagai ratu maka kau akan mendapatkan yang ada dalam dirinya, kalau kayak gini aku jamin letta akan lebih dekat dengan raditya raditya itu, apa lagi mereka sahabat lama bukan"
ada benarnya juga kata ardan, kenapa aku malah menghindari flo seperti ini. dasar alfian bodoh

"tidak salah aku berteman dengan playboy yang suka mematahkan hati wanita"

"heii,, aku cuma mencari yang cocok jadi tidak salahkan aku menggonta ganti pasangan sampai menemukan yang cocok" pandai sekali dia beralasan, aku langsung menyambar jasku di belakang kursi dan melangkah keluar ruanganku

"kau mau kemana" aku menoleh kebelang melihat ardan memperhatikan aku

"aku ingin menemui istriku, aku tidak ingin dia tidur tanpa pelukanku"

"isstt dasar labil, tadi sok menghindar dan sekarang ingin melepas kangen.. ahh kalau begitu aku juga ingin ketemu stefani"

"siapa lagi..."
tanyaku saat kami melangkah keluar bersama dari ruanganku

"kekasihku yang baru" jawabnya nyengir

"rasanya dua hari yang lalu, bukan nama itu yang kau sebutkan"

"memang, aku baru jadian kemarin malam" aku hanya geleng-geleng kepala melihatnya, dalam jangka 2 hari dia bisa mendapatkan yang baru. tidak heran dia menjadi playboy, aku harap dia secapatnya menemukan wanita yang bisa merubah dunianya yang sekarang..

REALIZE (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang