BAB 18

20.4K 875 7
                                    

Alfian POV

sebentar lagi dia akan menjadi milikku seutuhnya karna hari ini hari pernikahan kami, mengingat sesi lamaranku kemarin, aku bisa melihat dia sudah mulai membuka hati untukku.
argham bantu aku untuk memiliki hatinya, aku ingin di cintai dengan seseorang yang kita cinta juga maka izinkan aku untuk memilikinya.

"heii, calon pengantin, sampai kapan kau akan didalam kamar, kau ingin penghulu itu pergi karna pengantin prianya kelamaan melamun" aku menoleh ke suara yang mengganggu lamunanku, ardan sahabatku ternyata.

"aku tidak akan membiarkan dia pergi sebelum dia menikahiku" balasku.
"makanya cepatlah turun, oh yaa tapii..."ardan menggantung kalimatnya

"tapi apa heh" apa dia ingin buat aku penasaran, lihatlah dia mengangkat sebelah alisnya dan menyeringai kearahku

"tapiii...aku sarankan kau harus menyiapkan mental, calon istrimu sangat memukau, rasanya aku ingin menculiknya dan menjadikan calon istriku saja"..

"aaauuu.. shitt sakit tau" ucapnya sambil mengusap kepalanya karna lemparan sepatuku.

"berani kau melakukannya, ku pastikan saat itu kau tidak akan bernafas lagi.."

"wow.. aura posessive ARGANTA sudah terasa, cepatlah keluar sebelum aku melaksanakan niatku itu..hahaha" aku ingin meleparnya lagi tapi dia langsung berlari kearah pintu, sialan dia malah menggodaku..

hari ini aku akan mengucapkan janji kepada allah kalau aku akan menjaga dan mencintai calon istriku, walau pernikahan ini sangat sederhana seperti yang diminta flo, yang hanya ku inginkan segera menjadikan dia menjadi nyonya alfian.



************---************

"saya terima nikah dan kawinnya letta florinna binti almarhum hadi kusuma dengan mas kawin tersebut di bayar tunaiii"

"sahhh,"
"sahhhhhh" "saaahhhhhhhh"

akhirnya kata keramat itu bisaku ucapkan dengan satu tarikan nafas..

dan aku melihat istriku berjalan kearah tempatku duduk, yaa tuhan inikah yang dibilang bidadari tak bersayap, inikah istriku, sungguh indah ciptaanmu tuhan.

"tutup mulutmu boy" bisik ardan di telinganku, sial lagi lagi aku di godanya.
flo sudah berada di sebelahku, aku bisa melihat ketegangan dimukanya.

"sekarang kalian bisa tukar cincin" kata ririn yang menyodorkan cincin nikah kami, aku pasangkan cincin di jari manis istriku. aku juga melihat cincin lamaranku waktu itu di jarinya satu lagi.
dia juga memasangkan cincin nikah di jariku dan dia mencium tanganku, ya tuhan aku adalah laki-laki paling bahagia di dunia saat ini, dan aku balas mencium keningnya dia tersenyum manis untukku.

"sudah kali tatap-tapannya, bisa di lanjutkan nanti malam" sekarang bukan ardan yang menggodaku, tapi ririn sahabat istriku dan aku lihat floku langsung melotot kearah ririn.

~~~~~~~~~~~~~~~~~
pesta kecil sedang berlangsung, kak fian menepati janji untuk mengadakan akad nikah saja dan mengundang keluarga inti dan sahabat dekat, tapi aku bisa melihat semua keluarga besar kak fian disini, padalah aku hanya mengundang ririn di pernikahanku, kak fian baru saja pergi menemani keluarganya ku yakin itu para sepupu kak fian. Dari tadi dia tidak bisa melepaskan dekapannya di pinggangku karna desakkan dan ancamanku membuat dia melepaskan dekapan posessive nya dan pergi menemani keluarganya tapi lihatlah tatapannya tidak pernah lepas dariku.
dan lihatlah sahabatku satu-satunya itu entah kemana dia sekarang padahal dia berjanji akan menemaniku pasti dia lagi mencari incarannya saat ini.

"sayang. kenapa kamu sendiri saja" aku langsung menoleh kebelakang rupanya itu suara mama

"eeehhh mama, tidak apa ma" jawabku

"apa kamu di tinggal fian, dasar anak itu"

"aahh tidak ma, aku yang menyuruh kak fian untuk menemani keluarga yang lain" aku tidak mau kak fian disalahkan karna permintaanku padanya.

"ohhh begitu, harusnya kamu tidak sendiri sayang, kamukan bisa minta mama temanin" aku hanya membalas dengan senyuman.

"apa kamu bahagia sayang" lanjut mama aku hanya diam.

"mama tau kamu belum bisa menerima ini semua, tapi mama yakin kamu pasti bisa menjalani ini tanpa bayangan argham,, dan mama tau juga fian tidak memiliki kepribadian seperti argham, kita memang tidak bisa membaca apa yang dia rasakan karna dia sangat pandai menutupi itu semua dari kita, tapi percayalah fian akan menjaga miliknya melebihi dirinya sendiri sayang" aku tak mampu mengatakan sesuatu.

"sekarang argham pasti sudah tenang disana, karna orang yang di cintainya sudah menemukan kebahagian baru."

"iya ma, aku akan mencoba menjalanin kehidupan sekarang, kak fian memang tidak akan pernah bisa seperti argham, dia punya cara sendiri untuk membuka hatiku ma, tapi mungkin saat ini hati ku masih bersama argham dan kak fian mau mengerti soal itu."

"mama akan mendukung apapun keputusanmu, tapi mama cuma mengingatkan sekarang kamu sudah menjadi seorang isteri, dan berprilakulah menjadi seorang istri ya sayang"

"maaf...maaffffff aku terlalu lama meninggalkan mu" ririn langsung muncul dan memberhentikan pembicaraan aku dengan mama.

"ehh...ada tante..." sambungnya dan tersenyum malu

"apa sudah puas memburunya" balasku dengan tampang datar.

"memburu apa" sambung mama

"ahh..anu..memburu makanan tante maksud letta"
pandai sekali dia menutupi kebohongannya. jelas-jelas dia mengincar seorang pria dan kalau tidak salah itu juga sepupu kak fian.

"apa sudah dapat makanannya" balasku

"tidak, sudah di ambil duluan sama yang lain" jawabnya dengan lesu aku langsung tersenyum miris. belum apa apa sudah patah hati duluan sahabatku ini.

"memangnya makanan apa yang kamu incar itu, mana tau di belakang masih ada, biar tante cariin"
aku langsung melihat muka ririn memerah pasti dia bingung mau menjawab apa siapa suruh berbohong hahahhahaha. . . .

REALIZE (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang