BAB 13

22.4K 927 1
                                    

"APAAAA.......kau serius" ya tuhan ini mulut mercun banget sih.

"kamu bisa kecilin volume mulutmu itu rin, kita di perhatikan semua orang sekarang" aku melototi si mulut mercun satu ini, aku dan ririn sedang berada di sebuah cafe sekarang.

"hehehe. . sorry, kamu sih buat aku kaget terus bagaimana ceritanya" ya sudah mengalirlah ceritaku sampai akhirnya kak fian mengutarakan keinginannya.

"ya tuhan aku tidak menyangka kalau pria es itu, bisa seromantis itu melamarmu" aku mengerutkan keningku atas komentarnya.

"heii, dari segimananya dia romantis, jelas-jelas dia membuat keputusan sepihak, dan aku tidak punya pilahan selain IYA" ucapku mengutarakan isi hatiku.

"hahaha.. aku lagi membayangkan dia bersikap romantis, kau taukan dia selalu memakai muka datarnya itu, jadi aku tidak menyangka dia bisa seperti itu"

"jadi kalian akan menikah dua minggu lagi dong, aku tidak sabar" lanjutnya dengan muka berbinar

"kau tak akan bisa tebar pesona di hari pernikahanku, kami hanya akan melakukan akad nikah saja, tidak ada resepsi" jelasku atas ucapannya barusan

"yah,, pupus sudah harapanku" ucapnya dengan ekspresi lesunya.






~~~~~~~~~~~~~~

di tempat lain. .

"ini pertama kalinya aku melihatmu dengan ekspresi konyol, apa kau salah minum obat?"

"apa yang salah,, kau selalu mengomentari tentang ekspresiku yang datar, giliran ku tersenyum kau malah menghina ku" aku memberikan tatapan mautku dengan pria dihadapanku

"bukan begitu, aku tak pernah melihatmu sebahagia ini, tersenyum kepada semua orang, sampai-sampai semua karyawanmu berfikir apa benar ini CEO mereka hahaha" aku melempar nya dengan map dimeja kerjaku





*********
pertemuan ku dengan ardan tadi siang menguras emosiku, dia adalah sahabatku dari zaman kuliah, dia tahu luar dalam tentang diriku, kepekaan melebihi siapapun jika aku mempunyai masalah atau apapun dia pasti tahu, dia sudahku anggap saudara sendiri sama seperti argham.

hari ini aku tidak mendengar kabar calon istriku, ya tuhan ini rasa mimpi aku menyebutnya calon istri, tadi malam dia mengatakan kalau hari ini dia mulai bekerja, sebenarnya aku tidak suka dia bekerja karna aku lebih suka wanitaku itu duduk manis di rumah menunggu kepulanganku dan memberi pelukan hangat untuk menyambut kedatanganku,

Aku sempat mengutarakan keinginanku itu tapi dia malah membantah perkataanku dengan menjawab kakak ingin membunuhku berlahan ya, aku bisa mati kebosanan di rumah, aku ingin tetap bekerja kak, jadi tetap izinkan aku bekerja ya.. aku janji tidak akan melalaikan tugas seorang istri.

aku juga tidak tega sebenarnya, mungkin dia benar dia bisa mati kebosanan menungguku pulang bekerja, tapi mungkin dia bisa berubah fikiran setelah kami punya malaikat kecil di tengah keluarga kami nantik, tapi bagaimana kami bisa punya malaikat kecil itu, aku sudah membuat perjanjian untuk tidak menyentuhnya sampai dia siapkan, yang ada aku yang akan mati duluan karna tidak bisa menyalurkan gairahku, dengan menatapnya saja sudah membuat yang dibawah berdenyut, bagaimana kami akan tinggal serumah, sekamar dan sekasur, ini akan menjadi cobaan terberatku.

lebih baik aku menanyakan kabarnya, ku coba menghubungi nomornya.

"haloo,," tersambung juga

"hay.. baby bee" sapaku

"kakak, jangan memanggilku seperti itu" jawabnya dengan nada merajuk dan membuatku terkekeh

"itu panggilan sayangku, ohh ya.. lagi dimana, apa sudah makan siang" aku memberikan perhatian yang jarang aku tunjukkan

"aku baru sampai kantor, aku baru selesai makan dengan ririn, kakak sendiri sudah makan" aku senang dia memperhatikan ku

"hmm. aku belum makan siang mungkin sebentar lagi, aku baru selesai rapat",

"kakak harus memikirkan kesehatan, ini sudah lewat jam makan siang" lihatlah bawelnya keluar lagi

"baiklah, setelah ini aku akan makan, aku senang dapat perhatian darimu, nanti pulang kerja ku jemput" aku terus tersenyum

" tidak usah, aku akan pulang dengan ririn, kakak ingin membuat kehebohan disini karna menjemputku ya"

"tapi aku ingin ketemu dengan mu. aku ingin membahas soal pernikahan kita" kenapa dia tidak suka dengan perhatian ku ini

"nanti akan aku kabari lagi, sekarang lebih baik kakak makan dulu, aku juga ingin menyelesaikan pekerjaan ku yang tertunda tadi"

"baiklah, nanti pulangnya hati hati ya. kalau ada apa apa hubungi aku, i miss you beby bee"

"isstt kakak, oke oke, beyy"

kulihat layar handphone ku dia tidak membalas rasa rinduku, ada rasa kecewa sebenarnya tapi ya sudahlah mungkin dia belum terbiasa.

Tiba-tiba aku punya ide bagaimana dia bisa selalu di dekatku dan itu adalah  ide berlian 


Apa yaaaa, yang akan di rencanakan FIAN, dan kapan cinta akan tumbuh terbalas. . tunggu lanjutannya ya. .

REALIZE (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang