BAB 21

25.3K 973 3
                                    

perusahaan ini tidak asing untukku, aku pernah beberapa kali mengantarkan dokumen kesini dan dulu aku sempat pernah bermimpi bagaimana rasanya bekerja di perusahaan pusat, bukan aku tidak suka waktu berada di kantor cabang tapi bekerja di kantor pusat pasti impin semua orang karna fasilitas disini sangat lengkap.

aku baru saja ketemu kepala bagian devisi dan dia sedang mengantarkan ku keruangan yang akan ku tepati, untung dia mau mengerti alasanku terlambat, ini semua ulah kak fian yang sukses membuatku terlambat, dan betapa malunya aku saat aku mencium kak fian tadi, aahh aku jadi malu mengingat hal itu.

"ini ruanganmu, kamu bisa mencari meja yang kosong" kata ibu nadin yang baru mengantarkan ku keruangan, bu nadin adalah kepala devisiku.

"terima kasih bu, kalau begitu saya masuk dulu" jawabku yang di balas anggukan

ruangan ini sangat besar 2x lipat dari ruanganku dulu. aku melihat ada sekitar 8 karyawan di dalam sini.

"haii. . kau karyawan yang pindahan dari kantor cabang" ucap seorang wanita di depanku

"ahh iya, aku di mutasi kesini" jawabku sambil tersenyum

"aku kamila, kamu bisa memanggilku mila saja" dia menjulurkan tangannya kepadaku

"aku letta florinna, kamu bisa memanggilku letta saja" kataku sambil membalas uluran tangannya.

"namamu lucu" dia tertawa kecil

"semua orang akan berkata begitu jika mendengar namaku pertama kali" aku rasa akan mudah mendapat teman baru disini

"ohh ya, kau bisa menepati meja yang itu" dia menjukkan meja di pojok sebelah kanan.

"aku lupa mengenalkan mu dengan yang lain. ini yola, widia, lala, bagus yang itu lisa, arya dan..... " mila memperkenalkan satu persatu orang ada di ruangan ini tiba tiba ucapannya terpotong karna ada laki laki yang memperkenalkan dirinya sendiri.

"aku jovan. . siapa namamu manis" dia mengedipkan sebelah matanya kepadaku, dasar perayu ulung

"JOOO, , kenapa kau suka menyambar sih" kata mila sambil teriak dan semua orang diruangan ini tertawa.

"aku letta, senang bisa berkenal dengan kalian" kataku sambil tersenyum


***********--**********

ditempat lain.

"wow, aku kira kau tidak akan keluar kamar selama seminggu, tapi lihatlah dihari pertama kau sudah bekerja,hahahahahaha " ardan ketawa lepas di ruanganku

"tutup mulutmu, dari tadi kau menggodaku terus, apa kau tidak ada kerjaan lain" ucapku sengit kearahnya

"kerjaku yaa menggodaimu, aku baru pertama kali melihat pengantin baru seperti ini, hahaha...." dia semakin menggodaku

"seterahmu, terus apa maksud kedatanganmu kesini"

"tidak ada, asisten ku bilang dia melihatmu tadi pagi, makanya aku kesini" dengan santai dia menjawab seperti itu dasar pria sunting

"dasar tidak ada kerjaan" umpatku

aku memutar mutarkan pulpen ditanganku, apa yang sedang dilakukan isteriku sekarang ya fikirku..

"apa yang sedang kau fikirkan" tanyanya tiba tiba sambil menatapku

"isteriku" jawabku jujur

"aiistt, aku geli kau mengucapkan kalimat itu" aku melihat ekspresi jijik diwajahnya dan sekarang gantian aku yang tertawa

"memang dia isterikukan dari kemarin, apa kau lupa"

"ya ya ya. . apa yang dia lakukan sekarang menurutmu..
kalau menurutku dia pasti sedang di goda sama laki-laki dibagian devisinya" sial,, apa benar yang dikatakan ardan barusan, dan memang ada beberapa laki-laki di bagian devisi itu, aku tidak akan biarkan itu terjadi.

REALIZE (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang