BAB 40

20.6K 834 9
                                    

aku menatap pintu di depanku, dia sedang berjuang di dalam sana, aku tidak bisa membayangkan jika hal buruk akan terjadi setelah ini,
aku mengutuk diriku karna tidak bisa menolongnya tepat waktu tadi.

aku merasakan ada tangan yang memegang bahuku, aku mengadah dan melihat ardan di sebelahku

"tenanglah, semua akan baik-baik saja di sudah berjuang selama beberapa hari dan ini tidak ada artinya untuk dia, apa lagi kau sudah ada di sisinya kembali" aku menghembuskan nafasku dengan kasar, dan yang di bilang ardan benar aku harus kelihat lebih kuat saat flo dalam keadaan titip seburuk ini.

"lebih baik kau mengobati lukamu" lanjutnya lagi

"aku tidak apa-apa, ini luka kecil aku hanya ingin cepat mengetahui keadaan istriku didalam" aku meringis merasakan luka di wajahku karna pukulan psikopat itu. aku melihat laurin yang masih menangis sesegunan di hadapanku dia juga terluka dan aku melihat radit yang duduk di sebelahnya dia sama cemasnya denganku dia hanya menunduk sambil mengepalkan tangannya

"KAK FIANN" aku memutar pandanganku melihat seorang wanita dan pria berlari ke arah kami

"rin jangan berlari" wanita itu ririn sahabat istriku dan aku tidak mengenal laki-laki di sebelahnya, aku melihat ardan langsung berjalan ketempat radit setelah ririn sudah sampai di hadapanku

"apa kakak sudah menemukan letta" aku melihatnya menatapku dengan tatapan bertanya

"dia ada di dalam masih di tangani dokter, kenapa kau ada di sini" aku melihatnya memasang muka gugupnya

"aku sedang ketemu temanku ini, dan tidak sengaja melihat kakak disini makanya aku menghampiri kakak" aku memperhatikan pria di sebelahnya, aku rasa dia dokter karna dia masih memakai jas putih.

"hei.. kenalkan aku fariz" pria itu menyodorkan tangannya ke hadapanku

"aku alfian, suami sahabatnya ririn" balasku menjabat tangannya dan di balas anggukan olehnya

"kak faiz, aku disini dulu ya aku ingin tau keadaan letta" aku hanya memperhatikan dua manusia di hadapanku ini.

"tapi rin, kaukan har-"

"setelah ini aku akan keruanganmu kak, masih ada waktukan" aku tidak terlalu memperhatikan mereka

"baiklah, kalau ada apa-apa jangan lupa hubungi aku, aku akan memeriksa pasien dulu"

"maaf aku permisi dulu" pamitnya dan ntah kenapa aku melihatnya menatap ardan dengan tatapan tidak bisa ku artikan dan ardanmu membalas tatapannya, tapi aku tau tatapan apa yang di berikan ardan itu, tatapan membunuh yang sering ku lihat kalau dia tidak menyukai seseorang,
tapi pertanyaannya apa mereka saling mengenal, baiklah nanti aku akan mempertanyakannya


beberapa menit kemudian aku melihat pintu ruangan yang terbuka dan keluarlah seorang wanita dengan jas putih, aku langsung menghapirinya

"bagaimana keadaan istriku" tanya ku langsung

"tenang tuan,
istri anda mengalami hipotermia karna tubuhnya di tempatkan di suhu yang sangat dingin dengan jangka waktu yang lama, dan juga hampir seluruh tubuhnya mengalami luka mungkin pasien mengalami penganiayaan sebelumnya tapi semuanya sudah kami tangani" seburuk itukah keadaan istriku

"dan untunglah kalian membawanya tepat waktu karna pendarahan yang di alaminya tidak membuat janinnya sampai keguguran" lanjut dokter itu, tapi tunggu janin maksudnya flo dia--

"maksud dokter istri saya hamil" tanya ku tidak percaya, aku harap aku tidak salah pendengaran

"iya istri anda sedang mengandung tepatnya usia kandungannya baru memasuki usia seminggu" tuhan apakah ini kado dari masalah ini

REALIZE (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang