BAB 14

23.1K 969 3
                                    

tok tok tok....

suara ketukan di ruanganku.

"ya masuk" jawabku

"maaf Mr. Argan, sore ini anda ada kunjungan ke kantor cabang" ucap asisten ku yang bernama Lena

"iya aku mengingatnya, suruh siapkan mobil sekarang aku ingin pergi lebih awal" jawabku datar

"baik sir, kalau begitu saya permisi dulu" pamitnya

"tunggu, apa yang ku perintahkan tadi sudah kau lakukan"

"sudah sir, mereka sudah menyetujui pemindahannya" aku mengangguk, senyumku mengembang rencanaku berjalan sesuai dengan keinginanku.



*************

"selamat siang sir,," sapa karyawanku. sekarang aku berada di kantor cabang, aku memang datang lebih awal, kalian tahu sendirikan maksud kedatanganku lebih awal inikan, aku mengangguk sebagai jawaban atas sapaan karyawanku.

"bagaimana perkembangan kantor" sekarang aku sedang mengelilingi kantor cabang dengan ardan disampingku, setelah argham meninggal kantor cabang di bawah kuasaanku, tapi aku tidak bisa selalu memantau kantor cabang, maka aku menyuruh ardan yang memegang kendali selama aku tidak disini, kenapa aku memilihnya jawabannya karna cuma dia yang bisa ku percaya, dia memang kaki tanganku orang kepercayaanku, dia dengan senang hati mau menerima tawaran ku untuk mengurus kantor cabang ini, padahal dia juga jauh lebih sibuk dariku tapi dia tahu betapa beratnya sekarang bebanku setelah kepergia argham.

"semua berjalan dengan baik sir. ada apa membuat jabwal pengunjungan mendadak?"
lihatlah serinai ingin tahunya keluar

"apa tidak boleh aku mengunjungi perusahaanku" ucapku sedikit jengkel

"aiishh, baru beberapa jam yang lalu kita bertemu, dan kau juga bertanya pertanyaan yang sama, sekarang tiba-tiba datang dan memberi pertanyaan yang sama apa maksudmu coba, kau tidak mempercayaiku mengurus perusahaanmu ys"
kenapa dia punya pemikiran seperti itu

"bukan begitu, kenapa kau punya pikiran seperti itu, tentu aku mempercayai mu, kalau tidak mana mungin aku menyuruhmu menggantikan ku disini" apa dia tersinggung dengan kedatangan ku mendadak ini ya

"karna kau selalu menyelidiku seperti itu dengan pertanyaan yang sama. dan aku perhatikan ada yang kau sembunyikan" kan sudah ku bilang dia punya kepekaan yang tinggi. lihatlah dia memberiku ekspresi menyelidik seperti saat ini.

"tuan argan, bisa kita bicara sebentar"
tunggu itu seperti suara yang ku rindukan, aku dan ardan langsung menoleh ke sumber suara dan apa yang ku lihat, wanita yang ku rindukan ada dihadapanku tapi ekspresi mukannya seperti orang menyimpan amarah, ada apa dengannya

"ya.. hmm ardan nanti kita sambung lagi" aku langsung pergi dan berjalan menuju ruanganku di kantor cabang ini, dan wanitaku mengikuti di belakangku.



***********
Di ruangan

"apa maksud kakak memindahkan ku kekantor pusat" ohhh jadi dia sudah tahu soal pemindahannya.

"tidak ada yang salahkan, kalau karyawan di mutasi" jawabku santai

"iya, tapi kenapa mendadak begini, dan kenapa harus kekantor pusat"

"terus aku harus memindahkanmu ke luar kota begitu, aku memindahkan kekantor pusat agar aku bisa sering bertemu denganmu"

"kak, ini tidak profisional, melibatkan urusan pribadi dengan kerjaan, aku sudah nyaman disini dan disini juga..." dia memutuskan kalimatnya, aku tahu lanjutan kalimat itu

"aku tahu kenanganmu bersama argham disini begitu banyak, aku juga tidak punya hak menghapus kenangan itu, tapi bisakah aku membuat cerita cinta kita dengan caraku sendiri, aku cuma ingin kamu melihat keberadaanku lebih terlihat di matamu"

"kak... bukan maksud..ku"

aku langsung memeluknya, menyalurkan rasa rinduku ini

"maaf sudah melakukan ini, aku cuma ingin lebih dekat denganmu" ucapku lirih di pelukannya

"maaf juga, mengatakan hal seperti tadi, kakak pasti tersinggung karna perkataanku" aku menggeleng di pelukaanya

"kamu mau mengerti keinginan ku kan" dia melepas pelukan kami dan menatapku dengan senyum hangat yang selalu dia tampilkan

"baiklah aku menerima pemindahan ini, tapi kakak masih ingat perjanjian kitakan" perjanjian yang mana maksudnya, aku mengerutkan keningku

"pasti lupa, kita merahasiakan hubungan ini dulu" jelas kembali

"aku kira kamu lupa" ucapku

"tentu saja tidak, sudah aku mau keruangan ku dulu, ohh ya, aku akan pindah setelah kita menikah"

"kenapa, lebih cepat lebih baikkan" kenapa dia yang mengatur sekarang

"mau tidak mau, kakak harus menyetujuinya, aku pamit dulu sir" dia langsung keluar dari ruangan ku tanpa mendengar jawabanku, kenapa dia bisa menjungkir balikkan hidupku

REALIZE (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang