Chapter 18 : Sinkin'

65 13 0
                                    

-JESSE'S POV-


-at the beach-

Tidak ada percakapan selama perjalanan. What an awkward situation. Sebenarnya aku merubah penampilanku seperti Jesse yg dikenal Nash, aku hanya tidak ingin menjelaskannya sekarang. 


Semoga tidak ada yg mengenaliku disini.


"Kau membawa tas tetapi kau meninggalkannya dimobil?" Tanya Nash ketika kami keluar dari mobil.


"Aku hanya kepantai, bukan ke mall" ucapku jutek.


"Lalu kenapa kau membawanya?"


"Hanya untuk berjaga-jaga" I said rolling eyes.


We walked down the beach without saying a word.


"Do you want icecream?" He asked breaking an awkward moment.


Since I'm the big fan of ice cream, I nodded smiling. Kami berjalan menuju gerai ice cream yg tidak jauh dari tempat kami berdiri.


ketika aku memegang ice cream milikku, aku mengingat jika dompetku tertinggal didalam tas.


"Astaga! Dompetku tertinggal. Berikan aku kunci mobilmu, aku akan mengambilnya" ucapku pelan pada Nash.


"Tidak perlu. Aku yg akan membayarnya. Lagi pula aku yg mengajakmu" ucapnya lalu memberikan uangnya pada kasir.


"Keep the rest" he said smiling to the cashier.


"I'll pay for myself" I said with a low tone.


"You're welcome" he smirked


"What?! I didn't say thank" I frowned


"Kau baru saja mengucapkannya"


"Ewh!" I rolled eyes.


saat ice creamku sudah habis begitupula dengan Nash, dia menarik tanganku berjalan kearah bibir pantai.


"Kita akan berlomba" ucapnya sambil melihat kearah pantai.


"What?no!" Ucapku lalu berbalik badan dan berjalan menjauhi air.


"Kau payah!"


Aku berhenti mendengarnya. Aku tidak terima jika seseorang meremehkanku. Segera aku berjalan kearahnya.


"Kita akan berlari dan siapa yg bisa sampai ketengah lebih dulu, maka dia yg akan menang" ucapnya seakan tahu jika aku akan kembali


"Bajuku akan basah dan aku tidak membawa baju ganti" ucapku heran.


"Bukannya kau yg bilang kau ini sedang ke pantai bukan ke mall? Jadi siapa yg akan peduli jika bajumu basah?" He said and I'm still thinking. He was right!


"So? Deal?" He said sticking a hand out


"Deal" I shook his hand.


When he said "1.....2........3.......go!" I tried so hard to running so fast. Meskipun air pantai ini menghambat pergerakanku, tapi aku tidak mau menyerah dengan cepat.


Namun setelah airnya mencapai pinggangku, aku berhenti dan tidak bisa melanjutkannya. I can't even move anymore.


Tiba-tiba Nash melewatiku dari sebelah kiri dan ya, dia adalah pemenangnya!


"Well, I'm lose" I said raising my hands in the air. I was turning back and started to walking back, tetapi Nash melempariku percikan air.


"Kau menyerah?" Tanyanya menyeringai.


Aku mengerutkan bibir dan berjalan kearahnya.


"Kau menantangku? Baiklah" ucapku lalu membalas lemparan air darinya. Alhasil tubuhku basah seutuhnya begitu pula dengan Nash.


Karena lelah, kami memutuskan untuk berjalan kearah bibir pantai. Sebelumnya aku dan Nash telah meletakkan sandal dipasir yg sedikit jauh dari air begitu pula dengan ponsel Nash.


Nash menghela nafas panjang setelah menidurkan tubuhnya diatas pasir. Aku duduk disampingnya dengan sangat lelah.


"Kau payah" ucapnya mengejekku.


"Tenagaku tidak sama denganmu jadi wajar saja aku kalah" kataku membela diri.


"Alasan" balasnya singkat.


I rolled eyes.


Tiba-tiba aku melihat sepasang anak kecil sedang bermain di pinggir pantai dan aku tersenyum.


"Kenapa kau tersenyum?" Tanya Nash yg sudah duduk disampingku.


"We used to like them, I mean me and Matt. Tidak terasa jika waktu berjalan begitu cepat. Sekarang, bahkan kami harus menggunakan Facetime jika ingin bertatap muka"


"Aku tahu pertemananmu dengannya. Sepertinya dia sangat berarti dihidupmu daripada temanmu yg lain"


"Ya, amat sangat. Lagipula, aku hanya memiliki satu teman, yaitu Matthew"


"Itulah kenapa kau selalu terlihat sendirian? Am I right?"


"Of course. Aku sangatlah buruk dalam bersosialisasi dan tidak tahu cara membawa diriku dalam pertemanan yg luas. Itulah mengapa aku lebih memilih mempunyai sedikit teman yg benar-benar tulus daripada banyak teman tetapi mereka tidak sepenuhnya ingin berteman denganku dan Matt adalah teman yg tulus bagiku, he was never be a fake friend"


"Apakah aku termasuk teman yg tulus bagimu?" He asked looking at me and I did it too.


I FEEL SINKING IN HIS BLUE FUCKING EYES. OMG HE WOULD BE THE DEATH OF ME!

HIDE // NASH GRIER (COMPLETED)Where stories live. Discover now